Ilustrasi
Dream - Selama berabad-abad, ahli sejarah, arkeolog dan petualang bawah laut berusaha mencari keberadaan Atlantis, sebuah kota metropolis kuno yang gilang gemilang namun kemudian hilang diterjang gelombang.
Ada yang menyebut kota Atlantis berada di Yunani dan Spanyol bahkan Indonesia. Tapi progammer asal Jerman, Michael Hubner, menyatakan kota kuno tersebut terletak di pesisir Maroko.
Menggunakan petunjuk dialog Plato, 'Timaeus' dan 'Critias' yang ditulisnya sekitar tahun 330 Sebelum Masehi, Hubner mengaku punya hipotesis tentang keberadaan dari Atlantis.
Menurut dia, Atlantis kemungkinan bukan berada di dalam laut, tapi hanya 'tenggelam' sementara oleh gelombang tsunami dahsyat. Artinya, Atlantis sebenarnya berada di daratan, bukan di dalam lautan seperti yang selama ini diyakini.
" Atlantis bukan Shangri-La, Fountain of Youth, atau Monster Loch Ness. Kota itu diduga benar-benar ada - jika bukan karena alasan bahwa kota itu digambarkan secara terperinci oleh sang filsuf Yunani sendiri," kata Hubner dikutip Dream.co.id dari laman New York Post, Selasa 17 Maret 2015.
" Mengapa Plato menuliskan detail sebuah kota jika ternyata itu tidak nyata."
Hipotesis Hubner ini ditulis oleh penulis Mark Adams dalam buku terbarunya 'Meet Me in Atlantis' sebagai 'teori yang paling meyakinkan'.
Tidak seperti 'Atlantologists' - para ahli Antlantis - lainnya yang mengarahkan Adams ke Malta, Pulau Santorini di Yunani dan Andalusia di Spanyol, Hubner mendukung keyakinannya dengan analisis data.
Hubner, programmer asal Bonn, Jerman, mengkompilasikan sejumlah atribut geografi Atlantis dari dialog Plato, 'Timaeus' dan 'Critias'. Keduanya adalah tulisan Plato yang menggambarkan keindahan dan kemegahan Atlantis.
Hubner kemudian menggunakan atribut-atribut tersebut, yang jumlah totalnya mencapai 51 atribut, ke dalam program pemetaan untuk analisis statistik.
Dari 51 atribut Plato, beberapa di antaranya adalah sebuah lokasi dekat laut; sebuah lokasi di luar 'Pilar Hercules', yang diyakini adalah Gibraltar; keberadaan gajah; ada pegunungan di sisi utara; struktur kota yang melingkar mirip cincin; dan ini yang paling penting, jaraknya kira-kira 5000 km dari Athena.
Untuk jarak tersebut, Hubner menggunakan ukuran dari lokasi terjauh ekspansi militer pasukan Alexander Agung. Lingkaran dengan Athena sebagai pusatnya meliputi sebagian besar Eropa, Afrika yang berada di atas garis khatulistiwa dan Timur Tengah.
Untuk mendapatkan lokasi Atlantis, Hubner mengaplikasikan 51 variabel ke dalam program komputer dan menggunakan sebuah peta yang ditumpuk dengan 400 petak sub-area.
Semakin banyak variabel yang cocok dengan serangkaian koordinat geografis, semakin besar kemungkinan posisi Atlantis terungkap.
Ketika variabel-variabel itu dihitung, salah satu dari 400 petak Hubner yang paling menonjol menunjuk ke pesisir Maroko yang berjarak sekitar 160 km ke arah selatan dari Marrakesh, yang dikenal sebagai daratan Souss-Massa.
Tidak seperti calon penemu Atlantis lainnya, Hubner tidak memilih lokasi terlebih dulu dan menguatkannya dengan teori. Dia membiarkan komputer menghasilkan koordinat GPS. Setelah itu dia baru berangkat ke lokasi tersebut.
Berdiri di puncak Pegunungan Atlas, Hubner menemukan ia berada di bibir depresi geologi -area tenggelam- di pedalaman, sebuah cekungan gurun berjarak hanya 7 mil dari laut dan hampir tertutup oleh kaki bukit.
Di tengah daerah itu terdapat sebuah gundukan kecil, sama dengan salah satu deskripsi Plato soal sebuah kota berbentuk cincin yang pusatnya dikelilingi tanah dan air yang melingkar.
Faktor pendukung terbesar dalam teori Hubner adalah adanya gelombang pasang cukup besar yang menenggelamkan kota dan memusnahkan seluruh populasinya. Namun, sekali lagi, ilmu tampaknya mendukung teori tersebut.
Tsunami akibat fenomena alam yang disebabkan oleh gempa bumi. Dan Souss-Massa merupakan wilayah rawan bencana gempa. Sebuah gempa bumi pada 1960 telah meratakan ibukota daerah Agadir dan menyebabkan 15.000 orang tewas.
Sayangnya, tak ada penggalian arkeologi yang pernah dilakukan di Maroko. Pemerintah di sana seperti tak tertarik untuk menyelamatkan peninggalan pra-Islam.
Hubner juga kesulitan mengajak sesama rekan ilmuwan untuk terlibat dalam pencarian Atlantis. Karena tidak dianggap sebagai ilmiah.
Advertisement
Komunitas InterNations Jakarta, Tempat Kumpul Para Bule di Ibu Kota
Lihat Mewahnya 8 Perhiasan Bersejarah Kerajaan Prancis yang Dicuri dari Museum Louvre
Hobi Membaca? Ini 4 Komunitas Literasi yang Bisa Kamu Ikuti
Baru Dirilis ChatGPT Atlas, Browser dengan AI yang `Satset` Banget
Bikin Syok, Makan Bakso Saat Dibelah Ternyata Ada Uang Rp1000
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Lihat Video Baut Kendur Thai Lion Air Saat Terbang yang Bikin Geger
Komunitas InterNations Jakarta, Tempat Kumpul Para Bule di Ibu Kota
Lihat Mewahnya 8 Perhiasan Bersejarah Kerajaan Prancis yang Dicuri dari Museum Louvre
6 Sumber Penghasilan Hamish Daud Suami Raisa, Artis Sampai Bisnis