Okky Bisma, Korban Sriwijaya Air yang Pertama Kali Berhasil Teridentifikasi

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 11 Januari 2021 18:48
Okky Bisma, Korban Sriwijaya Air yang Pertama Kali Berhasil Teridentifikasi
Okky Bisma merupakan warga Kramatjati, Jakarta Timur.

Dream - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil mengenali identitas satu jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Jenazah pertama tersebut beridentitas Okky Bisma.

" Pada sore hari ini tim dapat mengidentifikasi salah satu korban kecelakaan yaitu atas nama Okky Bisma," ujar Karo Penmas Polri, Brigjen Rusdi Hartono, dikutip dari Merdeka.com.

Identitas Okky didapat setelah tim DVI melakukan pencocokan sidik jari pada jasad korban dengan alat terintegrasi dengan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Sedangkan berdasarkan manifest SJ-182, nama Okky ada di nomor 4.

Pada data Dukcapil, Okky lahir pada 12 Desember 1991 dan memiliki golongan darah O. Dia juga tercatat berdomisili di Kramatjati, Jakarta Timur.

" Ini sama dengan data e-KTP yang diperoleh dari Dukcapil, kami dapat sidik jari juga dalam e-KTP tersebut kemudian kami bandingkan data e-KTP yang ada telunjuk kanannya. Jadi kami ambil, kami bandingkan telunjuk kanan di body part," kata Kepala Pusat Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Bareskrim Polri, Brigjen Hudi Suryanto.

Menurut Hudi, terdapat 12 titik kesamaan yang ditemukan dari pencocokan sidik jari tangan kanan korban dengan data e-KTP. Berdasarkan temuan tersebut, Hudi memastikan korban adalah Okky Bisma.

" Dengan ini memastikan orang yang sama," ucap Huri.

Sumber: Merdeka.com/Yunita Amalia

1 dari 3 halaman

Salurkan Santunan, Jasa Raharja Tunggu DVI Rilis Identitas Korban Sriwijaya Air

Dream - Jasa Raharja menyatakan segera menyalurkan santunan kepada keluarga korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Penyaluran dilakukan menunggu tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri merilis daftar identitas para korban.

" Pemberian santunan ini kami usahakan akan selesai setelah kami mendapat identitas para korban dari DVI," ujar Direktur Utama Jasa Raharja, Budi Rahardjo, dalam konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta.

Budi mengatakan begitu Jasa Raharja mendapatkan daftar identitas para korban, santunan diserahkan kepada pihak keluarga dan ahli waris. " Kami akan segera menyampaikan santunan yang menjadi hak dari ahli waris para korban," kata dia.

Selanjutnya, Budi mengatakan pihaknya telah menghubungi dan mendatangi pihak keluarga dari seluruh korban. Para keluarga berdomisili di 24 kabupaten dan kota dari 12 provinsi.

" Kami memohonkan untuk bisa memperoleh persyaratan untuk pemberian santunan dari Jasa Raharja," ucap dia.

Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dilaporkan hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021 sekitar pukul 14.40 WIB. Pesawat tersebut baru saja lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Pontianak.

2 dari 3 halaman

KNKT Persempit Area Pencarian Black Box Sriwijaya Air SJ-182

Dream - Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) terus melakukan pencarian black box pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu. Sejak Minggu, KNKT menerjunkan thinker finder untuk menemukan black box tersebut.

" Mulai kemarin sore, kita sudah mengoperasikan thinker finder milik KNKT. Kita memiliki tiga alat tersebut," ujar Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono, dalam konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta.

Soerjanto mengatakan, proses pencarian pada kemarin sore mengerahkan tim penyelam terpaksa dihentikan karena terkendala hujan deras. Pada malam hari sekitar pukul 20.00 WIB, tim KNKT kembali turun ke lokasi untuk mempersempit area pencarian black box.

" Tadi malam sekitar jam 8 (20.00 WIB) teman-teman turun dengan perahu karet tapi tidak dengan penyelam untuk membikin istilahnya triangle untuk mempersempit area keberadaan black box," kata Soerjanto.

3 dari 3 halaman

Fokus Pada Pencarian Black Box

Triangle telah selesai dibuat. Soerjanto pun berharap black box dapat ditemukan hari ini. " Mudah-mudahan hari ini sudah kita temukan kedua black box," ucap dia.

Soerjanto menyatakan, KNKT bersama Basarnas akan mengoptimalkan pencarian black box. " Besok kita akan memberangkatkan kapal Baruna Jaya yang ada alat tambahan untuk menemukan black box," ucap dia.

Beri Komentar