Ilustrasi Kitab Suci Al Quran Yang Diturunkan Allah Kepada Nabi Muhammad Saw. (Foto: Pexels/Alena Darmel)
Dream - Setiap surah di dalam al Quran memiliki keutamaannya masing-masing. Firman Allah Swt dalam al Quran diturunkan untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi di antara manusia pada saat itu. Salah satu surah yang memiliki kandungan dan keutamaan luar biasa adalah Surah Al Ala.
BACA JUGA : Makna dari Surah Al-Kahfi
Surah Al Ala merupakan surah ke-87 dalam Al Quran yang memiliki arti Yang Paling Tinggi. Nama surah Al Ala diambil dari ayat pertama yang berbunyi sabbikhisma rabbikal-A'la. Surat ini juga dikenal dengan nama surah Sabbik.
Surah Al Ala termasuk wahyu Tuhan ke-7 yang diterima oleh Nabi Muhammad Saw. Surah Al Ala turun setelah surat At Takwir. Surah yang terdiri dari 19 ayat ini memiliki kandungan yang luar biasa. Sebagai umat Muslim sudah selayaknya mengetahui isi kandungan dari kitab sucinya, termasuk kandungan Surah Al Ala.
Dalam artikel kali ini, Dream akan mengulas tentang kandungan dan keutamaan Surah Al Ala yang ternyata merupakan firman Allah yang paling dicintai oleh Rasulullah Saw.
Berikut bacaan Surah Al Ala arab, latin dan artinya:
سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْاَعْلَىۙ
الَّذِيْ خَلَقَ فَسَوّٰىۖ
وَالَّذِيْ قَدَّرَ فَهَدٰىۖ
وَالَّذِيْٓ اَخْرَجَ الْمَرْعٰىۖ
فَجَعَلَهٗ غُثَاۤءً اَحْوٰىۖ
سَنُقْرِئُكَ فَلَا تَنْسٰىٓ ۖ
اِلَّا مَا شَاۤءَ اللّٰهُ ۗاِنَّهٗ يَعْلَمُ الْجَهْرَ وَمَا يَخْفٰىۗ
وَنُيَسِّرُكَ لِلْيُسْرٰىۖ
فَذَكِّرْ اِنْ نَّفَعَتِ الذِّكْرٰىۗ
سَيَذَّكَّرُ مَنْ يَّخْشٰىۙ
وَيَتَجَنَّبُهَا الْاَشْقَىۙ
الَّذِيْ يَصْلَى النَّارَ الْكُبْرٰىۚ
ثُمَّ لَا يَمُوْتُ فِيْهَا وَلَا يَحْيٰىۗ
قَدْ اَفْلَحَ مَنْ تَزَكّٰىۙ
وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهٖ فَصَلّٰىۗ
بَلْ تُؤْثِرُوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۖ
وَالْاٰخِرَةُ خَيْرٌ وَّاَبْقٰىۗ
اِنَّ هٰذَا لَفِى الصُّحُفِ الْاُوْلٰىۙ
صُحُفِ اِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰى ࣖ
Sabbihisma rabbikal-a’la. Allazi khalaqa fa sawwa. Wallazi qaddara fa hada. wallazi akhrajal-mar’a. fa ja’alahu gusa’an ahwa. Sanuqri-uka fa la tansa. Illa ma sya allah, innahu ya’lamul-jahra wa ma yakhfa. wa nuyassiruka lil-yusra. fa dzakkir in nafa’atiz-zikra. sayazzakkaru may-yakhsya. wa yatajannabuhal-asyqa. allazi yaslan-naral-kubra. tsumma la yamutu fiha wa la yahya. qad aflaha man tazakka. wa zakarasma rabbihi fa salla. bal tu’sirunal-hayatad-dun-ya. wal-akhiratu khairuw wa abqa. inna haza lafis-suhufil-ula. suhufi ibrahima wa musa.
Artinya:
Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Mahatinggi, Yang menciptakan, lalu menyempurnakan (ciptaan-Nya). Yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk, dan Yang menumbuhkan rerumputan, lalu dijadikan-Nya (rumput-rumput) itu kering kehitam-hitaman. Kami akan membacakan (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) sehingga engkau tidak akan lupa, kecuali jika Allah menghendaki. Sungguh, Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi. Dan Kami akan memudahkan bagimu ke jalan kemudahan (mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat), oleh sebab itu berikanlah peringatan, karena peringatan itu bermanfaat, orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran, dan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya, (yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka), selanjutnya dia di sana tidak mati dan tidak (pula) hidup. Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri (dengan beriman), dan mengingat nama Tuhannya, lalu dia salat. Sedangkan kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan dunia, padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya ini terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) kitab-kitab Ibrahim dan Musa.
Kandungan surah Al Ala adalah penyucian Allah Swt dan penetapan keesaan-Nya serta kuasa-Nya menciptakan serta memberi tuntunan wahyu kepada para utusan-Nya. Hal ini untuk menuntun manusia ke jalan yang benar.
Sebab turunnya Surah Al Ala telah dijelaskan dalam suatu riwayat dari At Thabrani yang bersumber dari Ibnu Abbas. Ia berkata bahwa setiap kali Malaikat Jibril datang membawa wahyu kepada Rasulullah, beliau Saw selalu membaca kembali berulang-ulang wahyu itu karena khawatir lupa.
Menanggapi kondisi tersebut, Allah Swt menurunkan firman-Nya yaitu Surah Al Ala sebagai jaminan bahwa Rasulullah tidak akan lupa atas setiap wahyu yang turun kepadanya.
Menurut Prof. Quraish Shihab dalam tafsir Al Misbah, Surah Al Ala merupakan salah satu surat dalam Al Quran yang paling dicintai sekaligus paling sering dibaca oleh Rasullah Saw. Beliau sering membaca surah ini pada rakaat pertama sholat Jumat, sholat Ied, sholat witir dan sesekali pada saat sholat Maghrib.
Banyak dalil yang menjelaskan tentang hal tersebut, salah satunya dalam hadis riwayat Imam Ahmad dari Ali bin Abi Thalib.
Ali bin Abi Tholib berkata: " Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mencintai surat ini yaitu sabbihisma Rabbikal a'laa." (HR Ahmad no. 742 akan tetapi sanadnya lemah).
Meskipun sanad dari hadis tersebut lemah, namun banyak nilai positif yang bisa diambil. Salah satunya karena bacaan al Quran dalam sholat bernilai ibadah yang besar sekali pahalanya
Surah Al Ala termasuk surah yang sering dibaca Rasulullah pada saat sholat, yaitu sholat witir, sholat ied, dan sholat Jumat. Sebagaimana hadis dari Ubay bin Ka’ab ia berkata:
" Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sholat witir dengan membaca Sabbihisma Rabbikal ala dan Qul Yaa Ayyuhal Kaafiruun, dan Qul Huwallahu Ahad." (HR Ibnu Majah no 1171, Abu Dawud no 1423. Demikian juga diriwayatkan dari Ibnu Abbas dalam al-Musnad no 15355 dan at-Tirmidzi no 462)
Selain itu, terdapat pula riwayat yang menyebutkan bahwa surah Al Ala selalu dibaca oleh Nabi Saw dalam sholat-sholat Ied, demikian juga dalam sholat Jumat.
An-Nu’maan bin Basyiir berkata: “ Adalah Rasulullah tatkala sholat ied (idul fitri dan idul adha) dan sholat Jumat beliau membaca Sabbihisma Rabbikal alaa dan Hal Ataaka Hadiitsul Ghoosyiah." An-Nu’man berkata, " Dan jika berkumpul antara ied dan Jumat dalam satu hari maka Nabi membaca kedua surat tersebut juga pada dua sholat tersebut (sholat ied dan sholat Jumat)." (HR Muslim no. 878)