Jumlah Mualaf di Perancis Meningkat Usai Tragedi Charlie Hebdo

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 18 Februari 2015 14:32
Jumlah Mualaf di Perancis Meningkat Usai Tragedi Charlie Hebdo
Masjid Besar Perancis telah mengeluarkan 40 sertifikat mualaf awal tahun ini. Padahal, dalam waktu yang sama di tahun lalu, Masjid Besar Perancis hanya mengeluarkan 22 sertifikat mualaf.

Dream - Jumlah mualaf di Perancis meningkat secara signifikan setelah tragedi penyerangan di kantor media Charlie Hebdo. Laporan yang disampaikan Imam Perancis, semakin banyak orang datang ke masjid dan mengucapkan Syahadat.

Tragedi Charlie Hebdo telah membuat perspektif negatif tentang Islam. Tetapi, di lain pihak ada sebagian orang yang justru semakin tertarik menjadi Muslim.

" Ini (tragedi Charlie Hebdo) membuat saya ingin memeluk Islam dan menunjukkan kepada semua orang bahwa Islam bukanlah seperti itu," kata seorang remaja tidak bersedia disebut namanya, setelah memeluk Islam, mengutip RTL Radio, Rabu, 18 Februari 2015.

Menurut data yang dimiliki stasiun radio tersebut, Masjid Besar Perancis telah mengeluarkan 40 sertifikat mualaf awal tahun ini. Padahal, di waktu yang sama tahun lalu, jumlah sertifikat mualaf yang dikeluarkan hanya 22 buah, 50 persen dari jumlah sekarang.

Sementara itu, persentase peningkatan jumlah mualaf tertinggi berasal dari Strasbroug dan Aubervilliers, mencapai masing-masing 30 persen. Sedangkan Lyod mengalami peningkatan jumlah mualaf mencapai 20 persen.

Peningkatan jumlah tersebut membuat para imam Masjid Besar Perancis terkejut. Sebab, jumlah tersebut belum pernah terjadi sebelumnya. Di samping itu, para mualaf tersebut memiliki latar belakang profesi mulai dari dokter, kepala sekolah, dan polisi.

Beberapa bulan lalu, tragedi Charlie Hebdo menewaskan sebanyak 17 orang korban. Para pemimpin dari negara-negara dan organisasi Islam dunia mengutuk keras penyerangan tersebut dan melarang pelaku penyerangan tersebut dikaitkan dengan Islam.

Tetapi, mendapat pembelaan tersebut, Charlie Hebdo justru membuat tindakan lebih provokatif dengan menerbitkan karikatur Nabi Muhammad. Hal itu memicu kecaman dari Muslim Perancis.

Usai tragedi tersebut, direktur di Perancis Isabelle Matic menyatakan memeluk Islam. Pernyataan tak terduga itu ia keluarkan beberapa hari setelah terjadinya serangan di kantor media Charlie Hebdo.

 

 

Beri Komentar