Foto: Instagram.com/nila_baharuddin
Dream - London Fashion Week (LFW) 2019 dihelat pada 15 hingga 20 Februari. Para desainer berbagai negara akan unjuk karya di ajang ini, termasuk dari Indonesia.
Salah satu desainer lokal yang siap berangkat adalah Nila Baharuddin. Dia akan memperkenalkan batik khas Indonesia.
" Saya akan ke sana bersama dua desainer pakaian dan satu desainer sepatu juga. Kami diberikan satu slot show khusus Indonesia karena memperingati 70 tahun hubungan Indonesia dan Inggris," jelas Nila di The Broadway Kemang, Jakarta, Senin 11 Februari 2019.
Slot show yang diisi desainer Indonesia ini akan berlangsung pada 16 Februari mendatang. Kesempatan tersebut dimanfaatkannya untuk memperkenalkan berbagai kain Indonesia dengan tema Jewel of Sriwijaya Kingdom.
Foto: Nila Baharuddin (Cynthia Amanda Male/ Dream.co.id)
" Di sini saya menampilkan koleksi Autumn/Winter dan mengangkat keunikan kain etnik Palembang dengan 20 koleksi. Tapi, totalnya hampir 50," tuturnya.
Dalam koleksi tersebut, ia memakai tenun asli yang diproduksi lebih dari 15 pengrajin. Nila memilih sendiri warna koleksi yang dibawa ke London.
" Benangnya dari kapas. Warna yang dipakai adalah warna dari pewarna alam. Jadi, prosesnya lebih lama dari pewarna tekstil dan lebih eco-friendly," ujarnya.
Keseluruhan koleksinya 80 persen menggunakan kain tradisional. Hanya beberapa di antaranya dicampur dengan bahan biasa karena lebarnya tidak cukup.
Bahkan karena mayoritas menggunakan bahan tradisional, satu koleksi memiliki bobot sampai 2,5 kilogram dengan lebar enam meter. " Makanya, saya cari kain yang ringan supaya tidak terlalu berat ketika ditumpuk," tegas Nila.
Foto: Instagram.com/nila_baharuddin
Di kesempatan ini juga, Nila juga ingin mengenalkan kain tenun dan sejarah Indonesia pada masyarakat di negara lain, terutama koleksi songket Sriwijaya.
" Selama ini yang terkenal hanya Batik. Belum banyak yang tahu Songket. Desainer lokal juga biasanya buat campuran Songket dengan bahan lain. Kali ini, saya akan tonjolkan Songketnya," imbuhnya.
Selain menggunakan bahan Songket secara keseluruhan, Nila pun menyertakan nama pengrajin di setiap nama baju yang dibuat dengan sentuhan ala Inggris ini.
" Setiap bajunya punya nama yang memiliki arti sejarah kain itu sendiri dan nama pengrajinnya. Jadi orang tahu siapa yang buat, sekaligus menghargai pengrajinnya," katanya.
Advertisement
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
Hari Santri, Ribuan Santri Hadiri Istighasah di Masjid Istiqlal
4 Cara Top Up Roblox dengan Mudah dan Aman, Biar Main Makin Seru!