Dream - Menurut penelitian terbaru, semakin banyak dana yang dihabiskan untuk pesta pernikahan, semakin pendek usia pernikahan mereka.
Profesor ekonomi Universitas Emory, Andrew Francis dan Hugo Mialon, memutuskan untuk membuat penelitian tahun lalu. Mereka mempertanyakan apakah pengeluaran tak terkendali untuk sebuah pesta pernikahan bisa berpengaruh buruk pada pernikahan. Jawabannya: Iya.
Francis dan Mialon melakukan survei terhadap lebih dari 3.000 orang - yang semuanya telah menikah sekali.
Mereka menemukan bahwa, terlepas dari tingkat pendapatan, semakin banyak uang yang dihabiskan untuk biaya pernikahan, semakin pendek usia pernikahan seseorang.
Berikut beberapa temuan Francis dan Mialon saat melakukan penelitian:
1. Pengantin pria yang menghabiskan US$ 2.000 sampai US$ 4.000 untuk membeli cincin pertunangan, memiliki peluang 1,3 kali lipat untuk bercerai dibandingkan dengan rekan-rekannya yang lebih hemat dengan hanya mengalokasikan US$ 500 sampai US$ 2.000.
2. Untuk pengantin pria dan wanita yang menghabiskan lebih dari US$ 20.000 untuk pesta pernikahan, kemungkinan mengalami perceraian 3,5 kali lipat dibandingkan dengan pasangan yang menghabiskan antara US$ 5.000 dan US$ 10.000.
3. Agar pernikahan tidak cepat bubar, Francis dan Mialon menyarankan biaya pernikahan kurang dari US$ 1.000.
Menurut perusahaan pernikahan XO Group, rata-rata anggaran pernikahan telah melonjak ke posisi tertinggi sepanjang masa hampir US$ 30.000. Itu belum termasuk bulan madu. Dan, 1 dari 8 pasangan menghabiskan lebih dari US$ 40.000 untuk pernikahannya.
Nilai industri pernikahan telah mencapai US$ 55 miliar setahun, perusahaan riset IBISWorld menghitung. Biaya melambung tersebut sering disebabkan karena pasangan ingin menunjukkan komitmen yang dinilai dengan cincin pertunangan mahal dan pesta pernikahan mewah.
" Iklan sering menggoda pasangan untuk menghabiskan uang untuk cincin pertunangan dan pesta pernikahan mewah. Dua hal itu dianggap sebagai bentuk komitmen atau agar pesta pernikahan berlangsung sukses," tulis para peneliti dalam sebuah email.
Francis dan Mialon mengatakan, satu alasan yang mungkin membenarkan penemuan mereka adalah utang yang terjadi usai menggelar pesta pernikahan bisa memicu ketegangan dalam perkawinan.
Setelah hampir tiga dekade menjadi perencana pernikahan, Kim Horn, setuju dengan pendapat Francis dan Mialon.
" Fokusnya bukan pada hubungan dan komitmen jangka panjang," kata Horn.
(Ism, Sumber: pbs.org)
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati
Bahaya Duduk Terlalu Lama di Toilet, Wasir Hingga Gejala Kanker
Prabowo Subianto Resmi Lantik 4 Menteri Baru Kabinet Merah Putih, Ini Daftarnya