Kata Ahli Bahasa Soal Makna Kata 'Dibohongi' di Pidato Ahok

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Rabu, 29 Maret 2017 11:35
Kata Ahli Bahasa Soal Makna Kata 'Dibohongi' di Pidato Ahok
Bambang Kaswanti Purwo mengatakan pidato Ahok lebih banyak membahas program ketimbang pilkada.

Dream - Ahli Bahasa Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta, Bambang Kaswanti Purwo, menjelaskan kata 'dibohongi' pada pidato terdakwa dugaan penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Kepulauan Seribu. Dia menggunakan beberapa pendekatan, salah satunya struktur kalimat

Menurut Bambang, kata 'dibohongi' dalam kalimat 'Dibohongi pakai Surat Al Maidah 51' bukan menjadi bagian dari kalimat induk. " Ini termasuk anak kalimat," kata Bambang di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu 29 Maret 2017.

Bambang menjelaskan, jika kalimat tersebut dibaca sebagai kalimat aktif, maka bermakna 'ada orang yang menggunakan surat Al Maidah ayat 51 untuk berbohong'. " Kalau kita jadikan kalimat aktif, maka artinya ada orang yang membohongi," ucap dia.

Ketua Majelis Hakim, Dwiarso Budi Santiarto, lantas bertanya mengenai ada tidaknya unsur kampanye pilkada dalam pidato Ahok. Sebab, pidato tersebut disampaikan terkait program budidaya ikan.

" Ini kan budidaya ikan, 'tidak milih saya' itu konteks pilkada. Bagaimana ahli menjelaskan ini?" tanya Dwiarso.

Bambang menjelaskan, total ada 2.897 kata dalam pidato Ahok. Dia hanya menemukan 14 kata yang berkaitan makna dengan Pilkada dalam pidato itu.

Beberapa di antaranya berbunyi 'jangan pilih saya' dan 'kalau saya tidak terpilih, program jalan terus'. Sementara kata 'program', 'ikan laut' lebih sering muncul.

" Tetap kalimat pidato 'program' yang masih menjadi mayoritas di sana," ujar Bambang.

Beri Komentar