Melakukan Terapi Penciuman. (Source: Shutterstock)
Dream - Anosmia atau kehilangan penciuman merupakan salah satu gejala yang sangat umum dirasakan oleh pasien Covid-19. Bahkan, sebagian orang masih mengalaminya berbulan-bulan setelah dinyatakan negatif Covid-19.
Salah satunya adalah pria 14 tahun bernama Ishir yang telah kehilangan indra penciuman selama 6 bulan. Penelitian American Academy of Neurology juga mengungkapkan bahwa setengah dari orang yang mengalami anosmia juga kehilangan indra penciuman hingga 5-6 bulan.
Dilansir Pop Sugar, Ishir akhirnya terbiasa dengan kondisi tersebut setelah beberapa lama. Apalagi, ia telah mencoba berbagai cara untuk mengembalikan indra penciumannya.
Salah satu cara yang berhasil adalah percobaan ibunya, Sue Phillips, dengan menerapkan terapi aroma. Ibunya yang merupakan seorang perfumer telah mengadakan terapi tersebut di kota New York dan berhasil menolong lebih dari 20 pasien Covid-19.
Pasien Covid-19 juga bisa mengikuti terapinya secara virtual. " Aku bukan dokter, bukan apoteker, dan bukan peneliti. Tapi, aku tahu kekuatan parfum," kata Phillips.
Indra penciuman sendiri berhubungan dengan sistem limbik di otak. Jadi ketika seseorang menghirup suatu aroma, hal tersebut akan terhubung ke sistem limbik dan menciptakan pikiran positif.

Alhasil, pasiennya pun bisa mendapatkan kembali indra penciumannya. Hal ini menjadi sangat penting karena orang yang mengalami anosmia bisa kehilangan nafsu makan dan tidak dapat menikmati makanan.
Phillips pun berusaha untuk memancing cara kerja sistem limbik pada otak untuk mengenali berbagai aroma. Tentunya, ia pun menggunakan keahliannya dalam industri parfum selama 43 tahun.
" Kuncinya adalah membuka pikiran. Biasanya, banyak orang telah membuka pikirannya karena telah mencoba berbagai cara," jelasnya.
Umumnya, seseorang akan melakukan terapi selama 20-45 menit. Setiap orang juga memiliki pengalaman yang berbeda-beda ketika melakukan terapi tersebut.
Ishir sendiri perlu melakukannya dua kali hingga bisa mencium aroma kembali. Pasien yang mengikuti terapi tersebut juga dibekali paket parfum yang bisa digunakan kembali ketika indra penciuman melemah seperti dialami anaknya setelah vaksin.
Kini, anaknya telah mendapatkan indra penciumannya kembali sekitar 20-25 persen. Meski belum terbukti secara ilmiah, kamu bisa mencoba melakukan terapi penciuman dengan berbagai aroma alami selama beberapa kali. Disarankan untuk benar-benar fokus ketika mencobanya. Bila perlu, lakukan sembari meditasi agar lebih fokus.
Advertisement


Batik Rempah Memikat Iwan Tirta di Jakarta Fashion Week 2026

Menu Nasi Sop Rp3000 di Yogyakarta, Penyelamat Anak Kost Banget

Kisruh Pabrik Aqua Diduga Pakai Air Sumur Bor, DPR Desak Kajian 'Water Stress Assessment'

Komunitas Teens Go Green Sebarkan Virus Cinta Lingkungan Bagi Anak Muda

Menikmati Liburan Santai, 5 Rekomendasi Hotel Pinggir Pantai di Anyer

Kocaknya Komunitas Pengangguran Kumpul: Ngapain Kerja Gak Kaya?