Hari Raya dengan Nuansa Tradisional Indonesia, Tengok Koleksi Ghea Panggabean dan Priyo

Hari Raya dengan Nuansa Tradisional Indonesia, Tengok Koleksi Ghea Panggabean dan Priyo

© Dream

© Dream

Dream - Hari Raya Idul Fitri tinggal menghitung hari. Biasanya, di hari-hari terakhir Ramadan, kita  membeli baju untuk digunakan saat Lebaran nanti. Tentunya agar penampilan cantik dan anggun di Hari Raya.

© Dream

Masih bingung ingin mengenakan baju raya dengan model seperti apa? Berikut inspirasi pakaian di hari raya dari koleksi terbaru dua desainer ternama asal Indonesia, yaitu Ghea Panggabean dan Priyo Oktaviano.

Ghea Panggabean - Nuansa Sumatera Barat, “Pulang Kampuang”

© Dream

Ghea Panggabean pada  momen hari raya kali ini menonjolkan nuansa budaya nusantara. Ia menghadirkan koleksi raya “Pulang Kampuang” yang dalam bahasa minang berarti pulang kampung.

Koleksi ini terinspirasi dari sulaman-sulaman dan motif khas Sumatera Barat seperti bunga dan selendang minang yang diterjemahkan ke dalam busana kaftan, tunik, kimono, atau celana panjang yang bisa dipakai oleh semua kalangan dari berbagai usia.

© Dream

Tersedia juga scarf untuk yang berhijab dan bandana untuk yang tidak berhijab. Total koleksi “Pulang Kampuang” ini berjumlah 15 item dengan 3 busana laki-laki dan 12 busana perempuan.

Warna koleksinya didominasi dengan warna-warna cerah seperti merah muda dan ada juga warna gelap seperti maroon.

Menggunakan bahan yang beragam mulai dari silk, cotton, voal, chiffon, yang nyaman digunakan dan membuat kita bebas bergerak saat Ramadan atau hari raya. Model baju dalam koleksi kali ini juga timeless, jadi bisa dikenakan tidak hanya saat Ramadan atau Idul Fitri saja, tapi bisa digunakan selanjutnya di acara-acara lain.

“Saya tidak ingin kalau orang beli busana lebaran hanya bisa dipakai saat lebaran. Saya selalu mengangkat kebudayaan Indonesia jadi fashion tapi diterjemahkan dalam gaya modern. Gaya Ramadan kali ini bisa dipakai gaya modern juga, karena saya ingin koleks

kata Ghea Panggabean pada acara Raya Fashion Fest 2024.

Priyo Oktaviano - Tenun Ikat Kediri “Black Paradise”

" /> © Dream

Koleksi bertemakan “Black Paradise” ini terinspirasi dari tenun ikat Kota Kediri, yang merupakan kota kelahiran Priyo Oktaviano.

Koleksi ini didominasi warna hitam, silver, dan abu-abu sesuai dengan tema “Black Paradise”.

Dengan sentuhan beads yang menghiasi seluruh pakaian, hal ini menjadi sentuhan dan inovasi baru untuk modest baju raya yang jarang ditemukan di mana pun.

Hadir dengan 10 item, 7 perempuan dan 3 laki-laki, busana pada koleksi kali ini dibuat lebih fungsional dan timeless, sehingga bisa digunakan kapan pun. Koleksi kali ini banyak material katun karena terasa dingin  saat digunakan di tengah cuaca Indonesia yang sangat terik dan beriklim tropis.

“Tenun ini pengerjaannya menggunakan tangan, jadi bener-bener handy craft oleh pengerajin tenun Kota Kediri yang saya bina. Motifnya juga sesuatu yang baru dan saya berikan sentuhan modifikasi modern sehingga bisa diterima oleh anak muda juga. Jadi jangan berpikir kalau pakai tenun dengan wastra Indonesia itu cuma untuk orang tua,” kata Priyo Oktaviano.

Koleksi raya dari Ghea Panggabean dan Priyo Oktaviano ini hadir dalam peragaan busana pada acara Raya Fashion Fest 2024 di Central Park Mall, berkolaborasi dengan Indonesia Fashion Designer Council (IFDC) mulai 29 hingga 31 Maret 2024.

“Raya Fashion Fest ini kami selenggarakan untuk pecinta fashion khususnya modest wear dan juga pengunjung setia Central Park Mall dalam memberikan inspirasi berbusana di hari raya, di mana tahun ini adalah tahun ketiga acara serupa diselenggarakan di Central Park Mall,” ujar Silviyanti Dwi Aryati, Asst. Marcomm and Relations General Manager Central Park Mall.

Laporan: Aykaputri Amalia