Dorong Perfilman Daerah, LSF Buka Perwakilan di Sulbar

Reporter : Dream.co.id
Kamis, 20 April 2017 12:20
Dorong Perfilman Daerah, LSF Buka Perwakilan di Sulbar
Salah satu perwakilan LSF dibuka di Majene, Sulawesi Barat.

Dream - Kekayaan budaya Indonesia semakin banyak diangkat para sineas ke layar lebar. Namun film-film baru yang beredar tersebut sayangnya tak bisa dengan cepat dinikmati para pecinta film di Tanah Air.

Keberadaan Lembaga Sensor Film (LSF) yang hanya ada di Jakarta juga membuat perkembangan dunia perfilman di sejumlah daerah menjadi lambat. Salah satunya terjadi di Sulawesi Barat (Sulbar).

Provinsi ini memiliki kebudayaan yang begitu kaya didukung banyaknya pegiat film serta dunia sinema yang semakin berkembang. Namun hingga kini belum ada film asal Sulbar yang muncul di layar bioskop.

Salah satu kendalanya adalah proses sensor yang harus dilakukan di Jakarta sehingga membuat dunia perfilman belum berkembang.

Menyadari fenomena itu, LSF berinisiatif membuka kantor perwakilan di Majene, Sulbar. Perwakilan ini diharapkan dapat mempermudah para pegiat film menjalankan proses sensor untuk film produksi mereka.

" Perwakilan LSF perlu untuk dibentuk di Sulawesi Barat ini karena di daerah ini banyak pegiat dan komunitas film, ada banyak deposit kebudayaan yang sangat kaya dan dapat diangkat menjadi konten film, namun dibutuhkan aturan yang baik dalam mengolahnya salah satunya dengan bantuan dari perwakilan LSF ini," ujar Ketua Komisi III LSF, Mukhlis PaEni di Majene, Sulawesi Barat, Kamis, 20 April 2017.

Menurut Mukhlis, pembentukan kantor perwakilan ini telah diamanahkan dalam Undang-undang Nomor 33 Tahun 2009 tentang Perfilman Pasal 54 ayat 4.

Inisiatif LSF mendapat apresiasi dari Wakil Bupati Majene, Burhanuddin yang berharap pembukaan kantor perwakilan LSF dapat mendorong tumbuhnya dunia perfilman setempat.

" Karena budaya Mandar sangat kaya dan banyak yang belum diangkat jadi film," kata Burhanuddin.

Harapan senada disampaikan Rektor Universitas Negeri Sulawesi Barat, Akhsan Djalaluddin. Dia berencana menumbuhkan komunitas film di lingkungan kampusnya melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) perfilman.

" Saya akan membentuk UKM di kampus agar mahasiswa saya dapat membuat film dokumenter. Salah satu caranya adalah dengan menyaring cerita-cerita rakyat yang heroik untuk dijadikan film," ucap Akhsan.(Sah)

 

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More