Dream - Korban meninggal dunia akibat banjir di wilayah Bekasi, Jawa Barat, menjadi dua orang. Mereka meninggal setelah hanyut terbawa arus banjir.
" Banjir menyebabkan dua orang meninggal dunia akibat hanyut," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan tertulis yang diterima Dream, Rabu 22 Februari 2017.
Dua korban meninggal dunia itu adalah Hengky (15), warga Kelurahan Jatibening Baru, dan Muhammad Rizky (16), warga Kelurahan Pejuang.
Banjir di Bekasi juga membuat 400 warga mengungsi di tiga tempat, yaitu kompleks Perumahan IKIP 80 orang, Kalibaru 40 orang, dan Duren Jaya 280 orang.
Sutopo menambahkan, banjir masih cukup mengkhawatirkan. Di Perumahan Dosen IKIP, tinggi permukaan air bahkan masih mencapai dua meter.
" Banjir menyebabkan 1.314 KK terdampak. Diperkirakan jumlah ini bertambah karena perumahan yang terdampak banjir adalah perumahan padat penduduk," ucap Sutopo.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bekasi, kata Sutopo, masih melakukan pendataan potensi kerugian dan jumlah warga yang mengungsi.
Dia mengimbau warga agar tetap waspada terhadap potensi banjir susulan. Sebab, hujan dengan intensitas tinggi berpotensi turun hingga akhir Februari.
Selain itu, Sutopo juga mengimbau para orangtua selalu menjaga anak-anaknya yang bermain di tempat banjir agar tidak hanyut terbawa air.
" Listrik hendaknya juga dimatikan. Lakukan langkah-langkah antisipasi menghadapi banjir," ujar Sutopo.
© Dream
Sementara itu, banjir yang terjadi di Cipinang Indah, Pondok Bambu, Jakarta Timur, akibat jebolnya tanggul Kali Sunter mulai surut. Warga sudah bisa beraktivitas lagi.
Lurah Pondok Bambu, Jakarta Timur, Syahrul Munir, mengatakan, saat ini permukaan air setinggi 15 sentimeter atau sedikit di atas mata kaki orang dewasa.
" Sudah surut, sekarang sudah tidak ada masalah," kata Syahrul.
Syahrul menjelaskan, para warga sedang sibuk membersihkan rumah. Banjir menyebabkan rumah warga dipenuhi lumpur.
Sebagian warga yang mengungsi, kata Syahrul, juga telah kembali ke rumah masing-masing. Dari tujuh Kepala Keluarga (KK), kini tinggal 1 KK yang masih di tempat pengungsian.
" Hanya tinggal satu kepala keluarga yang mengungsi," ujar dia.
Advertisement
Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa
