Foto Polisi Diikat Di Tiang Bendera (Sumber: Youtube)
Dream - Jagat sosial media dihebohkan dengan video amatir yang memperlihatkan seorang anggota polisi diikat di tiang bendera halaman Polsek Metro Gambir.
Dalam video berdurasi 1 menit itu terlihat seorang perwira duduk di tiang bendera tanpa pakaian. Tak ada polisi yang mendampinginya saat itu. Ia hanya duduk tanpa melakukan gerakan apapun.
Usut punya usut, ternyata polisi itu dihukum karena kasus narkoba.
Kapolsek Metro Gambir, Ajun Komisaris Besar Pol Susatyo membenarkan jika polisi itu adalah anggotanya sendiri. Kata Susatyo, oknum polisi itu berinisial SW dan berpangkat Bripka.
Dalam akun Facebook Divisi Humas Mabes Polri yang dikutip Dream.co.id, Senin 30 Maret 2015, terkait ulah Bripka SW, mereka menulis ; " Tegas, Oknum Polisi Nakal Harus Ditindak" .
Menurut keterangan Kapolsek, Bripka SW diborgol dan disandarkan ke tiang bendera karena ia mengamuk dan berusaha melawan anggota saat akan dilakukan tes narkoba.
" Setelah dilakukan tes urine dan tes darah, dia dinyatakan positif mengkonsumsi narkoba."
Perilaku Bripka SW saat bertugas sudah dipantu sang atasan. Lantaran ia sering absen kerja dan performanya tidak maksimal saat bertugas.
Tepatnya pada Selasa pekan lalu, Kapolsek Gambir mengadakan tes urine pada seluruh anggota kepolisian. Saat itu, SW mangkir sehingga tak diperiksa.
Besoknya saat akan dites lagi, SW sengaja datang terlambat sehingga tak berhasil diperiksa.
Merasa curiga, Kamis subuh 27 Maret 2015, Kapolesk mengerahkan anggotanya menjemput SW langsung ke rumahnya di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Saat itu, SW sempat memberi perlawanan. Namun ia berhasil digelandang ke kantor Polsek Metro Gambir dan langsung diperiksa urine dan darahnya. Polsek Metro Gambir sedang memproses berkas SW untuk segera direhabilitasi. (Ism)
Dream - Sebuah video di Youtube yang diunggah pada Selasa 24 Maret 2015 menjadi perbincangan warga Jakarta. Video berisi seorang polisi memarahi sopir bus Transjakarta tengah ramai dibahas di sosial media.
Video yang diunggah Krisnandiar Zainal melalui akun Youtube/ipanase megison itu berisi, seorang polisi memarahi sopir bus Transjakarta karena membela pengendara motor yang masuk jalur bus Transjakarta sebelum halte Transjakarta Semanggi, Jakarta.
Tidak hanya itu, polisi itu juga menilang dan menahan SIM milik sopir bus. Ditambah lagi, si pengendara motor yang tak berhelm itu malah membela diri di hadapan para penumpang bus oranye. Sontak saja para penumpang bus langsung meneriaki si pengendara motor dan pak polisi. Tapi, polisi berseragam itu membalas, " Saya berhak, saya berhak..."
Seperti apa peristiwa yang terekam kamera itu, berikut videonya. Klik di sini: Polisi Arogan Tilang Sopir Transjakarta (Ism, Sumber:Youtube/ipanase megison)
Dream - Foto selfie polisi Indonesia dengan terpidana mati Bali Nine, Andrew Chan and Myuran Sukumaran, menuai kecaman dari warga dan media Australia.
Saat operasi pemindahan Chan dan Sukumaran dari Bali ke Pulau Nusakambangan dengan pesawat pada Rabu kemarin, seorang polisi terlihat sedang selfie dengan Chan.
Dalam foto tersebut, nampak Kepala Kepolisian Denpasar, Komisaris Besar Djoko Hari Utomo, tersenyum menghadap kamera sambil memegang pundak Chan yang terlihat sedih.
Foto selfie itu dianggap sebagai selfie yang tak berperasaan oleh News.com.au, salah satu portal berita Australia, dalam laporannya, Kamis 5 Maret 2015.
Namun dalam keterangannya kepada Fairfax Media, Djoko menyangkal foto tersebut sebagaiselfie yang tak berperasaan.
Djoko mengatakan ia hanya mencoba membesarkan hati Chan dan Sukumaran. Dan ia tidak tahu bahwa foto diambil dan diunggah.
Dua terpidana mati geng penyelundup narkoba asal Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, telah berada di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah untuk menjalani eksekusi mati.
Kedatangan dua terpidana mati yang dikenal sebagai Bali Nine itu mendapat pengawalan ketat dari kepolisian dan militer Indonesia sejak diberangkatkan dari Bali.
Perkembangan berita dua terpidana mati tersebut mendapat perhatian besar dari warga dan pemerintah Australia.
Dream - Polda Metro Jaya tengah melacak identitas polisi arogan yang menahan SIM sopir TransJakarta sebelum halte Transjakarta Semanggi, kemarin.
" Sedang kita telusuri siapa personil yang ada dalam tayangan itu," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul seperti dimuat Facebook Divisi Humas Mabes Polri, Kamis, 26 Maret 2015.
Video soal polisi arogan telah dilihat oleh Divisi Humas Polda Metro Jaya. Menurut Martinus, pihaknya akan memeriksa polisi yang bersangkutan. " Akan kita tanyakan latar belakangnya," kata dia.
Sebelumnya, Seorang polisi terekam sedang memarahi seorang sopir Transjakarta dan menahan SIM sopir tersebut. Saat melakukan tindakan itu, sang polisi mendapat teriakan dari para penumpang Transjakarta.
Penyebabnya, terdapat pengendara sepeda motor yang melakukan pelanggaran dengan memasuki jalur Transjakarta. Pengendara tersebut tidak mengenakan helm.
Sempat terjadi cekcok antara pengendara sepeda motor dengan sopir dan coba dilerai oleh seorang polisi. Berharap si sopir dibela, polisi tersebut justru memarahi dan menyalahkan si sopir.
Hal itu terekam dalam sebuah video berdurasi 1 menit 31 detik yang diunggah di insteadgram.com. Video ini memicu kemarahan dari para netizen dan mereka mengajak untuk menyebarkan video ini. (VIDEO: Polisi Arogan Tilang Sopir Transjakarta) (Ism)
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah