KIA dan Hyundai Bantah Sistem IT Mobil di AS Diserang Ransomware

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 22 Februari 2021 08:12
KIA dan Hyundai Bantah Sistem IT Mobil di AS Diserang Ransomware
Serangan ransomware ini disebut-sebut meminta sejumlah tebusan uang bitcoin.

Dream – Produsen otomotif asal Korea Selatan, KIA, membantah produk kendaraannya telah menjadi sasaran serang ransomware yang membuat layanan perbaikan maupun pemesanan terganggu. Mereka juga memastikan layanan aplikasi UVO sudah kembali normal. 

“ Saat ini, berdasarkan informasi terbaik dan terkini. Kami bisa mengkonfirmasi bahwa tidak memiliki bukti bahwa Kia atau data Kia mana pun menjadi sasaran serangan ransomware,” kata juru bicara Kia, dikutip Carscoops, Minggu 21 Februari 2021.

Bantahan dari manajemen KIA tersebut disampaikan setelah muncul laporan adanya serangan ransomware yang membuat perusahaan harus mengeluarkan biaya perbaikan sampai US$30 juta atau setara Rp421 miliar.

Pemadaman sistem yang dilakukan KIA membuat pelanggan tak bisa menjalankan aplikasi seluler UVO yang salah satunya digunakan untuk memanaskan mesin mobil.

“ Kia telah mengalami pemadaman sistem yang diperpanjang hingga Sabtu. Tapi, bisa dikonfirmasi bahwa aplikasi UVO sudah bisa beroperasi normal,” kata juru bicara ini.

Sekadar informasi, sistem komunikasi KIA mati pada Sabtu 14 Februari 2021. Alhasil, semua aktivitas operasional, seperti memesan suku cadang baru, terhenti untuk sementara. Perusahaan ini meminta maaf kepada pelanggan atas gangguan layanan.

1 dari 3 halaman

Hyundai Juga Jadi Sasaran

Tak hanya Kia, Hyundai Motor America juga mengalami gangguan yang serupa. Tapi, gangguan ini tidak berdampak besar kepada pelanggan. Namun, masalah yang dialami Hyundai berubah menjadi semakin serius.

Berdasarkan situs BleepingComputer, Hyundai Motor America menjadi sasaran ransomware, DoppelPaymer. Menurut data FBI, DoppelPaymer adalah geng ransomware yang sama saat terjadi serangan siber pada Februari 2020

Tebusan yang diminta pun tidak main-main, yaitu 600 keping bitcoin. Kalau dikonversikan, nilainya mencapai US$31 juta (Rp432 miliar) atau 404 keping bitcoin (US$21 juta/Rp295 miliar) jika dibayar dalam jangka waktu tertentu.

Saat dimintai keterangan, pihak Hyundai Motor America membantah akan hal ini. Juru bicara Hyundai Motor America mengakui bahwa Hyundai Motor America memang mengalami gangguan TI yang memengaruhi sejumlah sistem yang dihadapi pelanggan. Ia juga menambahkan kalau saat ini sistem tersebut sedang diusahakan untuk kembali normal.

“ Kami ingin berterima kasih kepada pelanggan kami atas kesabaran mereka yang tiada henti. Saat ini, kami juga dapat mengonfirmasi bahwa kami tidak memiliki bukti bahwa Hyundai Motor America atau datanya terkena serangan ransomware,” kata juru bicara Hyundai Motor America.

 

(Laporan: Silmi Safriyantini)

2 dari 3 halaman

Ngamuk, Mantan Pekerja Rusak 50 Mobil Mercedes Senilai Rp33 Miliar

Dream – Seorang mantan pegawai Mercedes Benz mengamuk. Pria berusia 38 tahun ini menghancurkan 50 unit van Mercedes di pabrik Vitoria, Spanyol.

Dikutip dari Carscoops, Senin 4 Januari 2021, bekas pegawai itu mencuri backhoe untuk melancarkan aksinya pada malam hari. Pria ini berkendara sejauh 21 km ke Vitoria.

 

 

Menurut laporan media lokal, Periodismo del Motor, pria itu menerobos gerbang pabrik untuk merusak puluhan unit Mercedes Benz V-Class.

Setelah menerobos masuk, dia juga diduga akan merusak jalur perakitan mobil. Diperkirakan kerugian akibat perusakan itu mencapai US$2,4 juta (Rp33,39 miliar).

3 dari 3 halaman

Gara-gara PHK

Insiden ini terjadi menyusul demonstrasi yang dilakukan oleh buruh pabrik. Penyebabnya adalah skema baru yang diterapkan perseroan. Masalahnya, skema ini berujung PHK 10-15 persen karyawan di sana.

Noticias de Gipuzkoa melaporkan para pekerja Mercedes berkumpul di Vitoria pada 18 Desember untuk memprotes kebijakan PHK. Alasannya, perusahaan otomotif itu bisa saja mencari alternatif lain sebelum memecat karyawan.

Sekadar informasi, Mercedes Benz V-Class yang dirusak ini adalah van kelas atas. Mobil seharga mulai 29 ribu euro (Rp494,23 juta) ini menyasar pasar Eropa. Mobil itu didukung oleh mesin powertrain hybrid dan interiornya dirancang agar penumpangnya bisa merasa nyaman.

Beri Komentar