Ilustrasi (theislamawareness.blogspot.com)
Dream - Sejumlah tempat pemakaman Muslim telah berdiri di seluruh Jerman dalam beberapa tahun terakhir. Tak cuma pemakaman khusus, Sejumlah jasa pemakaman Kristen juga mulai menawarkan layanan pemakaman secara Islam untuk warga Muslim di negara tersebut.
Langkah maju di bidang hubungan antar agama itu adalah hasil kerja keras lembaga sosial Arbeit in Vielfalt (Bekerja dalam Perbedaan), yang merupakan proyek gabungan antara jasa pemakaman Hafemeister Funeral Service (HFS) dan Society for Intercultural Cohabitation (GIZ).
GIZ adalah lembaga swadaya masyarakat yang mempromosikan dialog antarbudaya dan antaragama di Spandau, sebuah lingkungan terpencil di Berlin.
Dalam beberapa bulan terakhir, HFS sudah mulai melayani pemakaman secara Islam di lahan Pemakaman Kristen Gatow di Spandau.
Sebenarnya, HFS sudah membantu penyelenggaraan pemakaman secara Islam sejak tahun 1988 dengan menyediakan tanah seluas 8 hektar dari keseluruhan lahan pemakaman yang dimiliki seluas 13 hektar.
Namun selama ini, HFS hanya menyediakan lahan dan tidak menyelenggarakan ritual pemakaman secara Islam.
Pemakaman ini terbuka untuk semua warga Muslim Berlin, terlepas dari asal negara mereka. Sebagian besar jenazah Muslim yang dikubur berasal dari Iran, Irak dan Turki. Sebanyak 250 Muslim dikuburkan di Gatow tahun lalu.
" Kami ingin berdiri di samping Muslim Berlin di hari-hari mereka mendapat kesedihan," kata Manajer HFS Berger Sieglinde kepada Today's Zaman, Minggu, 31 Mei 2015.
Sieglinde menambahkan bahwa upaya mereka didasarkan pada penghormatan terhadap setiap penganut agama di Berlin. Sesuatu yang diperlukan untuk menjaga lingkungan kota yang kosmopolitan dan multikultural.
Memuji semakin positifnya warga terhadap Muslim di Jerman, wakil federal dari Partai Sosial Demokratik Jerman (SPD) Swen Schulz mengatakan adalah penting untuk memiliki pemakaman Muslim di seluruh negeri karena 'Islam adalah bagian dari Jerman'.
" Memiliki pemakaman Muslim adalah contoh yang indah dari kebijakan integrasi," tambah Schulz.
Kebanyakan imigran Muslim yang tinggal di Jerman secara historis lebih suka dimakamkan di negara asal mereka daripada di Jerman. Tetapi dengan proyek Albeit in Vielfalt semuanya akan berubah. (Ism)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN