Tak Perlu 'Panic Buying' Susu Steril, Ini Pesan Dokter Tan

Reporter : Mutia Nugraheni
Minggu, 4 Juli 2021 12:20
Tak Perlu 'Panic Buying' Susu Steril, Ini Pesan Dokter Tan
"Studi terbaru menunjukkan tidak ada hubungan antara jumlah vitamin (termasuk D dan C) dengan risiko terinfeksi. Susu? lebih menggelikan".

Dream - Melonjaknya kasus Covid-19 pada pertengahan Juni 2021 hingga kini membuat banyak orang panik. Jika pada 2020, banyak orang panik, lalu membeli dan menyetok masker serta sanitizer dan disinfektan berlebihan kini panic buying juga terjadi.

Di media sosial, viral video pembeli berebut susu steril kalengan saat kasus Covid-19 kembali tinggi di bulan Juni. Pembeli tampak saling sikut demi mendapatkan susu tersebut dalam jumlah banyak dan memasukkannya di troli mereka.

Harga susu itu di e-commerce juga meningkat tajam. Rupanya banyak orang beranggapan kalau susu kalengan itu berdampak signifikan pada imunitas tubuh yang mampu melindungi dari penularan Covid-19. Benarkah demikian?

Dokter Tan Shot Yen, seorang ahli gizi. Lewat akun Instagramnya memberikan penjelasan kalau tak perlu panic buying membeli susu kalengan. Apalagi sampai memborong dan menyetok berlebihan.

Unggahan dr. Tan

" Apakah suplemen, vitamin, susu ngehits membuat saya imun terhadap infeksi Covid-19? TIDAK. Studi terbaru menunjukkan tidak ada hubungan antara jumlah vitamin (termasuk D dan C) dengan risiko terinfeksi. Susu? lebih menggelikan. Kecuali ASI, ibu yang terinfeksi atau telah vaksinasi terbukti menghasilkan antibodi dalam ASI. Bonus proteksi untuk bayinya," tulis dr Tan.

Ia juga menyertakan sumber studi soal susu, antara lain dari Harvard, Unicef dan MayoClini. Dokter yang giat memberikan edukasi soal gizi kepada masyarakat ini kembali mengingatkan untuk menjaga kewarasan.

" Semoga menjadi panduan kewarasan. Ingat, kita masih butuh dana banyak ke depan. Jaga keluarga jaga diri anda," tulisnya.

1 dari 8 halaman

Viral, Video Warga 'Panic Buying' Susu Steril

Dream - Setelah panic buying atau pembelian masker yang membludak di awal pandemi Covid-19 2020 tahun lalu, hal tersebut kembali terjadi lagi.

Kali ini, bukan masker kesehatan yang diserbu. Melainkan susu steril kalengan yang digadang-gadang dapat membantu mencegah dan mengatasi Covid-19.

      View this post on Instagram      

A post shared by OFFICIAL MAKASSAR INFO (@makassar_iinfo)

 

Hal inilah yang membuat susu berkemasan putih dan berlogo beruang itu diserbu, bahkan langka di pasaran.

Beberapa orang pengguna Instagram empat mendokumentasikan kehebohan panic buying konsumen ketika membeli susu tersebut.

2 dari 8 halaman

      View this post on Instagram      

A post shared by OFFICIAL MAKASSAR INFO (@makassar_iinfo)

Warganet pun ramai berkomentar atas perilaku konsumen yang berebutan mengambil susu beruang yang terletak di tengah swalayan.

Apalagi akibat kejadian tersebut, banyak orang justru lupa untuk menjaga jarak dan mengikuti protokol kesehatan.

" Tiap meningkat jumlah covid, pasti langka susu beruang dan you C 1000," kata @windaokta92.

" Rakus nya manusia lebih kejam dri Corona varian delta dll," ujar @amax_store.

" Bisa kali belanja online gk berebut bgtu..tinggal duduk anteng aje..dianterr ntar..," komentar @fienfiena.

 

3 dari 8 halaman

Oksigen Medis & Susu Murni Susah Ditemukan, Harga di Lapak Online Merangkak Naik

Dream – Meski pemerintah sudah memastikan kondisi tetap berjalan normal selama lonjakan kasus Covid-19, kepanikan di masyarakat sepertinya tak bisa terbendung. Fenomena ini terlihat dari beberapa harga alat dan produk kesehatan yang tiba-tiba kembali melonjak di situs jual beli online.

Deretan peralatan kesehatan seperti masker, tabung oksigen, multivitamin, disinfektan, hingga susu murni mulai semakin susah ditemukan masyarakat. Tingginya demand masyarakat terhadap barang-barang ini menjadi celah sejumlah orang untuk mencari cuan yang lebih tinggi.

Aldan, seorang warga Depok, Jawa Barat mengaku kesulitan untuk mencari oksigen medis serta alat pendeteksi saturasi yang selama ini banyak digunakan masyarakat di rumah. " Susu beruang juga susah banget," keluhnya kepada Dream.

Menurut Aldan, dia pernah membeli Oximeter dengan harga mencapai Rp200 ribu. Kini dia menemukan barang yang sama dijual hingga Rp600 ribu dan susah diperoleh. 

" Disinfectant air juga susah, mulai hilang juga," ungkapnya.

 

4 dari 8 halaman

Dream mencoba berselancar di sejumlah toko jual beli online untuk mencari tahu ketersediaan perlengkapan kesehatan tersebut. Saat mencari tabung oksigen, harga per tabung yang semula Rp500 ribuan-Rp800 ribuan per meter kubik, kini sudah mulai ditawarkan hingga Rp3 jutaan.

Sementara susu murni dengan merek Bear Brand yang mulai langka juga dijual dengan harga sangat mahal. Sekarton susu murni siap minum berisi 30 kaleng dengan ukuran 189 ml sampai Rp1,5 juta. Harga susu murni tersebut melonjak lima kali lipat dari harga normal sebelumnya di kisaran Rp200 ribuan-Rp300 ribuan

Tak hanya itu, obat cacing Ivermectin yang tengah dalam masa uji klinis untuk menilai khasiatnya sebagai obat terapi Covid-19 juga mulai banyak diburu. Harga Ivermectin yang bsia ditemukan bebas di situs jual beli online ditawarkan hingga ratusan ribu rupiah. Di sebuah e-Commerce yang dilihat Dream bahkan terpasang harga Ivermectin senilai Rp657 ribu.

Kondisi stok obat, multivitamin, dan oksigen memang beragam di beberapa lokasi. Sejumlah masyarakat masih ada bisa mendapatkan  produk-produk tersebut, seperti susu UHT, dengan mudah dan harga normal. 

Berikut ini adalah deretan obat, multivitamin, serta perlengkapan kesehatan yang mulai banyak dicari lewat situs jual beli online.

5 dari 8 halaman

1. Masker

Masker menjadi barang paling diburu pembeli dan menjadi “ kebutuhan wajib” pada masa pandemi COVID-19. Saking “ wajibnya”, permintaan terhadap masker pun ikut tinggi. Permintaan yang tinggi bisa membuat harga ikut melambung.

 

Masker medis.

Satu boks masker 3ply dijual seharga Rp40 ribuan-Rp60 ribuan. Tapi, ada saja yang menjual satu boks masker ini seharga Rp22,5 juta.

2. Tabung Oksigen

Barang kedua ini juga sedang naik daun seiring dengan banyaknya kasus COVID-19. Di pasaran, harga satu tabung oksigen 1 meter kubik senilai Rp800 ribuan-Rp1 jutaan di tengah pandemi.

Tabung Oksigen

Sekadar informasi, satu set tabung oksigen ini berisi tabung oksigen beserta isinya, troli, dan selang oksigen.

Namun, kini, harganya bisa menjadi berlipat-lipat dari harga semula. Di situs e-Commerce, harga set tabung oksigen dengan kapasitas 1 meter kubik dijual seharga Rp4,8 juta. Malah, ada yang sampai Rp13,3 juta per tabung.

 

 

6 dari 8 halaman

3. Obat-obatan

Kita mulai dengan Ivermectin. Ya, obat antiparasit ini menjadi sorotan banyak pihak karena menjadi salah satu obat terapi COVID-19. Obat ini memang sedang diproduksi untuk versi generik di Indonesia.

Ivermectin

Obat satu ini mulai menjadi daftar barang “ most wanted” di tengah pandemi. Malah, di situs e-commerce, harganya mencapai Rp657 ribu-Rp660 ribu untuk satu boks obat. Sekadar informasi, satu boks ini berisi 10 strip masing-masing 10 kaplet.

7 dari 8 halaman

4. Multivitamin

Multivitamin juga menjadi barang-barang yang dicari oleh masyarakat. Multivitamin ini dipercaya bisa untuk membantu menaikkan kesehatan dan imun tubuh.

 

Multivitamin (1)

 

 

Akan tetapi, ada saja yang mencari celah cuan dari multivitamin. Misalnya, multivitamin Becom C yang dijual senilai Rp1,44 juta untuk satu strip di situs e-commerce. Padahal di aplikasi Halodoc, harga satu strip multivitamin ini dijual senilai Rp18.400.

 

Multivitamin (2)

8 dari 8 halaman

5. Susu Steril

Susu steril kalengan juga menjadi salah satu barang yang paling dicari masyarakat. Harga per kartonnya, saat masa normal, senilai Rp200 ribu-Rp300 ribuan.

 

Susu kalengan.

 

Tapi seorang pelapak, entah bercanda atau sengaja, memasang harga 3-4 kali lipat lebih mahal. Penjual di situs e-Commerce itu memasang harga Rp1,49 juta.

Beri Komentar