Ilustrasi Tayangan Teevisi (bbc.com)
Dream - Tayangan sinetron Indonesia banyak menuai kritikan. Ini lantaran kebanyakan sinetron menampilkan adegan kekerasan yang berbahaya bagi tumbuh kembang anak.
Melihat persoalan ini, komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Maria Ulfah Anshor mendesak pengelola stasiun televisi menghentikan tayangan sinetron dengan muatan kekerasan dan tidak mendidik.
" Banyak tayangan sinetron dengan tindakan kekerasan yang berdampak maka anak akan mengikutinya," ujar Maria di Jakarta, seperti dikutip Dream, Jumat, 5 Februari 2016.
Maria mengatakan pada fase tumbuh kembang, anak memiliki kecenderungan meniru apa yang dilihat, didengar, dirasakan. Sayangnya, banyak dari stasiun televisi seolah tidak peka melihat kebutuhan itu dengan menayangkan sinetron tidak mendidik.
Meski begitu, kesadaran mengenai tayangan yang bermutu itu mulai tumbuh. Ini terlihat dengan banyaknya aduan ke KPAI terkait dengan tayangan yang tidak mendidik tersebut untuk dicabut izinnya.
Tetapi ketika tayangan itu ditindaklanjuti, tayangan tersebut tidak berhenti melainkan hanya berganti nama dengan isi konten yang sama.
" Itulah masalah kita, tayangan hanya berhenti sesaat. Setelah itu kembali tayang dengan nama yang berbeda, namun isi yang sama," ujar dia.
Menurut Maria, sebaiknya pengelola stasiun televisi menayangkan siaran yang lebih ramah anak. Siaran ramah anak ini dapat dimulai dari sudut pandang anak, menghargai ekspresi anak, dan menghargai partisipasi anak.
" Ke depan harus ada kanal khusus tentang ekspresi anak pada semua televisi," kata dia.
Senada dengan Maria, Direktur Remotivi Mohammad Heychael menyatakan stasiun televisi yang tidak memperhatikan porsi tayangan yang dibutuhkan anak. Menurut pimpinan LSM pemantau media itu, konten dalam media televisi kerap melihat anak hanya sebagai konsumen.
" Yang dilihat media hanya ranah ekonomi. Dia (televisi) tidak akan memperhatikan kalangan anak karena hanya melihat daya beli," kata dia.
Menurut Heychael, ada dua hal yang harus diperhatikan media yakni dari segi porsi dan sehatnya sebuah tayangan. Dengan begitu, tayangan televisi dapat memberikan edukasi yang baik untuk anak.
Berdasarkan data statistik pada kasus perlindungan anak yang disurvei oleh KPAI selama 2011-2014, kekerasan anak meningkat akibat tontonan televisi. Banyak tindakan kekerasan juga pornografi yang sedikit banyak ditiru oleh anak.
Advertisement
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta