Arab Saudi dan Israel Jalin Aliansi Rahasia?

Reporter : Maulana Kautsar
Senin, 22 Januari 2018 08:00
Arab Saudi dan Israel Jalin Aliansi Rahasia?
Arab Saudi dan Israel ingin menahan laju Iran.

Dream - Surat kabar Swiss, Basler Zeitung, melaporkan bahwa Arab Saudi dan Israel menjalin `aliansi rahasia`. Aliansi itu dibuat untuk menahan ekspansi Iran di wilayah Timur Tengah, meskipun kedua negara tak punya hubungan diplomatik.

" Ada kerjasama rahasia intensif antara Arab Saudi dan Israel untuk mencapai tujuan utama mengekang proyek perluasan Iran dan merongrong ambisi regionalnya," kata Pierre Heumann, koresponden Basler Zietung, dikutip Dream dari Middle East Monitor.

Dia menambahkan, " memang ada kerja sama militer antara Arab Saudi dan Tel Aviv."

Wartawan tersebut mengutip sumber-sumber tak dikenal dari Riyadh yang mengatakan bahwa " Arab Saudi saat ini mempertimbangkan kemungkinan untuk membeli senjata Israel dan telah menunjukkan ketertarikan untuk membeli sistim pertahanan untuk tank dan iron dome, yang menurut Israel terbukti efektif dalam melawan roket. Serangan dari Jalur Gaza. "

Menurut kabar itu, Riyadh saat ini sedang berusaha mencegat rudal dari Yaman. Pengamat dari Tel Aviv dan Riyadh mengonfirmasi bahwa kerja sama antara dinas keamanan Israel dan Arab Saudi sangat maju. Meskipun Arab Saudi telah secara resmi menolak kerja sama apapun dengan Israel.

Direktur Badan Intelejen AS (CIA), Mike Pompeo, mengumumkan pada awal Desember 2017 bahwa Arab Saudi bekerja secara langsung dengan Israel dan negara-negara Islam lainnya untuk melawan terorisme

Sebelumnya, Menteri Energi Israel, Yuval Steinitz, dalam sebuah wawancara radio mengatakan bahwa " ada beberapa kontak dengan Arab Saudi, namun mereka dirahasiakan atas permintaan Riyadh."

Pada bulan Oktober, dua mantan pemimpin intelijen Israel dan Arab Saudi bertemu untuk bertukar pandangan tentang kebijakan AS di wilayah tersebut.

Surat kabar tersebut mencatat bahwa mantan pemimpin intelijen Arab Saudi, Pangeran Turki al-Faisal, mengadakan pembicaraan dengan mantan kepala Mossad, Efraim Halevy.

Al-Faisal bahkan siap untuk berpartisipasi dengan mitranya dari Israel dalam sebuah simposium di Jewish Community Center di New York, AS.

Beri Komentar