KH Ma'ruf Amin Bandingkan Startup Indonesia & Iran yang Beda Jauh

Reporter : Eko Huda S
Minggu, 17 Maret 2019 22:24
KH Ma'ruf Amin Bandingkan Startup Indonesia & Iran yang Beda Jauh
KH Ma'ruf menambahkan, sampai tahun 2024, Indonesia bisa menumbuhkan 3.500 startup.

Dream - KH Ma'ruf Amin mengatakan bahwa infrastruktur digital yang dibangun pemerintah telah memberi banyak kesempatan kerja kepada masyarakat. Dengan 'infrastruktur langit' itu, telah tumbuh banyak startup.

" Dengan adanya infrastruktur langit, yaitu infrastruktur digtal, telah tumbuh usaha-usaha startup," kata KH Ma'ruf Amin dalam Debat Cawapres di Jakarta, Minggu 17 Maret 2019.

Menurut dia, dalam waktu lima atau empat tahun, di Indonesia telah tumbuh seribu startup. Dia bahkan membandingkan pertumbuhan startup di Indonesia dengan Iran.

" Padahal di Iran, seribu startup butuh sepuluh tahun," tutur dia.

KH Ma'ruf menambahkan, sampai tahun 2024, Indonesia bisa menumbuhkan 3.500 startup. Sehingga bisa menumbuhkan lapangan kerja dan menekan pengangguran.

" Meski saya katakan [pengangguran] sudah turun, akan ditekan turun lagi," ucap dia.

1 dari 1 halaman

Tenaga Kerja Asing

Tak hanya soal kesempatan kerja, KH Ma'ruf Amin juga menjawab isu tenaga kerja asing (TKA) yang ditanyakan oleh Sandiaga Uno. Menurut dia, TKA di Indonesia bisa dikendalikan dengan peraturan yang ada.

Calon Wakil Presiden yang berpasangan dengan Joko Widodo itu bahkan menyebut jumlah TKA di Indonesia paling rendah di dunia. " Jumlahnya di bawah 0.01 persen dan itu adalah paling rendah di seluruh dunia. Lihat datanya," tutur dia.

Menurut dia, tenaga kerja asing hanya boleh di bidang yang memang tak ada di dalam negeri. Selain itu, juga untuk transfer teknologi. " Saya kira itu kebijakan yang ada."

Untuk memberi kesempatan kerja kepada masyarakat lokal, kata dia, harus diberi iklim kerja yang kondusif untuk dunia usaha. Selain itu juga diberi akses keuangan.

" Beri akses keuangan yang mudah, KUR, bank wakaf mikri, Mekar, dan lain-lain. Sehingga dunia usaha tumbuh," tutur KH Ma'ruf Amin.

Beri Komentar