(Foto: Shutterstock)
Dream - Baru-baru ini pesan berantai yang meresahkan beredar luas di Singapura. Pesan itu mengklaim bahwa darah yang terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) sengaja disuntikkan ke dalam buah-buahan, terutama pisang.
Seorang warganet berbagi cuplikan pesan yang diterimanya dan meminta laman Straits Times untuk memverifikasikannya untuk mengingatkan masyarakat.
Menurut Straits Times, sebenarnya tidak ada yang perlu ditakutkan. Pisang disuntik HIV adalah hoax atau berita bohong lama yang kembali dimunculkan agar menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat.
Berita bohong itu telah ada sejak tahun 2015, ketika seorang ibu di Colorado, Amerika Serikat, berbagi foto Facebook yang menunjukkan bintik merah pada pisang yang dimakan anaknya dalam sebuah artikel bertanggal 7 November.
Sedangkan, The Washington Post melaporkan bahwa orang lain bernama Anna Aquavia kemudian mengunggah ulang foto-foto itu ke halaman Facebook miliknya pada tanggal 9 November.
Tidak hanya mengunggah foto-foto tersebut, dia juga menambahkan keterangan palsu tentang bintik merah yang dikatakannya sebagai HIV.
" Seseorang menyuntikkan darah ke pisang. Rumah sakit telah menguji pisang tersebut dan bintik itu memang darah," tulis Anna waktu itu.
Namun, perubahan warna pada bagian dalam pisang itu sebenarnya hanya sejenis cacat pada buah yang disebabkan oleh bakteri.
Munculnya bintik merah itu adalah kondisi alami yang dikenal sebagai mokillo, yang terjadi saat bakteri masuk ke dalam buah dan menyebabkan bagian tengahnya menjadi merah gelap.
Tidak ada risiko kesehatan bagi orang-orang yang telah makan 'pisang merah' ini, termasuk terinfeksi HIV atau AIDS. Laman Snopes.com mencoba menjelaskan bintik merah pada pisang secara lebih terperinci.
" Nigrospora adalah penyakit jamur yang menyebabkan bagian tengah pisang menjadi merah tua. Nigrospora dapat menginfeksi buah di daerah beriklim tropis dimana pisang banyak tumbuh.
" Meski tidak menarik untuk dimakan, penyakit yang memengaruhi pisang ini bukanlah ancaman bagi kesehatan manusia. Namun bila ragu-ragu, buang atau jadikan kompos," tulis Snopes.com.
Advertisement
Cucu Mahfud MD Jadi Korban Keracunan MBG di Yogyakarta
Alasan Orang Korea Sangat Percaya MBTI Bisa Ungkap Kepribadian
Presiden Prabowo Bertemu Marc Marquez dan Pebalap Tanah Air Bahas Sport Tourism
Ponpes Al-Khoziny Ambruk, Menag Tanggapi Isu Pelibatan Santri dalam Pengecoran Gedung
Cara Mudah Bikin Parfum Bareng Casablanca di Campus Beauty Fair