Blazing Sun, Senjata Mematikan Rusia Binasakan ISIS

Reporter : Sandy Mahaputra
Senin, 19 Oktober 2015 09:04
Blazing Sun, Senjata Mematikan Rusia Binasakan ISIS
Dijuluki Blazing Sun atau Matahari yang Membakar.

Dream - Sepertinya nasib Negara Islam Suriah dan Irak (ISIS) akan segera berakhir. Pemicunya, Rusia dilaporkan telah mengerahkan salah satu senjatanya yang paling mematikan, yaitu TOS-1A Heavy Flamethrower System.

Sepertinya Rusia ingin menghujani wilayah-wilayah yang dikuasai ISIS dengan roket-roket berdaya bunuh massal tinggi yang ditembakkan dari TOS-1A.

Foto terakhir yang tersebar di Twitter dari Suriah menunjukkan setidaknya satu unit peluncur multi-roket dengan hulu ledak thermobaric yang dijuluki 'Panas Matahari' itu terpasang pada Tank T-72 yang digunakan oleh tentara Suriah.

Perkembangan terbaru mengatakan tentara Suriah akan memulai operasi militer besar-besaran di Jobar, wilayah timur Damaskus dan Aleppo. Dalam operasi tersebut, tentara Suriah didukung oleh pesawat dan artileri.

Menurut sumber berita Rusia Rusvesna, TOS-1A 'Solntsepyok' tiba di Suriah baru-baru ini. Tidak diketahui berapa unit TOS-1A yang dikerahkan di Suriah.

Namun, kehadiran peluncur roket yang mampu menembakkan 24 roket sekaligus itu sepertinya akan membuat ISIS ketakutan.

Hulu ledak thermobaric, juga disebut vakum atau bahan peledak bahan bakar udara, menyebarkan cairan yang mudah terbakar di sekitar sasaran.

Ledakannya sendiri mematikan, tapi vakum yang mengikuti ledakan itu sangat kuat hingga menyebabkan kerusakan internal yang mematikan, termasuk pecahnya organ vital, seperti paru-paru.

Sebuah studi oleh Badan Intelijen Pusat AS sejak 1993, menulis bahwa efek dari senjata thermobaric pada target di ruang terbatas, seperti bangunan, bunker dan terowongan, adalah 'mematikan'.

" Mereka yang ada di dekat titik apinya akan hancur lebur. Sementara yang ada di sekitarnya mengalami banyak luka dalam yang tak terlihat, termasuk gendang telinga pecah, hancurnya organ telinga bagian dalam, gegar otak parah, paru-paru dan organ dalam pecah, dan mungkin kebutaan."

Dalam sekali tembak, TOS-1A mampu membumihanguskan delapan blok sebuah kota.

Sistem senjata jenis penyembur api berat ini pertama kali digunakan dalam pertempuran selama invasi Soviet di Afghanistan pada tahun 1988. Namun TOS-1A tidak menarik perhatian publik sampai lebih dari satu dekade kemudian, selama Perang Chechnya Kedua pada tahun 1999.

(Sumber: Ibtimes)

Beri Komentar