Selamat Jalan, Honda Blade. (Foto: Wikipedia)
Dream – PT Astra Honda Motor (AHM) resmi “ menyuntik mati” Honda Blade. Perusahaan otomotif ini menghentikan motor yang bergaya skutik ini karena permintaannya terus mengecil.
“ Iya, Blade itu kami melihat demand semakin mengecil. Sejauh ini, kami tidak melanjutkan lagi produk itu,” kata Direktur Pemasaran AHM, Thomas Wijaya, dikutip dari Otosia, Senin 4 Februari 2019.
AHM mengandalkan tiga model di segmen bebek, yaitu Supra GTR, Revo, dan Supra X. “ (Blade) di bawah seribu demand-nya. Tahun lalu sudah (setop produksi). Memang demand-nya kecil sekali.”
Sekadar informasi, Blade mengusung mesin 125 cc dengan PGM FI. Mesin ini bias menghasilkan akselerasi dan kecepatan, tapi tetap hemat bahan bakar.
Tenaganya juga tak mengecewakan. Honda mengklaim Blade bisa melaju hingga 100,7 km per jam. Akselerasinya dihasilkan pada 12,6 detik pada jarak 0-200 meter.
General Manager Corporate Communication AHM, Ahmad Muhibuddin, mengatakan, pihaknya belum berencana menyiapkan penggantinya. Ahmad mengharapkan konsumen bisa beralih ke model yang ditawarkan.
“ Kami melihat bahwa saat ini terjadi pergeseran konsumen dan tren sehingga produksi Blade tidak kami lanjutkan lagi. Kami harap konsumen bisa beralih ke berbagai produk line up yang kami tawarkan,” kata dia.
Lantas, bagaimana dengan servis dan suku cadangnya? Ahmad memastikan layanan purna jual Honda Blade tetap jalan, termasuk ketersediaan suku cadang hingga beberapa tahun ke depan.
“ Kami tetap memperhatikan konsumen kami. Suku cadangnya tetap tersedia sampai tujuh tahun ke depan,” kata dia.
Pada Desember 2008, Honda Blade hadir dan memberikan pilihan baru di pasar otomotif. Motor bebek ini mengusung konsep yang terbilang unik.
Pada generasi pertama, Blade hadir dengan headlamp yang menyatu dengan dek depan, tepat di bawah pelat motor, seperti skutik. Bodinya juga sederhana dan terlihat sporty.
(Foto: Otosia)
Masa emas Honda Blade terjadi pada 2011. Saat itu, versi facelift motor ini berhasil terjual 64.288 unit hanya dalam waktu dua bulan. Penjualannya melebihi target yang ditetapkan oleh AHM.
Pada 2011, AHM merilis generasi kedua Honda Blade. Motor bebek ini hadir dengan sepasang headlight di stang motor. Motor itu punya bagasi berukuran 7 liter.
(Foto: Otosia)
Di generasi kedua, motor itu mengandalkan mesin 1-silinder EFT (Efficient & Low-Friction Technology) SOHC berkubikasi 110cc, seperti generasi pertamanya. Dapur pacu tersebut disempurnakan dengan teknologi HVIC (Honda Variable Ignition Control Technology).
Namun, penjualannya turun pada 2012, dari 33 ribu per bulan menjadi 20 ribu per bulan. Motor ini mulai kalah dari saudaranya, Honda Revo dan Supra X.
Pada awal 2014, AHM merilis generasi ketiga, sekaligus varian terakhir Honda Blade. Modelnya masih sama seperti model sebelumnya, tapi mesin yang diusung lebih besar.
AHM menyematkan mesin yang sama dengan milik Honda Supra X 125, 1-silinder SOHC 125cc bertenaga 10 hp dengan torsi maksimum 9,3 Nm. Dapur pacu tersebut juga telah disokong sistem pengabutan injeksi.
(Foto: Wikipedia)
Sayangnya, tak ada peningkatan fitur yang signifikan pada generasi terakhirnya ini. Honda Blade 125 FI hanya mendapat tambahan auto shuttered key dan knalpot sporty. Kemudian pada tahun 2015 hanya hadir dengan striping baru.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Ditagih Janji Rp200 Juta oleh Ibu Paruh Baya, Ivan Gunawan: 'Mohon Jangan Berharap Bantuan Saya'
Bukan Hanya Terkenal, Ellips Buktikan Diri Paling Dicintai Konsumen Lewat Penghargaan YouGov