Tangis Sri Mulyani untuk 20 Anak Buahnya di Pesawat Lion Air JT610

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 29 Oktober 2018 13:20
Tangis Sri Mulyani untuk 20 Anak Buahnya di Pesawat Lion Air JT610
Menkeu tidak sanggup menahan duka mendengar anak buahnya diduga turut jatuh bersama pesawat JT 610

Dream - Menteri Keuangan Sri Mulyani, mendatangi kantor Basarnas. Dia ingin memantau perkembangan informasi terkait proses pencarian korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.

Sebanyak 20 orang dari total penumpang JT 610 adalah PNS di lingkungan Kementerian Keuangan. Mereka tengah dalam perjalanan usai menghadiri perayaan Hari Oeang di Jakarta.

Sri Mulyani sempat bertemu dengan Kepala Basarnas dan menanyakan perkembangan proses pencarian korban. Sembari menahan tangis, Sri Mulyani menyampaikan hasil pembicaraannya.

" Kami dengarkan penjelasan Ketua Basarnas, mengenai proses pencarian pesawat dan lokasi ditemukan pesawat itu terjatuhnya," ujar Sri Mulyani sembari menahan tangis.

" Bagi kami yang paling penting dapatkan berita dan kami berharap yang terbaik," lanjut dia.

Sri Mulyani menyatakan menfokuskan perhatian pada insiden ini. Sebab, ada 20 anak buahnya dan sejumlah pejabat lain diduga menjadi korban dari insiden ini.

" Sebanyak 20 jajaran Kemenkeu dan beberapa dari kementerian lain, saya sangat concern dengan nasib mereka," ucap Sri Mulyani.

Lebih lanjut, Sri Mulyani menyatakan akan terus mengikuti perkembangan informasi terkait proses evakuasi para korban.

1 dari 2 halaman

Bhavye Suneja, Pilot Lion Air yang Jatuh Punya 6000 Jam Terbang

Dream - Bhavye Suneja, kapten pilot Lion Air JT-610, yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin pagi 29 Oktober 2018, diketahui sudah memiliki jam terbang lebih dari 6.000 jam terbang.

" Kapten pilot sudah memiliki jam terbang lebih dari 6.000 jam terbang dan copilot Harvino telah mempunyai jam terbang lebih dari 5.000 jam terbang, ujar Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulis.

Selain Bhavye dan Harvino, enam awak kabin lainnya yang bertugas pada pesawat Lion Air yang jatuh itu adalah Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maula.

Danang menambahkan, Lion Air sangat prihatin dengan kejadian ini dan akan berkerjasama dengan instansi terkait serta semua pihak sehubungan dengan kejadian ini.

Terkait dengan kejadian ini Lion Air membuka crisis center di nomor telepon 021-80820000 dan untuk infomasi penumpang di nomor telpon 021-80820002. " Kami akan terus memberikan informasi terbaru sesuai perkembangan lebih lanjut" .

2 dari 2 halaman

Ini Spesifikasi Boeing 737 Max 8, Pesawat Lion Air yang Jatuh

Dream - Pesawat Lion Air dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang dengan nomor penerbangan JT-610 jatuh di sekitar Tanjung Karawang, Jawa Barat. Pesawat yang jatuh ini menggunakan pesawat Boeing 737 Max 8.

Penggunaan pesawat ini diumumkan Lion Air pada Juli 2017. Lion Air mengklaim pesawat Boeing 737 Max 8 bisa terbang lebih lama tanpa mengisi bahan bakar dengan jangkauan terbang mencapai 7 jam 30 menit.

Public Relation Manager Lion Air Grup, Andy M Saladin, kala itu, mengklaim pesawat ini memiliki fitur double winglet. Mesin Boeing 737 Max 8 mampu meredam suara mesin sebesar 40 persen.

Selain digunakan untuk Lion Air, tiga unik pesawat itu juga akan digunakan untuk Malindo Air di Malaysia.

Pesawat Boeing 737-Max 8 punya bobot kosong yang lebih ringan dan berat lepas landas maksimum yang lebih ketimbang A320neo. Bobot maksimat pesawat ini menjapai 82 ton.

Pesawat Boeing 737 Max 8

Sementara untuk kecepatan, pesawat ini mampu mencapai 842 kilometer per jam, atau 0,70 mach.

Kepala Komisi Nasional Kesemalatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono menyebut, pesawat Lion Air JT-610 itu tergolong baru. Pesawat itu baru digunakan Lion pada Agustus 2018.

" Jam terbangnya baru 800 jam," ujar Soerjanto.

Kepala Basarnas, Marsekal Muhammad Syaugi mengatakan, pesawat yang ditumpangi total 189 orang ini saat ini kondisinya tenggelam di peraian Tanjung Karawang.

Beri Komentar