Bunga Bougenville Amenities Menghiasi Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Rabu (21/8/2019). Pemprov DKI Jakarta Menanam Sekitar 100.000 Bougenville Amenities Di Sepanjang Jalan Jenderal Sudirman Hingga Jalan MH Thamrin. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Dream - Instalasi Getih Getah di Bundaran HI, belum lama ini dibongkar. Di lokasi tempat itu kini terdapat batu yang disebut batu gabion.
" Itu sebenarnya bukan pengganti Getih Getah. Sebenarnya itu lokasi tempat untuk instalasi," kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta, Suzi Marsitawati, kepada Liputan6.com, diakses, Kamis, 22 Agustus 2019.
" Nah sekarang kita menggunakan batu-batuan itu, susunan batu yang kita sebut dengan instalasi gabion. Nah, itu kita taruh di situ," ujar dia.
Suzi menjelaskan makna filosofis instalasi tersebut. Dia menyebut, ada tiga pilar yang menggambarkan elemen, tanah, air, dan udara.
" Jadi penyelarasan lingkungan di mana di bawahnya kita tanam tanaman juga," kata dia.
Jenis tanaman yang ditanam di instalasi tersebut berasal dari tanaman anti polutan. Suzi menyebut diantaranya, bougenvile, lolipop, dan sansevieria atau lidah mertua. Tanaman-tanaman itu diharapkan bisa mengurangi polusi yang cukup buruk di Jakarta.
Anggaran pemasangan batu gabion itu sekitar Rp150 juta. " Kemarin itu penanamannya dalam rangka kemerdekaan RI, kita mau menggambarkan informasi kita tanam tanaman polutan, narasinya sedang kita buat," ucap dia.
(Sah, Sumber: Liputan6.com/Ratu Annisaa Suryasumirat)
Dream – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, angkat bicara tentang instalasi bambu Getih Getah yang dipasang di beberapa wilayah di Jakarta. Instalasi bambu ini karya Joko Avianto dan menelan anggaran kurang lebih Rp550 juta.
Dikutip dari akun Instagram Anies, @aniesbaswedan, Sabtu 20 Juli 2019, Anies mengatakan hiasan itu merupakan bagian dari penyambutan acara Asian Games pada Agustus 2018. Beragam atribut dipasang di sekitar Senayan dan beberapa wilayah Jakarta.
“ Itu semua bukan permanen. Seselesainya Asian Games, semua atribut dilepas kembali,” tulis dia.
Anies mengatakan pencabutan atribut ini juga berlaku untuk instalasi bambu. Dia mengatakan pemasangan karya seni ini rencananya berlangsung selama enam bulan. Tapi, ternyata malah bisa tahan lama.
“ Kini, memang sudah waktunya untuk diturunkan. Tidak ada yang aneh. Selesai acara, ya, diturunkan,” kata dia.
Anies juga menyinggung soal biaya. Dikatakan bahwa pengeluaran pemerintah berbeda dengan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan atau pribadi.
“ Pengeluaran pemerintah juga bertujuan menggerakkan perekonomian, meratakan manfaat anggaran untuk orang banyak,” tulis dia.
Anies juga mengatakan pengeluaran pemerintah juga ditujukan bagi kelompok-kelompok yang jarang menerimanya. “ Itu prinsip dasar ekonomi makro,” tulis mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu.
Anies juga berbicara tentang instalasi bambu. Dikatakan bahwa instalasi bambu dipilih untuk menjangkau petani, seniman, dan tenaga kerja terampil di bidang bambu.
Termasuk juga jasa angkutan, para tukang yang memasang, dan yang membongkar karya seni.
“ Itu semua adalah akibat dari pilihan material bambu. Ia menggerakkan ekonomi lokal, kecil dan rakyat kebanyakan,” tulis dia.
Anies juga menjelaskan bahwa bambu itu berasal dari Jawa Barat. Bambunya juga berasal dari petani lokal.
“ Dana itu diterima bukan oleh pelaku ekonomi raksasa, tapi justru oleh pelaku ekonomi mikro dan kecil,” tulis dia.
Ke depannya, kata dia, Pemerintah Provinsi Jakarta perlu memberikan anggaran lebih banyak untuk para seniman. Terutama bagi mereka yang menggunakan material lokal.
“ Apalagi jika karya mereka menggunakan material lokal dan menggerakan ekonomi rakyat kebanyakan,” tulis dia.
Anies melanjutkan karya seni Joko Avianto ini sudah tembus Esplanade, Singapura, Yokohama, Jepang, dan Frankfurt, Jerman. Karya-karya seninya pernah dipampang di tiga daerah itu.
“ Kita senang ada putra bangsa, seorang seniman berkelas, Joko Avianto yang seni bambunya ikut mewarnai pusat kota Jakarta selama hampir setahun,” tulis dia.
Dia juga senang karena banyak warga yang sudah melihat bahkan berswafoto di depan karya Getih Getah.
“ Seni bambu karya Joko Avianto itu bukan hanya jadi tamu mempesona di negeri orang, tapi juga tuan rumah di negeri sendiri!” tulis dia.
Advertisement
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi