Dian Pelangi Apresiasi Fesyen Batik Indonesia

Reporter : Dwi Ratih
Kamis, 1 Oktober 2015 11:31
Dian Pelangi Apresiasi Fesyen Batik Indonesia
Dian Pelangi berharap perkembangan modifikasi motif batik tidak menghilangkan nilai historisnya.

Dream - Sebagai desainer lokal yang konsisten mengangkat kain daerah, Dian Pelangi sangat antusias menyambut hari batik yang jatuh pada 2 Oktober. Desainer yang baru dinobatkan dalam jajaran 500 tokoh feyen paling berpengaruh dunia versi The Business of Fashion (BOF) ini pernah mengeluarkan batik hasil rancangannya sendiri.

Menurut Dian, saat ini perkembangan industri batik makin menggeliat. Bahkan sudah banyak batik tradisional yang diadaptasi menjadi lebih modern. " Banyak yang sudah dikembangkan menjadi lebih modern, seperti misalnya motif patal," tutur Dian Pelangi saat dijumpai di The Hermitage Hotel.

Desainer busana muslim ini memaknai batik sebagai sebuah teknik. Sedangkan yang menjadi pembeda terletak pada motif sesuai masing-masing daerah.

Selain itu, para pengrajin batik menjadi lebih kreatif dengan mengembangkan batik menjadi semi modern, semi tradisional dan tradisional sekali. Bahkan sudah ada pula yang dikerjakan dengan seni printing.

" Yang paling penting tidak menghilangkan nilai historis. Apalagi barang yang dikerjakan dengan tangan akan lebih eksklusif dan lebih dihargai," kata Dian.

Mengikuti tren fesyen batik, Dian pernah mencoba untuk berkreasi dengan mengeluarkan pop batik 2014 silam. Terinspirasi dari motif batik 60-an, perempuan berdarah Palembang ini menggambar batik dengan motif grafis.

" Jadi aku ciptakan dan gambar motif berupa lingkaran, setengah lingkaran, garis-garis dan stripes. Alhamdulillah mendapat sambutan dari para pecinta fesyen di luar negeri," lanjutnya menambahkan.

Para pecinta mode sempat dibuat karena ternyata batik bisa dikembangkan menjadi lebih menarik. Tidak terbatas pada motif-motif bunga-bunga kecil atau pola tradisional seperti kawung saja.

Menariknya, hasil rancangan pop batik ini juga sempat mendapat protes tajam dari salah satu persatuan batik di Indonesia. Mereka tidak sepakat jika batik tersebut diklaim sebagai Batik Pekalongan meskipun diproduksi di kota itu.

" Saya klarifikasi dan jelaskan kalau ini memang bukan Batik Pekalongan. Saya bilang ya memang ini Batik Dian Pelangi karena saya yang ciptakan dan saya yang keluarkan," ungkapnya menegaskan.

Beri Komentar