Ilustrasi Anak Makan (Foto: Shutterstock)
Dream - Memberikan makanan pada anak mungkin terkesan mudah. Namun sebenarnya ada beberapa aturan penting yang sebaiknya dilakukan orang tua supaya anak bisa makan dengan siap.
Seperti saat tidur dan aktivitas lainnya, aturan makan ternyata juga berpengaruh besar pada tumbuh kembang anak, terutama di bawah usia lima tahun.
Dokter spesialis anak, Kanya Ayu Permatasari, menjelaskan, pengaturan saat memberi makan anak bukan hanya soal hitungan nutrisi dan gizi seimbang, namun dalam teknisinya ada sederet aturan yang perlu dilakukan orang tua.
Aturan pertama yakni soal pengaturan waktu. Kanya menjelaskan, orang tua harus mulai membiasakan memberi waktu makan anak maksimal 30 menit. Sebab, 30 menit itulah batas kemampuan anak untuk berkonsentrasi secara penuh.
Diatas waktu itu, anak cenderung sudah sulit berkonsentrasi. Ditambah, memaksa anak untuk makan bisa membuat anak mengalami trauma.
" Aturan makan itu 30 menit, selesai nggak selesai dihentikan. Nggak ada gunanya ditunggu sampai dua jam, nggak ada jaminan juga sudah ditunggu makanannya akan habis," kata Kanya dalam konferensi pers virtual Kupas Tuntas Aturan Makan, Tidur, dan Aktivitas Balita Untuk Optimalkan Tumbuh Kembangnya Baby Happy, Selasa 16 Maret 2021.
Aturan ke dua yang perlu diperhatikan, orang tua harus berhenti memberikan sesuatu agar anak mau makan. Pasalnya, kebiasaan ini hanya akan membuat anak mengejar reward saja bukan karena keharusan.
“ Jangan diiming-imingi hadiah kayak kalau mau makan boleh beli mainan, nanti dikasih permen dan sebagainya. Nanti anak itu hanya kejar reward saja, tanpa tahu dan paham kalau dia itu butuh makan,” tambahnya.
Aturan lainnya, orang tua perlu memberikan rentang waktu makan tiap dua hingga tiga jam sekali dengan jeda air putih. Sedangkan untuk susu, hanya diberikan saat mau tidur dan setelah jam makan saja.
Kanya menambahkan, saat makan, anak diposisikan duduk di kursi dan tidak ada gangguan dari banyak hal atau sesuatu di sekelilingnya.
" Jangan sambil lari-lari, jalan-jalan, lihat kucing, atau naik odong-odong. Harus duduk di kursi atau dilantai juga boleh. Tida ada distraksi, itu akan menghipnotis anak untuk membuka mulut, mengunyak makanan, dan melakukan apa yang disuruh orang tuanya," tutur Kanya.
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini



IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu