Gunung Anak Krakatau (Foto: Shutterstock)
Dream - Vulkanolog, Surono, mengatakan, masyarakat jangan salah persepsi dengan penyebab terjadinya tsunami di Selat Sunda pada 22 Desember 2018. Pria yang akrab disapa Mbah Rono itu menyebut, tidak ada sangkut pautnya erupsi Gunung Anak Krakatau dengan tsunami yang terjadi pada 22 Desember 2018 itu.
" Jangan ada diskusi lagi, jangan beri judul tsunami di Selat Sunda disebabkan oleh letusan anak Krakatau," ujar Mbah Rono di Jakarta, Kamis, 3 Januari 2019.
Mengibaratkan bisa berbicara, Mbah Rono mengatakan Gunung Anak Krakatau juga akan memprotes jika letusannya dianggap sebagai pemicu tsunami di perairan Selat Sunda.
" Anak Krakatau akan bilang 'dari dulu orang bilang melihat saya potensi tsunami adalah longsoran tubuh saya, bukan letusan saya'. Pasti anak Krakatau dengan jujur mengatakan itu," ucap dia.
Selain itu, mantan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) ini mengatakan, penelitian mengenai tidak adanya hubungan erupsi Gunung Anak Krakatau dengan tsunami di Selat Sunda sudah pernah dibahas dalam penelitian yang dimuat dalam jurnal internasional 2012.
Mbah Rono mengatakan, sejak awal kemunculan Gunung Anak Krakatau pada 1927, gunung ini sudah sering mengalami erupsi dan tidak menyebabkan tsunami.
" Saya kira Anak Krakatau letusannya bukan hanya kemarin saja (yang besar) dan baik-baik saja," kata dia.(Sah)
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
