Ilustrasi Penularan Virus Flu Burung Dari Unggas (Foto: Freepik.com)
Dream - China melaporkan kemunculan kasus flu burung pada manusia yang berasal dari jenis virus H10N3. Infeksi yang baru pertama kali ditemukan di tubuh manusia ini dipastikan belum menular antarmanusia.
Avian influenza atau yang dikenal dengan sebutan flu burung merupakan infeksi yang kerap menular antar unggas. Bahkan sebagian tipe virus flu burung bisa menginfeksi manusia dan mamalia lainnya, seperti virus H5N1.
Virus flu burung sudah ditemukan di berbagai negara seperti Afrika, Eropa, Amerika Utara, hingga Asia termasuk Indonesia. Kemunculan virus H10N3 merupakan varian virus flu burung yang ditemukan di China dan telah menginfeksi manusia.
Selain belum menular antar manusia, tim kesehatan dari China memastikan virus H10N3 ini tidak menimbulkan efek yang parah.
Dikutip dari laman SehatQ, virus H10N3 merupakan salah satu jenis virus langka yang menyebabkan infeksi pada burung. Hewan yang terinfeksi tidak menimbulkan masalah serius. Sementara penularan pada manusia baru terdeteksi satu kasus.
Orang tersebut merupakan pria berusia 41 tahun asal Kota Zhenjiang, China. China melaporkan kondisi pasien tersebut sudah membaik. Saat ditracing, tidak ditemukan infeksi serupa pada orang-orang yang kontak erat dengannya.
Berdasarkan catatan, dari tahun 1970 hingga 2018 para ilmuwan menemukan 160 sampel yang diambil dari binatang yang terinfeksi. Semuanya adalah spesies burung liar dan sejauh ini belum pernah ditemukan pada ayam.
Hingga saat ini, belum diketahui pola penularan virus flu burung H10N3 hingga bisa sampai menginfeksi manusia. Chinese Center for Disease Control and Prevention (CDCC), otoritas kesehatan di China menyatakan bahwa berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan saat ini, risiko virus tersebut untuk berkembang menjadi wabah adalah kecil.
Cara penularan flu burung ke manusia hingga kini belum diketahui polanya. Sementara jenis virus flu burung lain sudah diketahui pola penyebarannya. Metode penularan flu burung yang utama dari unggas ke manusia adalah melalui kontak dekat dengan unggas, kotoran unggas, cairan sekresi dari mata, hidung dan mulut unggas. Ini dia 3 cara penularan flu burung yang telah diketahui berdasarkan hasil penelitian:
Manusia dapat terinfeksi pada saat membersihkan kandang atau mencabuti bulu unggas. Di China, terjadi penularan melalui inhalasi atau menghirup udara yang mengandung partikel virus flu burung, di pasar burung.
Selain itu, penularan melalui air pada saat berenang atau berendam air yang telah terkontaminasi kotoran unggas dengan flu burung, juga dapat terjadi. Beberapa infeksi juga terjadi pada pemain sabung ayam, dengan ayam yang juga telah terinfeksi.
Ayam atau telur yang telah dimasak dengan matang, terbukti tidak dapat menularkan virus flu burung. Dalam keadaan tidak matang, ayam dan telur dapat menjadi sumber penularan flu burung. Daging unggas aman dikonsumsi jika dimasak pada suhu 74 derajat Celcius dan telur harus dimasak sampai berwarna putih dan kuning.
Pada tahun 1997, virus H5N1 berhasil membunuh 60 persen penderitanya. Sementara virus flu burung jenis H7N9 juga memiliki tingkat keparahan hingga 40 persen. Individu dengan infeksi virus flu burung, biasanya memiliki riwayat kontak dengan unggas yang sakit.
Untungnya tidak seperti virus flu pada manusia, virus flu burung sulit ditularkan antar manusia. Namun, beberapa kasus transmisi atau penularan antarmanusia pernah tercatat, khususnya pada orang yang memiliki hubungan dekat, seperti ibu dan anak.
Unggas yang hidup di perairan, terutama bebek liar, merupakan pembawa virus flu burung alami. Diduga bebek liar berkontribusi atas penyebaran virus flu burung ke unggas domestik, atau hewan ternak seperti ayam, angsa dan kalkun.
Meskipun masih menjadi misteri, beberapa kasus penularan flu antarmanusia juga pernah dilaporkan. Di Indonesia, penyebaran flu burung antarindividu dilaporkan terjadi pada tahun 2006. Ketika itu, flu burung menyebar pada delapan anggota keluarga yang memiliki kontak dekat, dan tujuh di antaranya meninggal dunia.
Meskipun bersifat fatal, penularan virus flu burung dapat dicegah. Selalu ikuti kabar berita terakhir untuk mengetahui status kasus flu burung yang sedang terjadi. Sebisa mungkin, batasi kontak langsung dengan unggas, untuk mencegah penularan.
Gejala flu burung muncul dua hingga tujuh hari setelah terjadinya infeksi, bergantung pada tipe virus flu burung yang menginfeksi. Pada kebanyakan kasus, gejala flu burung mirip dengan gejala influenza, seperti:
Selain itu, seperti dikemukakan di atas, infeksi flu burung dapat berakibat fatal. Hal ini disebabkan oleh komplikasi pada infeksi flu burung seperti:
Advertisement
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!
TemanZayd, Komunitas Kebaikan untuk Anak Pejuang Kanker
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern