Ilustrasi Foto : Pinterest
Dream- Osteoporosis adalah kondisi berkurangnya kepadatan tulang. Hal ini menyebabkan tulang menjadi keropos dan mudah patah. Osteoporosis jarang menimbulkan gejala dan biasanya baru diketahui ketika penderitanya jatuh atau mengalami cedera yang menyebabkan patah tulang. Retak pada pergelangan tangan, tulang pinggul, dan tulang belakang adalah kasus yang paling banyak ditemui pada penderita osteoporosis.
Kamu yang masih usia muda jangan bersantai. Osteoporosis bisa dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak dan orang dewasa. Namun kondisi ini memang lebih sering terjadi pada perempuan yang telah memasuki masa menopause. Hal ini disebabkan berkurangnya kadar estrogen yang berperan penting dalam menjaga kepadatan tulang.
Informasi dan jadwal dokter ortopedi terbaik di Jakarta, simak di sini.
Perempuan memang rentan terhadap osteoporosis. Daripada menghabiskan waktu membicarakan cara mendeteksi osteoporosis atau cara mengobatinya, bukankah jauh lebih baik untuk mengetahui bagaimana cara mencegah osteoporosis itu sendiri?
Untuk mengetahui cara mecegahnya, Sahabat Dream perlu mengetahui lebih jauh apa itu osteoporosis. Berikut seputar osteoporosis menurut Dokter Nicolas C. Budhiparama, MD, seorang Spesialis Orthopedi dan Traumatologi Indonesia.
Osteoporosis terjadi saat tulang kehilangan mineral, dalam hal ini kalsium, lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan tubuh menggantikannya sehingga massa tulang jadi berkurang dan mudah patah. Pada kondisi yang lebih serius, tulang tersebut bahkan mungkin saja menjadi sangat rapuh dan mudah patah bahkan hanya karena benturan ringan. Menurut Dokter Nico, berikut beberapa hal yang dapat menjadi penyebab tulang keropos.
Salah satu penyebab utama dari keropos tulang adalah faktor usia. Seraya usia menua, tulang-tulang mulai kehilangan mineral, berat (massa), dan strukturnya, sehingga menjadikannya lebih lemah serta mudah rusak. lni dialami oleh pria dan perempuan karena fungsi osteoblus mengalami penurunan seiring pertambahan usia. Penyebab terbesar kehilangan massa tulang ini, umumnya terjadi pada pasca menopause.
“ Kehilangan kepadatan tulang terjadi sejalan dengan pertambahan usia manusia. Semua orang tentu mengalami hal ini. Tapi, tidak berarti semua orang mengalami osteoporosis," jelas dr. Nicolaas Budhiparama.
Dalam hal keropos tulang, tidak ada gejala-gejala yang khusus. Sahabat Dream mungkin tidak akan merasakan sakit apa pun atau perubahan lain seraya lapisan tulang terus menipis. Inilah kenapa setiap orang dianjurkan untuk mengecek tingkat kepadatan mineral tulang mereka setiap beberapa tahun sekali setelah berusia 35 tahun.
Penyebab Osteoporosis selanjutnya adalah berkurangnya hormon esterogen. Hal ini terjadi karena kekurangan estrogen (hormon utama pada perempuan), yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada perempuan. Kadar estrogen yang rendah akibat tidak menstruasi atau akan menopause dapat menyebabkan osteoporosis pada perempuan. Biasanya gejala timbul pada perempuan yang berusia di antara 51-75 tahun, tetapi bisa mulai muncul lebih cepat ataupun lebih lambat.
perempuan yang telah melakukan operasi pengangkatan Rahim disebut lebih rentan terkena osteoporosis. Faktor inilah yang menyebabkan perempuan lebih banyak menderita keropos tulang dibanding laki-laki.
Selain itu, secara genetis ada perbedaan struktur tulang, misalnya orang yang berkulit hitam relatif lebih kebal terhadap patah tulang osteoporotik dibandingkan dengan tulang orang Barat. Sedang orang Indonesia relatif kurang kebal terhadap osteoporosis jika dibandingkan dengan orang barat.
Hal ini terjadi karena masing-masing ras mempunyai standar kondisi tulang yang berbeda.
" Itu sebabnya, orang Indonesia mudah dinyatakan menderita keropos tulang, karena alat penguat ketebalan tulang yang digunakan menggunakan standar orang Barat," jelas Dokter Nico.
Olahraga memang baik untuk Kesehatan, tidak terkecuali dalam proses pembentukan tulang. Namun, olahraga yang berlebihan justru akan menimbulkan gangguan hipothalamus dan amenorrhea sekunder, yang dapat mengakibatkan berkurangnya ketebalan tulang.
" Jangan melakukan olahraga secara berlebihan," ungkap Prof. D. Chehab yang bertugas di KONI.
Beberapa penelitian berhasil mengungkapkan bahwa keracunan nikotin pada sel tulang dapat menyebabkan tubuh jadi mengalami kesulitan dalam menggunakan estrogen, kalsium, dan vitamin D yang dibutuhkan dalam menjaga kesehatan tulang.
Konsumsi alkohol yang terlalu banyak juga disebut sebagai penyebab tulang keropos dan rusak.
Pada awalnya penyakit ini tidak menampakkan gejala. Seiring berjalannya waktu, akan muncul nyeri punggung bawah dan nyeri leher, postur bungkuk, dan penurunan tinggi badan secara bertahap.
Pada kasus lain tanda awal yaitu patah tulang (iga, pergelangan tangan, atau panggul). tulang belakang dapat patah (menjadi lebih rata terkompresi) dan patah, yang merupakan patah tulang tersering. Patah tulang panggul dapat menyebabkan cacat terparah. Jika memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala tersebut segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Tulang selalu melakukan pembaharuan (tulang baru dibuat dan tulang lama dirusak). Saat muda berkisar 0-20 tahun, tubuh membuat tulang baru lebih cepat dari perusakan tulang lama dan kepadatan tulang bertambah. Kebanyakan orang mencapai kepadatan tulang puncaknya saat berusia 20-an. Akibat penuaan, kepadatan tulang lebih cepat rusak dibanding pembentukannya.
" Pada bagian-bagian tertentu di tubuh kita kalsium lebih cepat hilang, sehingga tulang menjadi rapuh dan cepat patah. Misalnya, tulang lengan bawah, tulang panggul dan tulang belakang," jelas Prof. Dr. Chehab Rukni Hilmy dari RSCM.
Daerah tulang lengan bawah sering patah pada usia 50 tahun dan 60 tahun, hal ini akibat kebiasaan menahan jatuh dengan lengan. Sedangkan patah tulang panggul umumnya terjadi karena terpeleset di kamar mandi, dan sering terjadi pada usia 60 dan 70 tahun. Sedangkan usia di atas 70 tahun, patah tulang punggung sering terjadi karena terjatuh dari tempat duduk.
Pengobatan osteoporosis yang akan diberikan tergantung pada tingkat keparahannya. Penderita patah tulang lengan bawah, menggunakan clan tulang belakang hampir selalu dapat menyembuhkan secara sempurna.
Untuk patah tulang belakang, pasien juga akan dianjurkan untuk mengurangi aktivitias yang dapat menyebabkannya terjatuh atau cedera. Ditambah dengan fisioterapi, obat-obatan dan menggunakan alas bantu back support, brace atau korset, dinilai dapat menyembuhkan penyakit ini.
Tentu saja ini memerlukan perawatan yang lama. Komplikasi umum patah tulang belakang jika tidak segera diidentifikasi dan tidak diobati secara baik bisa menyebabkan penderita menjadi semakin bongkok.
Sahabat Dream dapat mengurangi risiko terkena osteoporosis dengan berhenti merokok, tidak mengonsumsi minuman beralkohol, melakukan pemeriksaan berkala jika sudah menopause, berolahraga secara teratur, dan mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin D dan kalsium.
" Dari beberapa penelitian yang dilakukan, kuat dugaan bahwa pemberian kalsium tambahan pada masa kanak-kanak berpengaruh terhadap titik massa puncak tulang dewasa. Jadi bukan setelah orang yang bersangkutan mencapai titik itu," jelas Dr. Nico.
Karena itu pemberian kalsium tambahan sebaiknya dilakukan pada masa pertumbuhan, agar anak-anak kelak memiliki kualitas tulang yang baik. Yang tak kalah penting adalah seseorang harus menjaga kondisi daya tahan tubuh yang kuat, sehingga dapat melawan segala penyakit.
(Sumber: dokternicolaas.com)