Dream - Ulama terkenal asal India, Zakir Naik, harus berurusan dengan hukum di negara asalnya. Badan Investigasi Nasional (National Investigation Agency/NIA) India melayangkan surat pemanggilan kepada Zakir atas dugaan teror dan penyebaran ujaran kebencian.
Zakir diwajibkan datang dan menjalani pemeriksaan sebelum 17 April. Laman media lokal menyebut belum ada tanda-tanda Zakir akan memenuhi panggilan tersebut.
Surat panggilan ini telah dilayangkan sebanyak tiga kali. Surat pertama dikeluarkan pada 14 Maret, menyusul surat kedua pada 30 Maret. Tetapi, kedua panggilan itu tidak dipenuhi Zakir.
Dikutip dari Times of India, seorang sumber mengatakan NIA mungkin akan mengeluarkan surat perintah penangkapan jika Zakir Naik tak datang pada 17 April. Surat tersebut dikeluarkan melalui Departemen Dalam Negeri dan Departemen Luar Negeri.
Zakir juga masuk dalam pencarian orang dan akan diperiksa NIA dengan tudingan menyebarkan kebencian komunal dan menghasut orang melalui materi ceramahnya untuk melakukan teror. Yayasan yang didirikan Zakir, Islamic Research Foundation dilarang beroperasi lantaran tuduhan telah membiayai beberapa aksi teror.
Dia disebut tinggal di Arab Saudi selama 10 bulan terakhir.
NIA telah memeriksa 20 rekan dan karyawan Zakir dalam beberapa bulan terakhir, terkait bisnis yang dia jalankan, properti, dan dana dari luar negeri. Zakir sebetulnya sempat bersedia diperiksa melalui video-conference. Namun permintaan tersebut ditolak oleh NIA.
Para pejabat mengatakan begitu surat penetapan tersangka dikeluarkan, NIA akan meminta bantuan interpol agar mengeluarkan catatan merah bagi Zakir. Setelah itu, Zakir dapat ditangkap di mana pun.
Sebelumnya, saat bertemu pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI), Zakir Naik juga sempat menyinggung soal tuduhan teroris yang dialamatkan kepadanya oleh pemerintah India.
Zakir menyebut pemerintah India telah membuat kebohongan publik dengan menganggap tindakannya sebagai sebuah kejahatan. Tudingan itu merujuk pada sebuah program stasiun TV yang ditonton 200 juta orang.
" Apa yang mereka lakukan adalah untuk menuduh Zakir melakukan teroris. Dia adalah pelaku pencucian uang, langkah seperti ini yang dilakukan pemerintah India untuk mencegah Zakir melakukan dakwah," ujarnya.(Sah)
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini


Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics

Lihat Video Baut Kendur Thai Lion Air Saat Terbang yang Bikin Geger



Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu