Kadiv Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar Saat Memberikan Keterangan Soal Kontak Senjata Di Poso (Dream.co.id/Ilman Nafian)
Dream - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) terlibat kontak senjata dengan jaringan teroris pimpinan Santoso pada Senin kemarin.
Dalam kontak senjata yang terjadi di Kuala Tambarana, Poso, Sulawesi Tengah, dua orang anggota teroris dinyatakan tewas. Salah satu teroris tewas diduga merupakan pemimpin kelompok itu, Santoso.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas (Kadiv Humas) Polri Inspektur Jenderal (Irjen) Pol Boy Rafli Amar mengatakan kontak senjata tersebut terjadi dalam operasi yang digelar Polri-TNI dengan nama 'Operasi Tinombala'. Operasi ini dimulai awal 2016 dan diperpanjang hingga awal Agustus.
" Kemarin petang ada dinamika (kontak senjata) di Sektor 1, di wilayah Kuala Tambarana, Poso pesisir utara, dan menewaskan dua orang dari kelompok Santoso, dan tiga lainnya melarikan diri ke arah Barat," kata Boy di Mabes Polri, Selasa, 19 Juli 2016.
Boy menjelaskan, hari ini jenazah para terduga teroris akan dievakuasi. Menurut dia, seluruh tim bergerak menuju lokasi kontak senjata untuk mengambil jenazah.
" Hari ini semua tim masih menuju posisi untuk mencapai titik kejadian untuk mengamankan jenazah yang berhasil dilumpuhkan kemarin," ucap dia.
Evakuasi tersebut dijalankan dengan dua skenario. Pertama, jenazah akan dibawa dengan helikopter. Jika cuaca tidak memungkinkan menggunakan heli, maka jenazah akan dibawa dengan berjalan kaki.
" Helikopter kita standby, saat ini kondisi di sana kan mendung," ucap dia.
Menurut Boy, jika evakuasi dilakukan dengan berjalan kaki akan memakan waktu hingga empat jam. Di samping itu, perlu pengamanan khusus dalam membawa jenazah ini.
" Kita berharap pakai helikopter ya, karena bisa lebih cepat dan bisa langsung kita bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara di Palu," kata Boy.
Kronologis Penyerbuan....
Kronologis Penyerbuan
Pada bgian lain, Boy Rafli Amar juga menjelaskan jika kontak senjata dengan kelompok teroris Santoso terjadi di Sektor 1, di wilayah Kuala Tambrana, Poso Pesisir Utara.
Boy mengatakan, operasi ini merupakan upaya penegakan Polisi yang didukung oleh TNI bernama operasi Tinombala yang dibentuk sejak awal tahun 2016 dan diperpanjang hingga bulan Agustus mendatang.
" Kemarin petang ada dinamika (kontak senjata) di Sektor 1, di wilayah Kuala Tambarana, Poso Pesisir Utara, dan menewaskan dua orang dari kelompok Santoso, dan tiga lainnya melarikan diri ke arah Barat," jelas Boy.
Dalam operasi ini dibagi menjadi empat sektor, yakni sektor 1 di di wilayah Kuala Tambarana, Poso Pesisir Utara, sektor 2 eilayah Toporondo, wilayah tiga wilayah Poso Pesisir Timur dan sektor 4 di Kuala wilayah Nako.
Tim Satuan Tugas (Satgas) di sektor 1 ini dipimpin oleh Komsaris Besar Polisi Ajuk Wibowo. Satgas ini bertugas melakukan patroli yang bertujuan untuk mempersempit ruang gerak kelompok Santoso.
Perwira bintang dua itu menyampaikan, kontak senjata terjadi pada sore menjelang petang.
" Kontak senjata terjadi pukul 17.00 WITA sampai pukul 17.30 WITA," ucap dia.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah menginstruksikan untuk memberangkatkan tim Disaster Victim Identification (DVI) ke Palu, Sulawesi Tengah. Tim akan meneliti para korban tewas dari serangan yang dilakukan Satuan Tugas (Satgas) Tinombala.
" Kapolri sudah sudah perintahkan untuk memberangkatkan tim DVI untuk mengidentifikasi," kata Boy.
Boy mengatakan, tim yang berada di lapangan saat ini masih memeriksa ciri pelaku secara umum saja menggunakan penglihatan mata. " Mencocokkan ciri apakah ini saudara Santoso menggunakan foto dan data-data yang dibawa," ucap dia.
Untuk keperluan identifikasi, tim sementara masih menggunakan sample yang sudah dimiliki polisi saat Santoso dipenjara pada tahun 2005.
Sample pembanding akan diupayakan diperoleh dari pihak keluarga.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati