Hand Sanitizer (Shutterstock)
Dream - Terkadang kita malas mencuci tangan setelah makan atau memegang barang yang kotor. Banyak orang yang mengandalkan hand sanitizer agar lebih praktis dan tetap bersih.
Namun apakah hand sanitizer bisa benar-benar membersihkan kotoran di tangan?
" Berdasarkan panduan Centers for Disease Control, kalau di tangan ada kotoran yang terlihat, seperti tanah atau cairan lengket tetap harus pakai air mengalir dan sabun. Kalau tidak kelihatan, baru bisa pakai hand sanitizer," ujar Dewi Ema Anindia, seorang dokter saat ditemui di Tokopedia Tower, Jakarta Selatan, Jumat 19 Juli 2019.
Kotoran yang tidak terlihat atau tidak berbentuk biasanya terjadi ketika setelah menjabat tangan, keluar dari toilet atau bersiap-siap ingin makan. Dalam kondisi ini, Sahabat Dream baru bisa mengandalkan hand sanitizer.
" Kalau hanya kotoran yang tidak terlihat, boleh pakai hand sanitizer," kata Dewi.
Terlepas dari perbedaan merek, semua hand sanitizer memiliki kemampuan yang sama. Hal yang harus diperhatikan adalah kondisi kulit. Pasalnya, produk tersebut mengandung alkohol yang bisa menimbulkan masalah pada kulit sensitif.
" Sebenarnya nggak ada kandungan tertentu. Satu yang pasti, hand sanitizer mengandung alkohol untuk membunuh kuman penyebab infeksi pernafasan maupun pencernaan. Hanya saja, alkohol bisa bikin kulit kering," pesan Dewi.
Oleh karena itu, pengguna hand sanitizer disarankan memakai hand cream secra rutin. Hand sanitizer juga kurang disarankan untuk dipakai oleh balita.
" Kalau balita, pakai hand sanitizer yang non alcohol. Alkohol kan bahan kimia, nggak bagus juga. Kalau kena mata perih," tutupnya.
Dream - Berkunjung ke rumah sakit merupakan kegiatan yang tidak bisa dihindari. Selain untuk berobat, Sahabat Dream pasti pernah membesuk kerabat atau anggota keluarga yang sedang sakit.
Meski tempatnya para dokter bekerja, rumah sakit boleh dibilang 'rumahnya kuman'. Paparan virus dan bakteri ada di tiap sudut. Meski terlihat bersih, virus dan bakteri bisa menulari kapan pun.
Ada jenis infeksi yang kerap terjadi pada mereka setelah dari rumah sakit, padahal sebelumnya dalam kondisi sehat.
Dunia medis menyebut infeksi ini sebagai infeksi nosokomial atau Health Care Associated Infection (HCAI). Bisa menyerang tubuh pasien, tenaga kesehatan, bahkan pengunjung rumah sakit.
" Ini adalah infeksi yg terjadi di rumah sakit. Sumbernya ada di rumah sakit, misalnya bisa dari lingkungan, pasien lain, tenaga kesehatan, apapun yang ada di rumah sakit," kata dr. Anis Karuniawati,SpMK., Ph.D selaku dokter Spesialis Mikrobiologi Klinis, alam acara diskusi Indonesia Hygiene Forum, di Jakarta, Kamis, 28 Maret 2019.
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, mencuci tangan dengan cairan antiseptik yang sudah disediakan di berbagai sudut rumah sakit menjadi langkah awal dalam mencegahnya.
" Mencuci tangan itu sangat penting, seperti sebelum dan sesudah bertemu pasien, sebelum dan sesudah menyentuh pasien bahkan menyentuh peralatan sepertu kasur pasien dan yang lainnya. Itu kan ada potensi dia akan membawa mikroba yang ada di situ," kata dr. Anis
Para penjenguk, lanjut Anis, juga diingatkan untuk mengikuti enam langkah dalam mencuci tangan yang benar. Hal ini dikarenakan tangan memiliki banyak lekukan yang kebersihannya harus benar-benar terjamin.
Petunjuk enam langkah mencuci tangan biasanya dipasang di dinding-dinding wastafel rumah sakit.(Sah)
Laporan Ratih Permata Sari
Dream - Meskipun terkesan sepele, ternyata banyak orang yang tidak sadar kesalahan yang kerap berulang saat mencuci tangan. Berdasarkan sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Environmental Health didapat, hanya 5 persen peserta yang mencuci tangan setelah buang air. Sebanyak 23 persen lainnya tidak menggunakan sabun dan 10 persen lainnya sama sekali tidak mencuci tangan.
Dikutip laman Health, setidaknya ada lima kesalahan sepele namun fatal mengenai kebiasaan mencuci tangan.
1. Tidak Cuci Tangan Setelah Keluar dari Toilet
Sejatinya toilet merupakan tempat bersarangnya ratusan bakteri. Banyak orang beranggapan kalau tangan mereka bersih. Padahal tanpa disadari mereka telah memegang pintu kamar mandi, toilet flusher, dan permukaan lain yang penuh bakteri.
Kulit membentuk penghalang yang baik untuk mencegah bakteri. Tapi permukaan mukosa, seperti mata, mulut, dan alat kelamin lebih berpori sehingga kuman bisa terjebak di sana.
" Sementara rata-rata orang tanpa sadar menyentuh wajah mereka 16 kali dalam satu jam," kata Profesor Aileen Marty, yang merupakan ahli penyakit menular di Florida International University, Miami.
2. Tidak Menggunakan Sabun
Banyak yang menganggap air saja cukup untuk mencuci tangan. Faktanya, Anda memerlukan sabun yang dibuat dari lemak yang dapat mencegah masuknya bakteri dan virus.
Satu hal yang perlu diingat, kata Aileen Marty sabun cair cenderung lebih efektif daripada sabun batangan karena kurang terkontaminasi. Namun bila keadaan darurat, pembersih tangan yang dibuat dengan setidaknya 60 persen alkohol juga dapat membantu meskipun kurang efektif di tangan karena agak lengket.
3. Tidak Menggosok Cukup Lama
Ternyata mencuci tangan yang benar bukan cukup dengan satu atau dua detik. Menurut Marty, cuci tangan yang efektif menggunakan sabun dan perlu waktu setidaknya 20 sampai 30 detik. Pastikan Anda menggosok kedua telapak tangan, punggung tangan dan sela-sela jari-jari.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak