Koleksi Sentuhan Etnic Ida Royani Di Indonesia Fashion Week 2016. (Foto: Idho Rahaldi/Dream.co.id)
Dream - Ida Royani desainer yang memulai karirnya di dunia fesyen dari tahun1980an sampai saat ini masih aktif menghasilkan karya-karya yang sangat luar biasa.
Ida sapaan akrabnya menampilkan busananya di Indonesia Fashion Week 2016 tetap mengusung motif tenun dari Nusa Tenggara Timur.
" Yang saya tampilkan disini tetap pakai tenun NTT aku suka tenun NTT karena etnik. Tema saya tetap sentuhan NTT modif nya saja yang berbeda," ujar Ida Royani saat ditemui di Indonesia Fashion Week JCC, Jumat, 11 maret 2016.
Ida mengaku sangat mencintai tenun NTT sebab, tenun NTT memberikan warna yang sedap dipandang dan etniknya itu yang membedakan dari tenun daerah lain yang ada di Indonesia.
Harga yang dibandrol untuk tenun NTT ini cukup mahal, tetapi menurut Ida sapaan akrabnya sesuai dengan kualitasnya.
" Harganya bervariasi, ini tenun NTT dari tahun 1975 aku jual harganya 25 juta," kata ibu dari Jenahara ini.
Diakui Ida dia tidak suka merancang busannya yang heboh dengan penuh aksesoris, sebab dengan melihat motif dan bahannya orang akan tau busana yang dia desain memang memiliki kualitas tinggi.
Ida menambahkan kalau dia tidak memiliki strategi khusus dalam menjajakan karyanya ini.
" Yang aku jalaniini hobi aku, Aku itu hobi tidak ada pakem. Apa yang di hati dikeluarin, ini bisnis suka-suka," paparnya.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media