Diduga Penuh Emas, Bangkai Kapal di Aceh Batal Diangkat

Reporter : Syahid Latif
Senin, 8 Desember 2014 11:27
Diduga Penuh Emas, Bangkai Kapal di Aceh Batal Diangkat
"Kita tidak melihat isi kotak yang kabarnya banyak emas, dan banyak mengandung timah hitam," kata Walikota Sabang Zulkifli M Adam.

Dream - Pemerintah Kota Sabang akhirnya membatalkan rencana mengangkat kapal Sophie Rickmers yang berada di perairan Pulau Weh. Pasalnya, rencana itu mendapat kritikan dari sejumlah kalangan, baik pecinta alam bawah laut maupun pecinta sejarah Aceh.

" Pemerintah Kota Sabang tidak akan mengangkat kapal itu kalau masyarakat Sabang dan masyarakat Aceh tidak setuju," kata Wali Kota Sabang Zulkifli M Adam kepada ATJEHPOST.co, akhir pekan lalu.

Ia mengaku pernah mendengar adanya harta karun yang ikut ditenggelamkan oleh pemiliknya bersama kapal Sophi Rickmers. Namun pemerintah setempat belum memastikan soal itu. " Kita tidak melihat isi kotak yang kabarnya banyak emas, dan banyak mengandung timah hitam," kata Zulkifli.

Menurutnya, saat ini bangkai kapal tersebut sudah ditumbuhi banyak terumbu karang yang membuat daya tarik wisata bawah air dan surga bagi ekosistem laut di Sabang.

" Kapal itu akan kita lestarikan sebagai tempat diving yang bagus. Kita ingin wisatawan mancanegara merasa tertarik dengan keindahan terumbu karang di kapal tersebut," ujar dia.

Zulkifli juga menegaskan, Pemerintah Kota Sabang tidak akan bertindak tanpa ada dukungan masyarakat setempat. Meskipun awalnya, kata dia, Pemko Sabang ingin menarik kapal itu untuk dijadikan museum.

" Sekarang masyarakat Sabang ingin kapal itu dilestarikan untuk menarik wisatawan, ya kita ikuti saja keinginan masyarakat. Begitu juga sebaliknya kalau masyarakat ingin kapal itu dimuseumkan, ya kita tarik untuk kita museumkan," tambah Zulkifli.

Sophie Rickmers merupakan kapal kargo uap buatan Jerman tahun 1920. Kapal itu karam di perairan Pulau Weh, Sabang, pada masa Perang Dunia II tahun 1940, tepatnya pada 10 Mei 1940. Kini usianya tepat 94 tahun. Gambar di atas diabadikan oleh fotografer bernama Jennifer di Rotterdam, Belanda, sebelum Sophie tenggelam. (Ism, Sumber: Atjeh Post)

Beri Komentar