Shutterstock
Dream - Kesadaran masyarakat Indonesia untuk rutin berolahrga semakin meningkat terutama semenjak pandemi Covid- 19. Selain asupan makanan, olahraga menjadi salah satu kunci dalam menjaga daya tahan tubuh agar tetap fit dan sehat.
Kini olahraga bahkan erkembang menjadi trend dan gaya hidup masyarakat perkotaan. Masyarakat semakin banyak mengeksplorasi diri untuk meningkatkan keseimbangan kesehatan dan performa dengan memilih teknik berolahraga yang sesuai kebutuhan.
Tak mengherankan jika kamu melihat sahabat atau teman kerja mengunggah konten berisi kecepatan berlari, kekuatan, ukuran sepeda di dalam media sosialnya. Mereka inilah yang marak saat ini disebut sebagai sport enthusiasts.
Sayangnya terkadang para sport enthusiast tidak mengetahui secara detail faktor risiko dari cabang olahraga yang ditekuninya.
“ Biasanya orang tidak tahu bagaimana kondisi tubuhnya langsung dipaksa olahraga yang berat, misal tidak tahu kelenturan pada tubuhnya, saat olahraga misal basket badannya kaku akhirnya cedera,” jelas dr. Fajar, Dokter Spesialis Ortopedi Konsultan pada acara Grand Opening Welspro, Sabtu 3 Desember 2022.
Ketika cedera terjadi pertolongan pertama yang bisa Sahabat Dream lakukan adalah RACE.
“ Yang pertama R (Rest) berarti istirahat, jangan setelah cedera ankle lanjut olahraga, jangan dilanjutkan lagi olahraganya. Kalau ada I (ICE) langsung kompres dengan es batu,” tambah dr. Fajar.
Bengkak tentunya akan mengganggu dan memberikan rasa sakit berlebih pada bagian yang cedera. Jadi fokuskan tindakan untuk mengurangi bengkak terlebih dahulu.
“ Compression dibalut untuk mengurangi bengkak dan peradangan. Terakhir Elevation dimana anggota yang cedera ditinggikan agar tidak bengkak dan darah tidak lari ke jantung,” jelas dr. Fajar.
Setelah pertolongan pertama, langsung konsultasi dan periksakan pada tim medis utuk ditindak lanjuti.
“ Kalau cedera akut langsung bawa ke dokter, hingga sakit hilang. Bisa operasi atau pemberian obat,” tambah dr. Fajar.
Setelah rasa sakit pada cedera hilang, perawatan pasca cedera harus dilakukan agar otot maupun bagian yang cedera dapat dikembalikan lagi fungsinya.
“ Lalu setelah sakit hilang, pasca cedera setelah peradangan hilang bisa melakukan treatment di sini, misal kekuatan otot kami ada alatnya, dan intinya semua fungsi otot dibantu dikembalikan,” tutup dr. Fajar.
Penggunaan teknologi yang canggih juga menjadi faktor penting pada penyembuhan cedera. Sebagai contoh alat footscan analysis dan juga gait lab yang mengukur pola gerak dan berjalan seseorang sekaligus dengan analyisis resiko cederanya.
Menghadirkan layanan fitness checkup, injury rehabilitation program, medical fitness program, hingga konsultasi gizi dan pola makan, Welspro Sports Clinic and Peformance hadir dengan layanan yang beragam dan komprehensif.
Welspro didukung oleh tim yang kolaboratif mulai dari dokter kedokteran fisik dan rehabilitasu, dokter kedokteran olahraga, dokter gizi klnik, fisioterapi, hingga ke depan bersama professional coach.
Pelayanannya pun didukung sejumlah alat dengan teknologi canggih serta instrument pengukuran. Mengawali langkah besar dalam menyediakan pelayanan komprehensif tersebut, pada tanggal 3 Desember 2022 Welspro melakukan Grand Opening. Welspro berharap dapat mendukung terciptanya masyarakat Indonesia yang sehat dan bermental juara.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Ditagih Janji Rp200 Juta oleh Ibu Paruh Baya, Ivan Gunawan: 'Mohon Jangan Berharap Bantuan Saya'