Ceko Lawan Islamophobia dengan Kebab

Reporter : Syahid Latif
Senin, 12 Januari 2015 07:33
Ceko Lawan Islamophobia dengan Kebab
"Sangat tidak mungkin menjawab tuduhan serius bahkan penjualan kebab bisa digunakan untuk mendanai akti terorisme. Memakan kebab adalah pesan ideologis yang ingin kami sampaikan,"

Dream - Cara unik dilakukan muslim Cekoslawakia guna memerangi sentimen antimuslim yang digalakan politisi lokal. Dengan kebab, makanan khas Timur Tengah, ribuan orang menunjukan dukungannya bagi masyarakat muslim.

" Sangat tidak mungkin menjawab tuduhan serius bahkan penjualan kebab bisa digunakan untuk mendanai akti terorisme. Memakan kebab adalah pesan ideologis yang ingin kami sampaikan," ujar penyelenggara kampanye Kebab untuk Tomio seperti dikutip Dream dari laman onislam.net, Minggu, 11 Januari 2015.

Sebagai informasi, ajakan politisi kelahiran Jepang, Tomio Okamura, pimpinan sayap kanan Dawn of Direct Democracy, untuk melepas babi dan anjing berkeliaran di depan masjid menuai kritik keras.

Aksi ini memicu munculnya kebencian publik Cekoslawakia diantaranya dengan ajakan memboikot restoran yang menyajikan makanan halal ataupun toko yang dimiliki muslim. Para pendukung ini menganggap pembelian di toko muslim secara tak langsung ikut membuat meluasnya Islam.

Membela ajakan rasisnya ini, Okamora mengatakan bahkan aksi protes ini bukan didasari ketakutan akan Islam (Islamophobia).

Tak hanya di lapangan, kampanye menentang Okamura juga marak di sosial media. Dengan tajuk Kebab Melawan Kebodohan, sejumlah pihak memberikan dukungan bagi warga muslim terhadap kampanye hitam politisi tersebut.

" Mayoritas masyarakat muslim juga tidak menyambut aksi teroris dan mereka tak mendukungnya," kata kelompok kampanye tersebut.

Cekoslawakia merupakan negara dengan populasi sebanyak 10 juta orang. Sebanyak 15 ribu diantaranya beragama muslim. Pada 2004, pemerintah Praha mengakui Islami sebagai agama resmi dan menjamin hak yang sama bagi muslim seperti umat kristen dan Yahudi.

Beri Komentar