Ya Ampun, Manusia Telan Plastik Setiap Hari

Reporter : Sandy Mahaputra
Minggu, 28 Oktober 2018 11:00
Ya Ampun, Manusia Telan Plastik Setiap Hari
Mikroplastik telah mencemari perairan mulai dari Alaska hingga Samudera Pasifik.

Dream - Masih tak peduli dengan menjaga kebersihan sampah? Kebiasaan kamu itu akan berubah setelah mengetahui sebuah fakta mengejutkan ini.

Sampah yang selama ini terlihat jelas di depan mata baik di selokan, pekarangan, atau jalanan umum ternyata menemukan tempat baru yang cukup membuat kita ngeri.

Ya, sampai plastik ternyata kini bisa menumpiuk dalam tubuh manusia.

Di seluruh perairan dunia, hampir setiap menit manusia membuang sampah plastik di lautan. Jika dihitung per tahunnya, manusia membuang sampah plastik sekitar 8 juta ton.

Sebagian sampah plastik tersapu kembali ke daratan, namun sisanya tetap berada di lautan untuk mencemari perairan di berbagai belahan dunia.

Bagian yang paling menakutkan dari plastik ini adalah potongan tertipis dan terkecil selebar kurang lebih 5 milimeter yang disebut mikroplastik. Sampai kecil ini telah mencemari perairan mulai dari Alaska hingga Samudera Pasifik. Sebagian besar tenggelam di dasar lautan hingga jadi makanan biota laut seperti ikan dan kerang.

Ikan dan kerang itu kemudian dimakan oleh binatang lain, termasuk juga manusia. Siklus ini berlangsung sejak lama dan terus terjadi hingga sekarang.

Para peneliti kemudian mempelajari mikroplastik dalam tubuh manusia. Dan, ternyata hasilnya sungguh mengejutkan.

Pada pertemuan Gastroenterologi Eropa di Wina, Austria para peneliti mengumumkan bahwa mereka telah mendeteksi mikroplastik dalam sampel tinja manusia.

" Plastik masuk ke dalam kehidupan sehari-hari, dan manusia terpapar plastik dalam berbagai cara," kata Philipp Schwable, pakar Gastroenterologi di Medical University of Vienna, seperti dikutip dari Wired.com.

1 dari 2 halaman

Penelitian Melibatkan 8 Negara

Penelitian yang baru pertama kali digelar ini melibatkan penduduk 8 negara, yaitu Austria, Italia, Finlandia, Jepang, Belanda, Polandia, Rusia, dan Inggris. Mereka diminta menulis diet mereka setiap hari yang ditulis dalam buku harian khusus seminggu sebelum mengirimkan tinja mereka untuk diteliti.

Kota Bogor Larang Pemakaian Kantong Plastik per 1 Desember 2018

Tinja tersebut disimpan dalam toples kaca yang dibungkus tas khusus dan dikirim ke Badan Lingkungan Austria untuk dianalisis. Untuk meneliti tinja dari para peserta penelitian tersebut, Schwable mendatangkan ahli kimia analitik.

Para ahli kimia ini kemudian menggunakan metode yang disebut Fourier-transform infrared micro-spectroscopy untuk menemukan kandungan mikroplastik dalam tinja. Hasilnya sungguh mengejutkan.

2 dari 2 halaman

Plastik Memapari Manusia

Semua tinja peserta yang diuji ternyata positif mengandung plastik, mulai dari jenis polyethylene (untuk bahan tas plastik), hingga polypropylene (untuk tutup botol) dan polyvinyl chloride (untuk bahan pipa PVC).

Penelitian Schwable ini menimbulkan pertanyaan, bagaimana plastik bisa terserap dalam tubuh manusia dan masuk ke dalam tinja?

Kenali Jenis Wadah Plastik Agar Aman

" Jawabannya karena sekarang kita hidup bersama plastik ke mana pun kita berada," kata Stephanie Wright, yang mempelajari dampak potensial mikroplastik pada kesehatan manusia di King's College London.

Wright bukan bagian dari penelitian yang dilakukan oleh Schwable. Menurut Wright, dari penelitian yang dilakukannya, semua peserta selalu mengonsumsi makanan atau minuman yang dibungkus plastik.

Sayangnya, metode mikroskopi yang digunakan oleh Schwable dan rekannya sudah umum dalam analisis mikroplastik. Metode tersebut tidak dapat mendeteksi partikel yang lebih kecil dari 20 mikron yang seukuran sel kulit manusia.

" Sekarang kita tahu ada mikroplastik dalam tinja, dan kita tahu bagaimana mendeteksinya. Kami ingin melakukan penelitian yang lebih besar, termasuk mengikutkan lebih banyak peserta," kata Schwable.

Beri Komentar