Menangkal Hoaks dengan Metode Periwayatan Hadis

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 6 November 2018 18:00
Menangkal Hoaks dengan Metode Periwayatan Hadis
Lukman mengatakan sebuah informasi tidak bisa langsung disebarluaskan.

Dream - Keberadaan kabar hoaks saat ini sudah menjamur. Masyarakat perlu berhati-hati agar tidak termakan isu menyesatkan karena kabar tidak benar tersebut.

Hoaks juga menjadi keresahan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin. Mengingat kandungan bahaya yang besar dalam kabar hoaks, Lukman mengajak generasi muda menangkalnya dengan cara meniru tradisi periwayatan hadis setelah wafatnya Rasulullah Muhammad SAW.

Menurut Lukman, terdapat dua pendekatan yang kerap dipakai oleh para ulama dalam meriwayatkan hadis. Dua pendekatan tersebut yaitu memeriksa muatan hadis dan memeriksa sumber riwayatnya.

" Jika benar tidak ada unsur kebohongan, baru hadis tersebut disebarkan," ujar Lukman di hadapan para siswa pegiat Kerohanian Islam (Rohis) tingkat SMA/SMK di Tanjung Pandan, Belitung, dikutip dari kemenag.go.id, Selasa 6 November 2018.

Lukman menekankan tidak semua informasi bisa disebarkan. Menurut dia, setiap informasi harus disaring lebih dulu isinya, mempertimbangkan ada tidaknya manfaat di dalamnya.

Selain itu, sumber informasi juga harus dipastikan terpercaya atau tidak. Ini agar generasi muda tidak mudah terjebak ghibah dan fitnah.

" Membicarakan keburukan orang saja, meski benar, itu berdosa karena disebut ghibah, apalagi membicarakan keburukan yang ternyata salah atau fitnah," kata Lukman.

Lebih lanjut, Lukman mengatakan Islam adalah agama yang mengajak pada perdamaian dan kerukunan. Sehingga, Islam harus ditebarkan dengan cinta dan kasih sayang.

Beri Komentar