Pengacara Jessica Ternyata Tersangka

Reporter : Maulana Kautsar
Kamis, 4 Februari 2016 19:47
Pengacara Jessica Ternyata Tersangka
Yudi Wibowo membenarkan hal itu. Ia menjadi tersangka dalam kasus pencemaran nama baik.

Dream - Yudi Wibowo, pengacara Jessica Kumala Wongso, tersangka kasus kematian Mirna Salihin, tercatat sebagai jadi status tersangka di Polrestabes Surabaya. Yudi menjadi tersangka dalam kasus pencemaran nama baik pada 2013 silam‎.

Yudi membenarkan informasi itu. Tetapi, soal status penyidikannya, Yudi mengaku, masih mengambang.

" Itu kasus sudah lama, 3 tahun lalu. Saya juga tidak tahu kelanjutannya bagaimana. Saya saat itu sedang membela seorang siswa yang dipukuli gurunya sampai babak belur kepala dan hidungnya," kata Yudi, Kamis, 4 Februari 2016.

Menurut Yudi, ketika itu dia sedang membela seorang murid sorang siswa SMP GIKI berinisial FA. Yudi mengatakan kala itu FA dianiaya oleh seorang guru yang bernama Saul Krisdiono.

Saat kasus itu bergulir, Yudi mengaku, mengadukan Saul Krisdiono karena menganiaya murid tersebut ke Dinas Pendidikan Kota Surabaya dan Kementerian Kebudayaan ‎dan Pendidikan.

Tetapi, dalam aduan itu Saul melaporkan balik Yudi ke Polrestabes Surabaya dalam pencemaran nama baik.

‎Alhasil, laporan itu berbuntut pada penetapan tersangka Yudi. Saat ditetapkan sebagai tersangka, Yudi menggugat hal itu dengan mengajukan praperadilan di Pengadilan Negeri Surabaya.

Pada 10 Oktober 2015, gugatan praperadilan itu berlangsung. Tapi ditolak majelis hakin Pengadilan Negeri Surabaya.

Meski ditolak, Yudi menyebut, majelis hakim menggarisbawahi hasil praperadilan. Dia mengatakan, hasil praperadilan itu menyatakan jika advokat atau pengacara tidak boleh dituntut saat membela seorang klien.

" Intinya hakim mengatakan, advokat itu tidak bisa digugat perdata maupun pidana. Baca undang-undang! Pasal 16 Nomor 18 Tahun 2003, advokat tidak bisa dipolisikan selama dalam rangka membela klien di persidangan," kata dia menegaskan.

Yudi menjelaskan, Saul yang memperkarakan kasus itu sudah dijatuhi hukuman oleh pengadilan, kurungan penjara selama 3 bulan serta denda Rp 40 juta.

Yudi siap bila ada yang memperkarakan kasus itu kembali ke ranah hukum. " Tanya sama yang ngasih info ini. Saya siap di penjara bila terbukti bersalah," ujarnya. (Ism) 

1 dari 6 halaman

Firasat Buruk Mirna Sebelum Meninggal

Firasat Buruk Mirna Sebelum Meninggal © Dream

Dream - Dharmawan Salihin menceritakan perilaku putrinya sebelum meninggal dunia usai meminum kopi Vietnam bersama Jessica dan Hani di Kafe Olivier, Jakarta pada 6 Januari 2016.

Cerita itu ia dapatkan dari Arief, suami Mirna. Menantunya itu ikut mengantar Mirna bertemu dengan Jessica dan Hani.

" Saya tanya ke mantu saya. Arief kamu anterin Mirna ke sana (tempat ngopi), yang aneh apa saat itu?" tanya Dharmawan dalam acara Indonesia Lawyers Club di tvOne, Selasa malam lalu.

Kepada Arief, Mirna mengaku perasaannya tak nyaman, sebelum bertemu Jessica. Dia dan sang suami saat itu tak langsung ke kafe tempat pertemuan, melainkan menunggu Hani, teman Mirna dan Jessica.

" Gue agak enggak enak nih, ketemu dia (Jessica). Nunggu Hani dulu deh," kata Dharmawan menirukan Mirna seperti dituturkan Arief.

Mirna kemudian mengajak Arief berbelanja di mal tempat Kafe Olivier, sambil menunggu kedatangan Hani. " Itu waktunya sekitar 48 menit. Baru setelah itu Mirna dan Hani masuk ke kafe bertemu Jessica."

Saat itu Mirna sudah tidak bersama suaminya. Arief meninggalkan Mirna dan Hani karena harus kembali ke tempat kerja dan merasa pertemuan itu hanya urusan wanita.

2 dari 6 halaman

Bisikan Terakhir Sang Ayah untuk Mirna

Bisikan Terakhir Sang Ayah untuk Mirna © Dream

Dream - Dharmawan Salihin, Ayah Wayah Mirna Salihin sempat menolak autopsi terhadap putrinya itu. Namun, setelah menyadari ada ketidakwajaran dalam kematian Mirna, keluarga merelakan.

" Awalnya saya dan keluarga tidak mau (jasad Mirna) diacak-acak, kasarnya begitu. Polisi juga bilang kalau tidak diautopsi, tidak ada crime, selesai. Akhirnya ya kita relakan," kata Dharmawan bercerita di acara Indonesia Lawyers Club tvOne, Selasa kemarin.

Setelah itu diambillah sampel dari jasad Mirna. Dharmawan sempat masuk sejenak mengikuti prosesnya.

" Pas dibuka petinya semua masih tampak bagus. Muka Mirna lebih putih," ujarnya.

Saat itu, Dharmawan sempat meminta izin untuk mencium dan membisikan sebuah pesan ke Mirna.

" Saya bisikin, Mir ini untuk kepentingan kamu, autopsi ya. Papa minta maaf. Jadi relain saja, nanti terungkap siapa yang melakukan ini pada kamu," kata Dharmawan

Begitu autopsi selesai dilakukan, Dharmawan mendapat laporan kematian Mirna tidak wajar. Diracun.

3 dari 6 halaman

Minta Dicium Mirna, Ini Penjelasan Jessica

Minta Dicium Mirna, Ini Penjelasan Jessica © Dream

Dream - Jessica Kumala Wongso lewat kuasa hukumnya membantah pernah mengirimkan pesan mesra lewat WhatsApp ke Wayan Mirna Salihin.

" Tidak benar itu. Tak ada yang pernah mengajak itu (ciuman-red)," kata pengacara Jessica, Yudi Wibowo, Kamis 4 Februari 2016.

Yudi juga mengatakan dia tidak paham dengan maksud dari ayah Mirna, Dharmawan menginformasikan kabar itu.

Bahkan dia mempertanyakan klaim Dharmawan yang mempunyai bukti transkrip rekaman perbincangan melalui Whatsapp itu.

" Tanya itu ke polisi saja," ucap dia.

Sebelumnya, Dharmawan mengungkap pesan mengejutkan dari Jessica untuk anaknya, Mirna. Pesan itu ditemukan dalam messenger WhatsApp di ponsel putrinya.

Hal itu terungkap dalam acara Indonesia Lawyers Club di tvOne, Selasa malam 2 Februari 2016. Bermula saat advokat Hotman Paris Hutapea melontarkan pertanyaan kepada Darmawan.

" Apakah ada pesan seolah-olah Jessica marah saat ditinggal Mirna menikah," tanya Hotman di acara yang sama.

Mulanya, Darmawan agak ragu menyampaikan ini di media karena terkait materi penyidikan. Tapi akhirnya, Darmawan menjawab pertanyaan advokat nyentrik itu.

" Mau dong dicium sama loe, udah lama," Darmawan mengutip pesan Jessica di ponsel putrinya. " Yang saya lihat seperti itu," tegas Darmawan membacakan pesan 'mesra' itu.

Darmawan mengaku, masih ada lagi beberapa pesan dari Jessica ke putrinya, namun itu akan dibuka di pengadilan.

4 dari 6 halaman

Ada Dengan Tisu Jessica?

Ada Dengan Tisu Jessica? © Dream

Dream - Tim penyidik Polda Metro Jaya menggeledah rumah Jessica Kumala Wongso. Dalam penggeledahan itu, polisi mengangkut sejumlah barang yang ada di dalam rumah Jessica.

Menurut Yudi Wibowo Sukinto, pengacara Jessica, penyidik membawa empat jenis barang dari dalam rumah rekan ngopi Mirna itu.

" CPU, laptop, tisu, sama satu speaker aktif," kata Yudi, Rabu, 3 Februari 2016.

Yudi memastikan dari keempat barang yang dibawa tim penyidik tersebut, hanya tisu yang merupakan milik Jessica.

" Lainnya bukan, laptop itu milik bapaknya," tambah Yudi.

Yudi menjelaskan penyidik melakukan penggeledahan hampir di setiap sudut rumah. Polisi menggeledah beberapa ruangan di lantai bawah, semisal ruang dapur, gudang, garasi, dan tempat cucian.

Ditambahkannya, penyidik juga melanjutkan penggeledahan di lantai dua rumah Jessica. Sejumlah ruangan seperti kamar kakak Jessica, kamar Jessica, dan gudang atas, tak luput dari penggeledahan.

Tak hanya itu, penyidik juga menggeledah mobil keluarga Jessica. Satu per satu isi mobil Honda Civic digeledah. Mulai dari kabin belakang sampai ruang kemudi.

Sejumlah barang seperti tas jinjing, koper dan beberapa majalah nampak diperhatikan detil. Namun, tidak ada barang-barang dalam mobil keluarga Jessica yang diangkut.

Penggeledahan berlangsung dua jam lebih. Polisi nampak mulai melakukan penggeledahan sekitar pukul 11.00 WIB. (Ism) 

5 dari 6 halaman

'Om Mirna Meninggal Ya? Cantik Ya Dia'

'Om Mirna Meninggal Ya? Cantik Ya Dia' © Dream

Dream - Ayah Mirna, Darmawan Salihin mengaku sudah melihat kejanggalan dan kecurigaan terhadap perilaku Jessica saat putrinya tewas.

Dalam acara Indonesia Lawyers Club di tvOne, Selasa malam 2 Februari 2016, Darmawan mengungkap, kecurigaan pertama saat mengamati perilaku Jessica di Rumah Sakit Abdi Waluyo.

" Pas ketemu dia (Jessica) di Rumah sakit, saya sudah mulai curiga. Dia bilang saat itu sesak napas, tapi tahu-tahu berdiri terus jalan," kata Darmawan menceritakan.

Kecurigaan itu berlanjut, Darmawan melihat Jessica tidak menangis ketika Mirna dinyatakan mininggal di rumah sakit.

" Teman-temannya yang lain pada nangis, saat itu cuma Jessica yang enggak nangis," ujarnya.

Ia melihat sikap Jessica sangat tenang, berbeda dengan Hani yang sangat panik. Dan yang kian membuat Darmawan curiga adalah saat Jessica mengeluarkan pernyataan ini. 

" Dia (Jessica) datang dengan tenang 'Om Mirna meninggal ya? Cantik ya dia.' Saya tanya kokanak saya meninggal. Dia minum kopi om. kamu minum apa, 'saya minum air mineral om," kata dia.

Tanya Menantu

Darmawan mengaku sempat menanyakan kepada suami mirna, Arief yang ikut mengantar istrinya bertemu Jessica dan Hani.

" Saat Mirna meninggal, saya kumpulin semua anak-anak. Saya tanya ke mantu saya. Arief kamu anterin Mirna ke sana (tempat ngopi), yang aneh apa saat itu?" tanya Darmawan saat itu.

" Orangnya (Jessica) aneh. Jadi Mirna tidak mau bertemu Jessica langsung. Tunggu Hani datang, lalu mereka baru masuk ketemu Jessica," ujar Darmawan menirukan jawaban Arief.

Menurut Darmawan, Jessica sempat menghilang lama. Tetapi, mendadak muncul dan mencari Mirna. 

Bantah

Pengacara Jessica, Yudi Wibowo, membantah kliennya itu penyuka sesama jenis. " Enggak benar itu. Jessica itu punya pacar bule," kata Yudi.

Yudi mengakui, Jessica tidak menyukai pria Indonesia. Sepengetahuannya, Jessica selalu menjalin cinta dengan pria asing. Tapi, Yudi tak menjelaskan dari negara manakah kekasih Jessica berasal.

" Dia nggak suka (cowok) Indonesia. Kekasihnya berwarga negara asing itu namanya Patrick," ucap Yudi beberapa waktu lalu. 

Yudi menuturkan kedekatan yang terjalin antara Jessica dan Mirna hanya sebatas pertemanan. Keduanya, kata Yudi, dekat karena sekolah di universitas yang sama di Sidney, Australia.

" Mereka memang bersahabat, karena sama-sama dari Indonesia juga. Tetapi, keduanya tidak tinggal di rumah yang sama. Jessica tinggal sendirian, sedangkan Mirna tinggal bersama orangtuanya," kata dia. (Ism)

6 dari 6 halaman

Dapat Informasi Penting dari Australia

Dapat Informasi Penting dari Australia © Dream

Dream - Polda Metro Jaya meminta bantuan Kepolisalian Federal Australia (AFP) untuk menelusuri rekam jejak Jessica Kumala selama mengenyam pendidikan dan bekerja di Australia.

Informasi yang didapat dari AFP tersebut rencananya akan dicocokan dengan fakta yang didapat tim penyidik Polda Metro Jaya.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi, Mohammad Iqbal mengatakan, selama penyidikan, AFP berhasil mendapatkan informasi signifikan mengenai latar belakang Jessica.

Sebab diketahui,‎ Jessica berada di Australia sekira 10 tahun lamanya.

" Background-nya ada di Australia. Sehingga kamu ingin buat terang tindak pidana," kata Iqbal di Jakarta, Rabu 3 Februari 2016.

" Kita sudah diberikan informasi dan sudah cukup signifikan untuk penyidik menguatkan alat bukti," ujar dia menambahkan.

Menurut Iqbal, kerjasama antara Polri dan AFP sudah jamak terjadi. Meski begitu, Iqbal merasa bantuan AFP untuk mencari informasi mengenai latar belakang Jessica di Australia menyebabkan Polda Metro Jaya " berhutang budi" .

Dia berjanji jika kelak AFP memerlukan bantuan investigasi, Polda Metro Jaya akan siap mengerahkan bantuan.

" ‎Nanti, kalau ada kasus di Bali dan Jakarta yang menyangkut kewarganegaraan Australia kami bantu perkaranya," ujar dia

Beri Komentar