Ilustrasi Gempa Bumi (Foto: LIputan6.com)
Dream - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 terjadi di Laut Banda, Kepulauan Maluku. Gempa berlokasi di 4.86 Lintang Selatan, 129.82 Bujur Timur, 198 kilometer Tenggara Maluku Tengah.
Badan Meteorolgi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa yang berpusat di laut itu terjadi pada Selasa, 8 September 2020 sekitar pukul 07.45 WIB.
Gempa berkedalam 193 kilometer dan tidak berpotensi tsunami. Hingga kini, belum ada laporan korban jiwa atau luka akibat gempa.
" Tidak berpotensi tsunami. Hati-hati terhadap gempa bumi susulan," demikian peringatan BMKG.
Info Gempa dirasakan Mag:6.2, 08-Sep-20 07:45:21 WIB, Lok:4.86 LS, 129.82 BT (Pusat gempa berada di Laut 198 km Tenggara Maluku Tengah), Kedlmn:193 Km, Dirasakan (MMI): III Sorong , II-III Ambon, II-III Kairatu, II-III Banda , II-III Manokwari ::BMKG https://t.co/abF44enjo4
— Humas_BMKG (@InfoHumasBMKG)September 8, 2020
Dream - Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap gempa kerak dangkal akibat aktivitas sesar aktif di Pulau Jawa. Gempa ini berisiko menimbulkan kerusakan.
" Gempa akibat aktivitas sesar aktif, meskipun magnitudonya tidak terlalu besar maka patut diwaspadai. Keberadaan sesar aktif yang jalurnya dekat kawasan permukiman tentu sangat berisiko dapat menimbulkan kerusakan dan juga korban jiwa," kata Daryono.
Dalam catatan BMKG, terjadi empat kali gempa kerak dangkal pada Kamis dan Jumat, 3-4 September 2020. Gempa pertama terjadi Kamis, pukul 05.00.36 WIB magnitudo 2,2 dengan lokasi episenter di koordinat 7,12 LS dan 109,78 BT tepatnya di jarak 14 Kilometer utara Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, kedalaman 10 Km dirasakan di Dieng I-II MMI.
Gempa kedua dengan magnitudo 2,7 terjadi Kamis pukul 20.42.39 WIB di lokasi episenter 7,08 LS dan 106,95 BT. Tepatnya di jarak 18 Km tenggara Kota Sukabumi, Jawa Barat dengan kedalaman 10 Km dirasakan di Kecamatan Nyalindung Sukabumi II-III MMI.
Gempa ketiga dengan magnitudo 3,1 terjadi Jumat, 4 September 2020, pukul 00.07.15 WIB dengan lokasi episenter di koordinat 7,93 LS dan 110,48 BT jarak 15 Km dari Bantul arah Gunung Kidul, DI Yogyakarta. Kedalamannya 5 Km dirasakan di Bantul II MMI.
Sedangkan gempat keempat dengan magnitudo 3,3 terjadi Jumat pukul 13.30.52 WIB dengan lokasi episenter di koordinat 7,11 LS dan 106,93 BT. Tepatnya di jarak 20 Km tenggara Kota Sukabumi, Jawa Barat dengan kedalaman 4 Km dirasakan di Kecamatan Nyalindung II-III MMI.
Empat gempa tersebut adalah jenis gempa kerak dangkatl akibat sesar aktif. Gempa Dieng dipicu sesar lokal di sekitar Pegunungan Dieng, gempa Sukabumi dipicu sesar aktif zona Cipamingkis, dan gempa Bantul dipicu sesar di zona Sesar Opak.
Menurut Daryono, kerusakan pada bangunan rumah akibat gempa tidak harus akibat sesar aktif berkekuatan besar. Dalam catatan BMKG, sejak 2015 di Pulau Jawa sedikitnya telah terjadi lima kali gempa merusak akibat sesar aktif dengan kedalaman dangkal dan magnitudo kurang dari 5,0.
" Gempa tidaklah membunuh atau melukai, karena yang menimbulkan korban jiwa yang sebenarnya adalah bangunan tembok dengan kualitas rendah, asal bangun tanpa mengacu aturan bangunan tahan gempa, sehingga saat terjadi gempa bangunan tembok seperti itu dapat roboh dan menimpa penghuninya," kata Daryono.
(Sumber: Kabar Priangan)
Advertisement
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi