Salju Di Antartika Berubah Jadi Hijau. (Foto: Cuplikan Video YouTube)
Dream - Meski tinggal di negeri tropis yang tak pernah mengalami musim dingin, anak-anak di Indonesia tahu bahwa salju itu pasti berwarna putih.
Namun hal yang unik dan langka terjadi di pesisir pantai Antartika. Salju di wilayah itu tidak berwarna putih, tapi hijau terang.
Dengan penampakan ini, semua orang pasti mengira ini adalah dampak pemanasan global yang terus terjadi di Antartika.
Fenomena langka di pesisir pantai Antartika ini sebenarnya bukan akibat pemanasan global, tapi akibat mekarnya ganggang salju hijau.
Tumbuhan berukuran sangat kecil ini mekar bersamaan secara merata di atas tanah hingga bisa dilihat dari satelit di luar angkasa.
Sebagian besar wilayah pesisir pantai Antartika tampak hijau, sementara sekitarnya berwarna putih salju.
Karena merupakan fenomena langka, para peneliti di University of Cambridge di Inggris dan British Antarctic Survey melakukan penelitian di sana.
Dengan menggunakan data satelit dan pengamatan lapangan, para peneliti di kedua lembaga tersebut membuat peta ganggang salju hijau.
Tujuan mereka membuat peta adalah untuk memprediksi pertumbuhan ganggang salju yang cukup langka di masa depan.
Mereka menerbitkan karya mereka di jurnal Nature Communications pada hari Rabu, 20 Mei 2020.
University of Cambridge mengungkapkan ganggang salju hijau tumbuh di sepanjang pesisir pantai Antartika di belahan selatan Bumi.
" Tanaman tersebut tumbuh di daerah 'hangat', di mana suhu rata-rata hanya di atas nol derajat Celcius selama musim panas di belahan selatan Bumi yang berlangsung dari November hingga Februari," tulis para peneliti di University of Cambridge.
Selain suhu yang sedikit hangat dari sekitarnya, tempat tumbuhnya ganggang salju hijau itu juga menjadi area bermain para penguin. Kotoran mereka telah menjadi pupuk alami bagi ganggang salju hijau.
Perubahan cuaca juga ikut berperan dalam 'menghijaukan' sebagian salju di wilayah Antartika.
" Saat Antartika menghangat, kami memperkirakan jumlah ganggang salju akan meningkat. Faktor-faktor ini meningkatkan penyebaran ganggang salju hijau ke dataran yang lebih tinggi," jelas Andrew Gray, pemimpin penelitian dari University of Cambridge.
Para peneliti ingin memperluas studi mereka dengan memasukkan ganggang merah dan oranye sebagai bahan penelitian. Kedua ganggang tersebut berkontribusi pada terciptanya Antartika yang berwarna-warni.
Sumber: CNet.com
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah