Adnan Buyung Nasution (www.abnp.co.id)
Dream - Kabar duka datang dari dunia hukum tanah air. Pengacara senior, Adnan Buyung Nasution, menghadap Sang Khaliq. Pria 81 tahun ini wafat pada pukul 10.15 WIB, Rabu 23 September 2015.
Kisah hidup Buyung sangat berliku dan penuh tantangan. Saat berusia belasan tahun, dia menjadi pedagang kaki lima menjual barang loak di Pasar Kranggan, Yogyakarta.
Sang ibu, Ramlah Dougur Lubis, berjualan cendol. Sementara, sang ayah, R. Rachmat Nasution, harus keluar masuk hutan, memanggul senjata, bergerilya melawan Belanda pada era 1947-1948.
“ Itu masa-masa sulit. Kami hanya makan tiwul, karena tak sanggup beli nasi,” kata Buyung seperti dikutip sebuah media.
Buyung sangat hormat kepada sang ayah. Ketegasan dan kegigihan melawan penjajah, dia jadikan teladan. Dan darah pejuang rupanya mengalir pada Buyung. Saat SMP di Yogyakarta, dia ikut Mobilisasi Pelajar dan turut memprotes pendirian sekolah NICA.
Buyung kemudian menjalani masa SMA di Ibukota. Dia berlabuh di SMA Negeri 1 Jakarta. Lulus SMA, Buyung melanjutkan pendidikan ke Institut Teknologi Bandung (ITB) dan aktif di Perhimpunan Mahasiswa Bandung.
Namun, Buyung tak lama di ITB. Dia kemudian pindah ke Fakultas Gabungan Hukum, Ekonomi, dan Sosial Politik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Pada 1957, dia kembali pindah kampus. Kali ini ke Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan, Universitas Indonesia (UI).
Buyung lulus dari UI dengan gelar sarjana muda pada 1964. Dia kemudian bekerja sebagai jaksa di Kejaksaan Negeri Istimewa Jakarta sambil meneruskan kuliah.
Menjadi jaksa tak memudarkan gelora aktivisnya. Buyung menjadi anggota Komando Aksi Pengganyangan Gestapu. Bersama Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), dia ikut turun ke jalan, sehingga diinterogasi oleh atasannya. Bahkan diskorsing satu setengah tahun.
Buyung kemudian dipindahkan ke Manado. Namun entah bagaimana dia malah ditempatkan di Medan. Buyung tidak “ sreg” dengan pemindahan ini. Akhirnya pada 1968 dia tanggalkan seragam kejaksaan.
Akibatnya, Buyung menganggur selama setahun. Dalam masa pengangguran itulah dia membentuk Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Jakarta. Dia kemudian membuka kantor pengacara di Jakarta.
Buyung juga memperdalam Studi Hukum Internasional di Universitas Melbourne, Australia. Dia juga menempuh pendidikan di Universitas Utrecht, Belanda. Gelar Profesor Hukum dia dapat dari Melbourne Law School, The University of Melbourne, Australia.
Ada hal unik dari nama Buyung. Pria yang karib disapa dengan nama Abang ini terlahir dengan nama Adnan Bahrum Nasution. Nama itu tertera di akta kelahiran dan masih dipakai saat kuliah dan bahkan menikah.
Namun, Buyung muda tak pernah menulis lengkap namanya. Dia hanya menuliskan Adnan B. Nasution. Dan saat kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, banyak kawan yang memanggilnya Buyung. Dan jadilah nama yang kondang hingga kini adalah Adnan Buyung Nasution.
Kini, “ Pendekar Hukum” itu telah tiada. Selamat jalan Abang. Semoga segala Allah menerima segala amal dan mengampuni seluruh kesalahanmu. (Ism, Dari berbagai sumber)
Adnan Buyung Nasution Wafat
Dream - Advokat senior, Adnan Buyung Nasution, meninggal dunia. Pria berusia 81 tahun itu meninggal setelah dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
" Adnan Buyung adalah tokoh yang tidak tergantikan. Kepergiannya memukul kita semua," kata mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto, Selasa 23 September 2015.
Adnan Buyung merupakan pengacara kelahiran Jakarta 20 Juli 1934. Selama hidupnya, Buyung dikenal sebagai pengacara jempolan.
Sejak muda, Adnan Buyung dikenal sebagai aktivis yang konsisten berjuang di bidang hukum. Salah satu organisasi yang dia dirikan adalah Lembaga Bantuan Hukum (LBH). Dia juga menjadi salah satu tokoh yang lantang menyuarakan reformasi pada 1997.
Adnan Buyung juga pernah menempati jabatan di pemerintahan. Pada 2007 hingga 2009 dia menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden Bagian Hukum.
Mantan Wantimpres era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini masuk ke RSPI awal September silam. Dia didiagnosa mengalami gagal ginjal. Buyung wafat pada hari ini, Rabu 23 September 2015. (Ism)
JK: Adnan Buyung Penegak Hukum, HAM dan Demokrasi
Dream - Advokat Senior Adnan Buyung Nasution meninggal dunia pada pukul 10.15 WIB. Bang Buyung, begitu mendiang disapa, meninggal saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Jakarta Selatan.
Terkait kabar ini, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan turut berduka cita. Di sela perjalanan kunjungan kerja ke New York, Amerika Serikat, hari ini, JK merasa kehilangan sosok seperti Buyung.
" Menyampaikan duka yang mendalam atas wafatnya Bapak Adnan Buyung Nasution. Semoga Almarhum khusnul khotimah," ujar JK kepada Dream.co.id melalui pesan singkat, Rabu, 23 September 2015.
JK memiliki kesan tersendiri kepada sosok Buyung. Bagi JK, Buyung merupakan pejuang tangguh dalam upaya penegakan hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), serta kuatnya demokrasi di Indonesia.
" Buyung adalah sosok yang kukuh memperjuangkan tegaknya hukum, HAM dan demokrasi," ungkap JK. (Ism)
Dream - Meninggalnya pengacara senior Adnan Buyung Nasution di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, pagi tadi pukul 10.15 WIB, langsung mendapat simpati di media sosial.
Berbagai komentar bela sungkawa pun bermunculan menanggapi meninggalnya lelaki yang akrab disapa Bang Buyung itu. Kepergian lelaki 81 tahun itu langsung menjadi trending topics di jagat Twitter.
" Innalilahi Wainaillaihi Rojiun, Duka Cita mendalam atas wafatnya Bpk Adnan Buyung Nasution,semoga Almarhum diterima di sisi Allah Swt.Aamiin," tulis Wakil Presiden Jusuf Kalla lewat akun pribadinya, @Pak_JK.
Ucapan belasungkawa juga disampaikan Mantan Wakil Presiden RI, Boediono. " Inalillahi wainalillahi roji'un. Dr. Adnan Buyung Nasution telah pergi. Selamat jalan Bang Buyung. Terima kasih atas karya Anda bagi bangsa," tulis @boediono.
" Innalillahi wainailaihi rojiun, kita kehilangan seorang tokoh di bidang hukum alm Adnan Buyung Nasution, semoga diterima di sisi Allah swt," kicau @hattarajasa.
" Innalillahi wa inna ilayhi raji'un. Dr Adnan Buyung Nasution SH, telah wafat pada pukul 10.14, di Ruang ICCU, RS Pondok Indah. Selamat jalan," kata aktivis media sosial, Ulin Yusron di akun @ulinyusron.
" Adnan Buyung Nasution telah berpulang ke Rahmatullah pagi ini. Semoga Allah melapangkan jalannya menuju keharibaanNya," tulis Yusril Ihza Mahendra di akun @Yusrilihza_Mhd.
Sebelum wafat, Adnan Buyung sempat dirawat di rumah sakit yang sama. Pia, Akbar Nasution, anak Adnan Buyung menjelaskan bahwa ayahnya dirawat usai cabut gigi.
Adnan Buyung sudah menderita gagal ginjal sejak Desember 2014 dan mesti cuci darah seminggu tiga kali.
Bang Buyung pernah menjadi pengacara terpidana kasus korupsi Anas Urbaningrum. Dia juga pernah dipenjara oleh Orde Baru di bawah pemerintahan Soeharto. Dia juga menjadi salah satu inisiator pendiri Lembaga Bantuan Hukum. (Ism)
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik