Para Pemudik Berusaha Temukan Jalur Tikus (Foto: Liputan6.com)
Dream - Pemerintah secara resmi melarang segala bentuk kegiatan yang berkaitan dengan mudik atau pulang kampung. Hal ini sebagai upaya pencegahan persebaran virus Corona di Indonesia. Namun, masih ada saja masyarakat yang belum menyadari betapa besar efek yang ditimbulkan dari pulang kampung massal.
Dikutip dari Liputan6.com, Selasa 11 Mei 2021, jalur pantura Cirebon terlihat didominasi oleh pemudik roda dua yang melintas pada malam hari dengan harapan lolos dari penyekatan. Namun ketika memasuki cek poin Bundara Weru Kabupaten Cirebon, antrean kendaraan mengular.
Para pemudik yang sudah terlanjur masuk ke lajur penyekatan dipaksa memutar balik di Bundaran Weru atau depan Ramayan Plered, Kabupaten Cirebon. Sementara para pemudik yang belum masuk jalur penyekatan, sempat memberhentikan kendaraan mereka untuk menunggu rekan sesama pemudik.
Kadung, para pemudik ini sepakat untuk tidak kembali ke Jakarta lantaran jarak yang ditempuh sudah terbilang jauh. Alhasil, mereka berupaya mencari jalur tikus.
Ketika para petugas meminta pemudik untuk memutar balik kendaraannya yang bukan berplat Cirebon, para pemudik tak patah arang untuk mencari jalur lain. Seperti Muhammad Verry.
" Memang banyak yang putar balik padahal di daerah sebelumnya seperti Kadipaten, Bandung tidak disekat," kata Muhammad Verry.
Verry bersama keluarga dan teman-temannya ingin mudik ke Tegal, Jawa Tengah. Lantaran ada penyekatan di arteri Cirebon, dia berhenti sejenak sambil membuka aplikasi google maps berusaha mencari jalan alternatif.
Verry mengaku tahun lalu tidak sempat mudik dan tahun ini bersikeras ingin merayakan Lebaran di kampung halaman. Niat dan tekatnya pulang kampung tak sejalan dengan keputusan pemerintah, yang memberlakukan larangan mudik demi mencegah penyebaran Covid-19.
" Harus cari jalan tikus biar lolos penyekatan. Banyak pemudik lain lewat jalan tikus hanya karena malam hari jadi harus lihat google maps biar gak tersesat," katanya
Kondisi tersebut dimanfaatkan warga sekitar untuk membantu pemudik menemukan jalan tikus. Di tengah kerumunan para pemudik, warga sekitar datang menggunakan motor menawarkan diri di antar melintasi jalan tikus.
Tawaran tersebut seakan menjadi titik terang para pemudik untuk tetap melanjutkan perjalanan mereka.
" Mas tidak bisa lewat ya," tanya salah seorang warga kepada Verry.
" Iya di depan sedang penyekatan dan kami nunggu lengang," jawab verry.
" Kalau begitu mari saya antar lewat jalan desa karena penyekatan sepertinya masih lama," kata warga sembar meminta putar balik lalu masuk ke sebuah jalan desa.
Sumber: liputan6.com
Dream - Pemerintah sudah menyatakan mudik Lebaran 2021 dilarang untuk mencegah terjadinya lonjakan Covid-19. Seluruh moda transportasi dilarang beroperasi selama masa larangan berlaku. Jalanan pun disekat.
Meski demikian, masih ada saja orang yang nekat mudik. Mereka memutar akal agar bisa sampai di kampung halaman.
Seperti rombongan dengan mobil pribadi yang tengah viral di media sosial. Mereka bahkan menempuh jalur yang hampir tidak masuk akal, menyusuri sungai dengan mobil.
Akun Instagram @makassar_iinfo mengunggah aksi para pemudik ekstrem tersebut. Terlihat mereka menggunakan beberapa mobil pribadi.
Awalnya, tampak beberapa mobil berhenti di tepi sungai. Sementara, arus sungai terlihat cukup deras.
Kemudian, satu mobil Toyota Avanza hitam masuk sungai dan terbawa arus. Pengemudi berusaha mengendalikan mobil agar menepi ke kiri namun gagal lantaran derasnya arus.
Sejumlah orang berusaha membantu. Hingga akhirnya mobil bisa menepi.
Setelah itu, terlibat mobil Toyota Rush dengan membawa bawaan di atas mencoba menyusuri sungai. Mobil itu pun selamat tiba di tepi sungai.
Video tersebut mendapat banyak komentar netizen. Banyak dari mereka mengaku habis pikir dengan aksi nekat para pemudik tersebut.
" Gx bisa berkata2 cuma bantu doa kalain selamat semua amin," tulis netizen.
" Selamat ki semua sampai tujuan para pemudik," tulis netizen.
" Ketika rasa rindu tak ada obatnya selain bertemu langsung," tulis netizen.
View this post on Instagram
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR