Nadiah Abdul Halim, Wanita Yang Berjuang Melawan Depresi (Facebook @Nadiah Abdul Halim)
Dream - Pengalaman pilu dialami seorang hijaber asal Malaysia. Selama lima tahun wanita pemilik akun Nadiah Abdul Halim ini didiagnosa psikiater mengidap penyakit mental Major Depressice Disorder (MDD) atau gangguan depresi mayor.
Kabar pilu itu diketahui saat masih menjadi seorang mahasiswi kedokteran. Perasaannya campur aduk saat mengetahui kabar tersebut. Tapi vonis itu bukan akhir dunia apalagi membuatnya bermuram durja.
" Alasan saya menulis posting ini adalah untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa depresi tidak memiliki wajah. MDD adalah penyakit. Itu mempengaruhi jutaan pria, wanita dan anak-anak tanpa memandang ras dan agama. Jika itu bisa mempengaruhi saya, itu bisa mempengaruhi siapa saja," tulisnya di akun Facebooknya @nadiah Abdul Halim dikutip Dream, Kamis 21 Juni 2018.
Nadiah menceritakan masa awal mengetahui penyakit MDD membuatnya harus berjuang keras. Apalagi saat itu dia tengah berusaha menyelesaikan pendidikan dokter.
Setiap kali kambuh ditandai dengan gejala depresi dan kecemasan berlebihan, Nadiah mengaku kesulitan keluar rumah untuk pergi kuliah. Dia juga merasa bersalah karena harus absen dalam kelompok studi dan melewatkan beberapa sesi.
" Belajar menjadi sangat sulit karena MDD cenderung merusak konsentrasi," tulisnya.
Seringkali Nadiah harus menatap buku atau catatan selama tiga jam. Namun hasilnya nihil. Dia tak mengerti apapun isi dari buku dan catatan itu.
Namun kuasa Allah SWT berbicara. Nadiah bisa menyelesaikan pendidikan dokternya. Tapi cobaan belum berakhir.
Lulus dari kuliah Nadiah mulai mencari pekerjaan dan berhasil mendapat pengobatan dan meminum obat. Di tengah usaha itu Nadiah kerap merasa putus asa menjadi seorang yang sepenuhnya sehat.
Saat tengah bekerja, Nadiah selalu kesulitan berkonsentrasi. Keinginan untuk mengakhiri hidup dengan bunuh diri selalu melintas dalam pikirannya. " Ketika kambuh, kecemasan saya menjadi makin buruk ketika berusaha keras untuk memenuhi harapan. Saya mulai sering mengalami serangan panik di tempat kerja," tulisnya.
Kala panik menyerang, Nadiah akan merasa sakit di dada dan sesak napas. Obat-obatan yang diminumnya tak sepenuhnya bekerja maksimal. Ada kalanya MDD kambuh tanpa diduga.
Akhirnya keputusan besar dibuat Nadiah. Dia memutuskan berhenti bekerja. Beruntung Nadiah memiliki pasangan hidup yang setia mendampinginya melalui cobaan tersebut.
Diliputi rasa sakit, tak nyenyak tidur, frustasi, kurang berkonsetrasi dan keinginan bunuh diri tak membuat Nadiah menyerah. Dia masih ingin tetap menjalani hidup dengan baik.
" Depresi bukan berarti saya menangis sepanjang waktu. Itu tidak berarti bahwa saya tidak bahagia. Saya sebenarnya orang yang sangat bahagia dan sangat bersyukur dengan segala berkah dalam hidup saya Alhamdulillah," katanya.
Lewat unggahannya tersebut, Nadiah menegaskan tidak sedang mencari belas kasihan dari orang lain. Dia hanya ingin mematahkan anggapan jika depresi adalah tanda iman yang lemah. Dia juga mengingatkan jika MDD bisa menyerang siapa saja.
(Sah)
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale