Burung. (Source: Shutterstock)
Dream - Tidak hanya di Indonesia, ternyata gelombang panas juga terjadi di India. Gelombang panas tersebut tidak hanya membuat masyarakat kurang nyaman, burung-burung di langit India Barat pun kelelahan serta dehidrasi.
Akibat gelombang panas yang berlangsung selama 3 bulan terakhir, burung-burung pun berjatuhan. Dilansir Independent.co.uk, suhu di negara bagian Gujarat Barat mencapai di atas 40 derajat Celsius selama beberapa minggu terakhir.
Bahkan saat ini, suhu di beberapa wilayah di India telah mencapai 46 derajat Celsius. Peneliti pun memperkirakan bahwa hal tersebut bisa menyebabkan burung berjatuhan setiap hari.

Foto: Independent.co.uk
Jatuhnya burung tidak hanya disebabkan oleh suhu yang tinggi. Dampak gelombang panas yang terus diabaikan juga menjadi salah satu penyebabnya.
Mungkin, masyarakat yang merasakan gelombang panas masih bisa mengatasi dampaknya dengan dirawat ke rumah sakit atau cara lain.
Namun, dampak gelombang panas pada hewan belum ditangani secara optimal. Dampaknya semakin terasa bagi hewan ketika gelombang panas kali ini diklaim sebagai salah satu yang paling buruk dalam beberapa waktu terakhir.

Foto: Independent.co.uk
Berdasarkan penyelamat di rumah sakit hewan dikelola oleh organisasi nirlaba Jivdaya Charitable Trust di Gujarat, jumlah burung yang memerlukan penyelamatan telah meningkat 10 persen.
Sejumlah aktivis telah membawa burung yang jatuh ke rumah sakit untuk diberikan perawatan darurat. Salah satunya dengan menyuntikkan air ke dalam mulut menggunakan jarum suntik serta memberi mereka multi-vitamin berbentuk tablet.
Dengan begitu, diharapkan burung-burung yang terkena dampak gelombang panas sejak awal Maret dan diakibatkan perubahan iklim di India bisa bertahan hidup.
Advertisement
Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi