Arsitek Muslim Rancang Gedung Paling Bersejarah Kamboja

Reporter : Syahid Latif
Rabu, 15 Oktober 2014 11:15
Arsitek Muslim Rancang Gedung Paling Bersejarah Kamboja
Kompleks bangunan Sleuk Rith Institute akan difungsikan sebagai pusat studi genosida yang terjadi di seluruh Asia.

Dream - Arsitek wanita muslim terkenal Zaha Hadid mendapat tantangan besar untuk membangun gedung spektakuler baru. Zaha yang tersohor sebagai desainer bangunan-bangunan spektakuler ini diminta membidani pembangunan pusat riset sekaligus perpustakaan bagi dokumen kekejaman Khmer Merah di era 1970-an.

Bangunan bernama Sleuk Rith Institute itu akan didirikan di pusat ibu kota Kamboja, Phnom Penh sebagai peringatan 35 tahun tragedi genosida terhadap dua juta rakyat Kamboja yang dilakukan pemimpin Khmer Merah, Pol Pot.

Proyek terbaru Hadid ini merupakan visi dari aktivis hak asasi manusia You Chhang, 53 tahun, yang ikut merasakan kekejaman rezim Pol Pot antara tahun 1975 hingga 1979.

" Kami harus hidup di bawah penderitaan yang panjang," kata Chhang, yang kehilangan kakak perempuan, paman dan bibinya saat Pol Pot menyebar terornya.

" Kami tidak bisa keluar dari bayang-bayang rezim Khmer Merah, tapi kami tidak mau diperbudak oleh hal itu. Saya ingin institut bisa membawa perubahan dan harapan baru, dan mengeluarkan kami dari pola pikir sebagai korban," tambahnya seperti dikutip Arabianbusiness, Rabu, 15 Oktober 2014.

Kompleks bangunan Sleuk Rith Institute akan difungsikan sebagai pusat studi genosida yang terjadi di seluruh Asia. Pembangunan gedung ini bukan untuk mengenang kembali masa kelam namun mengedepankan sisi pendidikan yang kuat dan jangkauan komponen yang luas.

Pemerintah Kamboja telah menyumbang sebidang tanah untuk pembangunan komplek ini. Sementara biaya pembangunan diperoleh dari kampanye penggalangan dana yang berhasil mengumpulkan US$ 35 juta. Serta sedikit bantuan dana dari USAID.

Lebih dari dua dekade terakhir, Chhang dan timnya telah mengumpulkan arsip tentang kekejaman Khmer Merah yang terdiri dari lebih dari satu juta dokumen, foto, rekaman audio dan film, peta dari 200 penjara dan 20 ribu kuburan massal yang tersebar di seluruh negeri. (Ism)

Beri Komentar