Ilustrasi Penelitian (Shutterstock)
Dream - Penyakit kanker darah menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Menurut Global Cancer Observatory (GLOBOCAN), pada 2020 di Indonesia terdapat 23 ribu kasus kanker darah dan menjadi jenis kanker paling umum kedua.
Kanker darah sendiri ketika sel darah abnormal mulai tumbuh dan berkembang mengganggu sel darah normal yang seharusnya melawan infeksi dan menghasilkan sel darah baru.
Kemunculan penyakit ini bisa ditandai dengan infeksi yang sering terjadi, deman, kulit gatal dan ruam.
Pasien yang menderita kanker darah juga sering berkeringat di malam hari, kelelahan yang berlangsung lama, dan pembekakan kelenjar getah bening tanpa adanya rasa sakit.
Pilihan pengobatan kanker darah selama ini terbatas pada kemoterapi dan transplantasi sumsum tulang belakang.
Namun, perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, muncul metode pengobatan baru untuk penderita kanker darah yang dikenal dengan terapi sel T CAR.
Pengobatan ini disebut lebih efektif mengobati kanker dan mencegah sel kanker kembali berkembang dibandingkan dengan beberapa metode sebelumnya.
Konsultan Senior Hematologi Parkway Cancer Center (PCC) Singapura Colin Phipps Diong menjelaskan terapi sel T CAR merupakan metode memodifikasi sel pasien yang terkena kanker darah.
" Terapi CAR T ini memodifikasi sel yang terkena kanker agar dia bisa melawan kanker di dalam tubuh dengan sendirinya dan lebih baik," kata Colin konferensi pers yang diselenggarakan oleh PCC di Jakarta, Rabu 20 April 2022.
Dokter ahli hematologi atau penyakit darah tersebut menerangkan terapi sel T CAR dilakukan dengan mengambil sel imun pasien melalui alat serupa alat dialisis. Sel itu lalu dimodifikasi di dalam laboratorium dan dikembalikan ke dalam tubuh pasien.
Modifikasi itu dimaksudkan untuk mengubah sel agar dapat mengenali dan melawan sel kanker dalam tubuh.
Umumnya, sel kanker yang mengganas terjadi karena sel imun dalam tubuh tidak mengenali sel tersebut.
" Dimodifikasi secara genetik untuk meningkatkan sel imun agar dapat membunuh sel kanker," ujarnya.
Sel yang telah dimodifikasi itu bekerja seumur hidup dan dikenal juga dengan istilah living therapy. Cara kerja ini membuat sel tersebut dapat menangkal sel kanker yang kerap kambuh setelah pengobatan dinyatakan sukses.
" Ini istilahnya kekuatan super, living therapy, karena sel imun itu bisa mereplika sendiri di dalam tubuh seperti sel lainnya," kata Colin.
Ia menyebut tingkat kesuksesan metode ini juga lebih tinggi dibanding metode lainnya, yakni mencapai 80 persen.
Saat ini, terapi sel T CAR sudah tersedia Parkway Cancer Center (PCC) Singapura dan menjadi yang pertama di Asia Tenggara.
Saat ini biaya pengobatan menggunakan terapi sel T CAR masih sangat mahal yakni mencapai US$450 ribu atau Rp6,6 miliar. Namun harga itu akan terus turun seiring kemajuan teknologi.
Advertisement
Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau


5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari


Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

VinFast Beri Apreasiasi 7 Figur Inspiratif Indonesia, Ada Anya Geraldine hingga Giorgio Antonio