Pentingnya Telemedis Bagi Pasien ODHA di Masa Pandemi

Reporter : Dwi Ratih
Jumat, 29 Januari 2021 06:33
Pentingnya Telemedis Bagi Pasien ODHA di Masa Pandemi
Apa sih telemedis itu?

Dream – Di masa pandemi, orang dengan HIV/AIDS (ODHA) jadi salah satu kelompok yang lebih rentan terkena virus Covid-19.

Direktur Pencegahan dan Pendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML), Kementerian Kesehatan mengungkapkan, hal ini terjadi karena adanya penurunan pelayanan kesehatan untuk pasien ODHA selama pandemi.

Situasi ini juga berdampak pada proses perawatan dan pengobatan bagi pasien ODHA menjadi terhambat, karena terganggunya akses mereka mendapatkan perawatan dan pengobatan serta konsultasi kesehatan.

Meski demikian kendala ini dapat ditangani dengan baik. Kehadiran teknologi telemedis dapat memberikan layanan kesehatan bagi pasien ODHA tanpa harus melakukan kunjungan ke fasilitas kesehatan.

“ Kami akan berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dengan mengembangkan terus teknologi telemedis dengan menyediakan 1 dokter bagi setiap keluarga,” ujar Managing Director Good Doctor Technology Indonesia Danu Wicaksana pada konferensi pers virtual, Kamis, 28 Januari 2021.

1 dari 5 halaman

Good Doctor bersama United Nations Development Programme (UNDP), dan Aliansi Telemedik Indonesia (ATENSI), didukung Kementerian Kesehatan berkolaborasi mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di bidang kesehatan di Indonesia (Sustainable Development Goals–SDG), menyediakan dan mengembangkan program khusus layanan kesehatan digital (telemedis) untuk ODHA selama masa pendemi.

Diharapkan, masyarakat dapat terus mengakses layanan kesehatan walaupun kondisi seperti sekarang.

Teknologi telemedicine untuk HIV/AIDS

Telemedis merupakan fasilitas kesehatan yang menggunakan teknologi digital dalam mentransfer semua kegiatan layanan kesehatan dari satu tempat ke tempat lain.

Telemedis menjadi salah satu pemanfaatan teknologi yang mendukung program telemedicine HIV/AIDS secara harafiah.

“ Dengan pemakaian telekomunikasi telemedis berfungsi sebagai pemberi informasi dalam pelayanan medis jarak jauh, telemedis adalah praktik kesehatan yang menggunakan komunikasi audio, visual, dan data, termasuk perawatan, diagnosis, konsultasi, dan pengobatan serta pertukaran data medis dan diskusi ilmiah secara jarak jauh,” tutur Nurjanah perwakilan Sub Direktorat HIV AIDS dan PIMS (Penyakit Infeksi Menular Seksual),  Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (Dirjen P2PML).

Cakupan yang diberikan telemedis dalam program HIV/AIDS cukup luas. Meliputi penyediaan pelayanan kesehatan termasuk klinis, pendidikan dan pelayanan administrasi jarak jauh menggunakan transfer audio, videografik melalui perangkat telekomunikasi, yang dilakukan melalu komunikasi dua arah antara dokter dan pasien serta pihak-pihak lain.

2 dari 5 halaman

Ilustrasi

Pengembangan telemedis dilakukan UNDP dengan kolaborasi bersama ATENSI mengundang provider telemedis yaitu good docter, di mana Good Doctor ini merupakan provider telemedis yang tertarik untuk mengembangkan layanan HIV.

“ Dengan layanan telemedis ini diharapkan masyarakat dapat menerima layanan kesehatan lebih baik tetapi dengan low cost (pengeluaran seminim mungkin), di mana layanan tersebut dapat sampai rumah dengan mudah,” tambah Ari Lesmana Putra selaku Project Manager Health Gouvernance Initiative Cluster UNDP pada kesempatan yang sama.

 

3 dari 5 halaman

Konsep yang di terapkan dalam Telemedicine

Konsep yang diterapkan mengandung 4 elemen hak manusia dalam mendapatkan kesehatan, karena setiap manusia berhak untuk menikmati standar kesehatan tinggi dalam menjalani kehidupannya.

Konsep yang diterapkan telemedis, sebagai berikut:

Availability: Ketersediaan layanan kesehatan bagi masyarakat
Accessibility: Kemudahan akses kepada layanan kesehatan
Acceptability: Pasien dapat diterima dan dilayani sesuai budaya dan etika yang ada
Quality: Pelayanan kesehatan yang memiliki kualitas baik berdasarkan bukti ilmiah

Ilustrasi

 

4 dari 5 halaman

Implementasi Telemedicine yang sudah dilakukan

Beberapa negara sudah mulai mengimplementasikan telemedis ini untuk penanganan HIV/AIDS terutama di masa pandemi. Inilah negara yang sudah mengimplementasikan telemedicine:

Colombia dan Inggris: Wanita di negara ini sudah bisa mengakses essential abortion services menggunakan telemedicine.19
Australia: Pemerintahan Australia memberikan subsidi yang cukup besar untuk penerapan telemedicine
Filipina: Memperkenalkan cara kerja baru dari telemedicine.20, dimana lebih memfokuskan kepada teknologi digital selama pandemi
Afrika: Telemedicine sudah bisa memberikan layanan dermatologi konsultasi.

Di Indonesia sendiri, pemerintah telah mengumumkan list data provider telemedicine yang ada untuk penanganan HIV/AIDs di masa pandemii Covid-19.

 

5 dari 5 halaman

Kunci dari adanya Telemedicine

Telemedicine ini sengaja dikembangkan sesuai kebutuhan masyarakat. Dalam pengembangannya yang menjadi kunci utama adalah sebagai berikut:

Beneficence: Dari adanya telemedis masyarakat dapat merasakan keuntungan yang baik dalam layanan kesehatan, jangan sampai merugikan pasien.

Otonomi, konsentrasi dan privasi: informasi pasien didapatkan dengan penuh konsentrasi dan menyeluruh, dan adanya proteksi sebagai keamanan data pribadi pasien.

Participation: Pengguna diharapkan bisa ikut berpartisipasi menggunakan dan memberi masukan untuk teknologi telemedis dengan sebaik-baiknya.

Tidak ada pembedaan dan diskriminasi: Dengan adanya telemedicine, semua pasien dianggap sederajat dan sama, sama-sama membutuhkan layanan kesehatan yang memadai.

Akuntabilitas: Pelanggaran apapun yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat atau pasien harus segara ditangani dan diatasi.

Laporan: Josephine Widya

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

Beri Komentar