Ilustrasi (Shutterstock.com)
Dream - Dua pasangan di California, Amerika Serikat, telah membesarkan bayi yang ternyata bukan anak mereka. Selama proses mengandung, mereka tidak menyadari bayi masing-masing telah tertukar.
Daphna Cardinale dan suaminya, Alexander, melayangkan gugatan setelah dua tahun mereka memiliki bayi. Awalnya, Daphna menaruh curiga lantaran bayi yang dia lahirkan memiliki kulit lebih gelap, berbeda dengan kulitnya dan sang suami.
Awalnya, kecurigaan tersebut sempat terpendam lantaran keduanya terlanjur jatuh hati pada bayi itu. Mereka juga percaya teknik IVF yang sudah dijalani berhasil.
Beberapa bulan kemudian, mereka baru mengetahui Daphna telah mengandung bayi pasangan lain. Sedangkan ada wanita lain telah mengandung dan melahirkan putri kandungnya.
" Saya diliputi perasaan takut, pengkhianatan, kemarahan, dan patah hati," kata Daphna ditemani sang suami saat konferensi pers mengumumkan gugatan terhadap klinik kesuburan.
" Saya kehilangan kemampuan untuk mengandung anak saya sendiri. Saya tidak pernah memiliki kesempatan untuk tumbuh dan terikat dengannya selama kehamilan, untuk merasakan tendangannya," ucap Daphna melanjutkan.
Dalam gugatannya, Daphna dan Alexander menuding California Center for Reproductive Health (CCRH) yang berbasis di Los Angeles dan pemiliknya, Dr. Eliran Mor, melakukan malpraktik medis, pelanggaran kontrak, kelalaian, dan penipuan. Pasangan ini menuntut ganti rugi atas peristiwa yang mereka alami.
Dua orang tua lain yang terlibat berencana mengajukan gugatan serupa dalam beberapa hari mendatang. Tetapi, sang pengacara, Adam Wolf, mengatakan pasangan ini meminta agar identitas mereka tetap anonim.
" Kasus ini menyoroti industri yang sangat membutuhkan peraturan federal," kata Wolf.
Bayi-bayi itu, keduanya perempuan, lahir terpaut jarak sepekan pada September 2019. Sejak saat itu, kedua pasangan orangtua tanpa sadar membesarkan anak yang salah selama hampir tiga bulan sampai tes DNA mengkonfirmasi kesalahan tersebut. Bayi-bayi itu ditukar kembali pada Januari 2020.
" Keluarga Cardinale, termasuk putri kecil mereka, jatuh cinta pada anak ini, dan takut dia akan diambil dari mereka," kata pengaduan itu.
" Sementara itu, Alexander dan Daphna tidak tahu keberadaan embrio mereka sendiri, dan dengan demikian mereka takut ada wanita lain yang sedang mengandung anak mereka, dan anak mereka ada di dunia di suatu tempat tanpa mereka," lanjut pengadilan.
Kedua bayi telah dikembalikan ke keluarga kandung mereka, tetapi keempat orang tua telah berusaha untuk tetap tinggal dalam kehidupan masing-masing dan " menempa keluarga yang lebih besar," kata Daphna.
" Mereka sama-sama mencintai putri kandung kami seperti kami mencintai mereka," kata Alexander.
Kasus kesalahan penanaman embrio di California bukan pertama kali terjadi. Pada 2019, pasangan dari Glendale, California menggugat klinik kesuburan yang berbeda, mengklaim embrio mereka secara keliru ditanamkan pada seorang wanita New York, yang melahirkan putra mereka serta anak laki-laki kedua milik pasangan lain, dikutip dari Sky News.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik