Ilustrasi (Shutterstock.com)
Dream - Ramadan menjadi bulan penyucian dari dosa. Beragam ibadah mulai dari sholat, puasa, zakat, sedekah, membaca Alquran, dan lain sebagainya akan mendapat pahala berlipat ganda. Alhasil, kita bisa lulus Ramadan dengan jiwa yang bersih.
Tetapi, jangan cuma jiwa saja yang dibersihkan selama bulan Ramadan. Fisik atau tubuh juga bisa dibersihkan lewat puasa.
Sejumlah pakar kesehatan menyebutkan badan ikut sehat saat puasa karena organ pencernaan sementara berisitirahat. Karena itu, kita perlu memilah dan memilih makanan sehat saat menyantap sahur dan berbuka puasa.
Kebiasaan kalap saat berbuka sebaiknya dihindari, apalagi bagi orang dengan riwayat kolesterol tinggi. Kolesterol adalah kandungan lilin yang ada di dalam darah. Saat kolesterol terlalu banyak di aliran darah, peredaran akan terhambat.
Berikut jenis makanan yang terlarang bagi penderita kolesterol, juga sebaiknya dikurangi oleh orang yang sehat.
Makanan olahan daging seperti sosis, bakso, kornet, daging asap, dan lain sebagainya, sebaiknya dihindari oleh penderita kolesterol. Olahan daging ini telah mengalami beragam pemrosesan dan tambahan makanan seperti pengawet atau penyedap rasa.
Konsumsi daging olahan meningkatkan jumlah kolesterol dalam darah. Kolesterol yang tinggi menyebabkan sejumlah penyakit lain seperti tekanan darah meningkat hingga kanker usus.
Olahan lain yang tak boleh dikonsumsi penderita kolesterol ialah makanan yang terbuat dari kulit ayam, jeroan, tunjang sapi atau domba.
Camilan ini sering dikonsumsi saat berbuka puasa. Aneka gorengan nikmat disantap selagi hangat.
Meski menggoda, gorengan sebaiknya tak dikonsumsi penderita kolestrol tinggi. Penyebabnya, gorengan menyerap minyak sehingga lemak dan kolestrol meningkat.
Minyak trans yang ada di aneka gorengan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan obesitas. Karena itu, makanan yang dikukus lebih sehat dibandingkan gorengan meski bahannya sama.
Makanan cepat saji masuk dalam list terlarang bagi penderita kolesterol tinggi. Makanan ini sejatinya telah diolah sebelumnya agar bisa dimasak dan disajikan engan cepat.
Kandungan garam, penyedap rasa, dan pengawet membuat makanan cepat saji patut dihindari. Makan makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, gula darah, kanker, dan obesitas.
Olahan ini juga meningkatkan risiko radang di saluran pencernaan serta memicu sembelit. Bila makanan tak cepat diproses oleh usus tentu akan memicu lemak pada perut.
Kolak biji salak, boba tea, minuman bersoda, kue bolu, memang terasa nikmat disantap setelah puasa seharian penuh. Tapi nyatanya, kandungan gula tinggi di dalam makanan manis tersebut tak baik bagi kesehatan tubuh.
Makanan manis memicu kegemukan dan mempercepat oksidasi di dalam tubuh. Risiko penyakit seperti jantung dan diabetes menghantui penikmatnya.
Kalau kamu tetap ingin mengonsumsi makanan manis saat berbuka, ganti saja dengan buah-buahan seperti semangka, pisang, atau jus wortel.
Garam
Selain menyebabkan kolesterol naik, makanan terlalu asin dapat memicu tekanan darah tinggi. Makanan tinggi garam biasanya ada di menu cepat saji seperti burger, ayam goreng tepung, kentang goreng, roti isi, maupun pizza.
Makanan ringan kemasan juga banyak mengandung garam sebagai pengawet. Karena itu, lebih baik memasak sendiri menu berbuka puasa untuk memastikan bahan makanan bebas dari pemicu kolesterol tinggi.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN