Ramai Peredaran Masker Palsu, Satgas Covid-19 Ingatkan Hal Ini

Reporter : Mutia Nugraheni
Jumat, 9 April 2021 10:12
Ramai Peredaran Masker Palsu, Satgas Covid-19 Ingatkan Hal Ini
Cari tahu cara memeriksanya.

Dream - Masker kini jadi barang yang wajib dikenakan ke mana pun kita pergi. Terutama ke area publik yang akan bertemu banyak orang. Masker berfungsi untuk melindungi diri dari penularan virus Covid-19, termasuk juga melindungi orang lain.

Seperti kita tahu, virus tak bisa terlihat kasat mata. Bisa saja kita terpapar di mana pun dan masker merupakan perlindungan penting, selain mencuci tangan dengan sabun serta menjaga jarak.

Hal yang mengkhawatirkan adalah kini banyak sekali oknum tak bertanggung jawab yang menjual masker palsu. Masker palsu ini biasanya dijual dengan diklaim masker medis. Baik masker bedah (surgical mask), respirator, N95 atau KN95.

Bila diperiksa kembali, ternyata masker tersebut tak memiliki izin edar dan tak sesuai standar. Hal ini tentu sangat merugikan.

 

1 dari 3 halaman

Lalu bagaimana memeriksa apakah masker yang kita beli palsu atau tidak? Dikutip dari Instagram @lawancovid19_id, produk masker asli pasti memiliki izin edar. Adanya izin edar berarti telah memenuhi persyaratan mutu dan manfaat sebagai syarat untuk mencegah penularan virus dan bakteri. Izin edar ini berupa kode dan nomor.

Izin edar biasanya tercantum pada kemasan. Untuk mengonfirmasi bisa diperiksa melalui situs http://infoalkes.kemkes.go.id. Jika menemukan masker yang dicurigai tidak penuhi standar, masyarakat dapat melapor ke Halo Kemkes 1500567.

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

2 dari 3 halaman

Panduan Baru CDC, Penerima Vaksin Penuh Bisa Bertemu Orang Tanpa Masker

Dream - Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) menerbitkan panduan terbaru ditujukan bagi para penerima vaksinasi. CDC menyatakan para penerima vaksinasi penuh dapat bertemu orang lain tanpa menggunakan masker.

Dalam panduannya pada laman cdc.gov, CDC menyebutkan orang yang telah disuntik dengan dua kali dosis vaksin Covid-19 bisa berkumpul dalam kelompok kecil bersama mereka yang belum divaksin tanpa masker, seperti keluarga dan kerabat. Kondisi ini disebut memiliki risiko penyebaran Covid-19 yang rendah.

Tetapi, mereka belum dibolehkan berkumpul dalam jumlah besar. Selain itu, kewajiban memakai masker masih berlaku ketika mereka ingin mengunjungi orang belum divaksin atau saat bersama orang yang berisiko terkena Covid-19 parah.

" Kita masih berada di tengah pandemi yang parah, dan masih lebih dari 90 persen populasi kita belum divaksinasi penuh," kata Direktur CDC, Rochelle Walensky.

Sehingga, dia menegaskan orang yang telah divaksin maupun belum tetap harus menghindari kerumunan sedang dan besar. Juga menahan diri untuk melakukan perjalanan non-esensial atau kurang begitu penting.

 

 

3 dari 3 halaman

Panduan baru ini membahas bagaimana penerima vaksin dapat dengan aman beraktivitas. Juga cukup aman untuk mengadakan kontak lebih normal dengan orang-orang di luar rumah di tengah pandemi Covid-19.

Walensky mengatakan ini merupakan langkah penting pertama. Tetapi, dia mengingatkan hal ini bukanlah tujuan akhir.

" Karena semakin banyak orang yang divaksinasi, tingkat infeksi Covid-19 menurun di komunitas, dan karena pemahaman kami tentang kekebalan Covid bertambah, kami berharap dapat memperbarui rekomendasi ini kepada publik," kata Walensky.

Panduan ini dirilis CDC setelah 30 juta warga, sekitar 9,2 persen populasi AS telah mendapatkan vaksinasi penuh dengan vaksin dari Pfizer-BioNTech, Moderna, serta Johnson & Johnson. Sedangkan sebanyak 58,9 juta jiwa atau hampir 18 persen warga AS telah menerima suntikan vaksin pertama.

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

Beri Komentar